Chapter 16

994 111 1
                                    

Happy Reading♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading♡

.
.
.
.
.
. . . . .

Keira kini tengah merenung menatap keluar jendela yang tengah di guyur hujan lebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keira kini tengah merenung menatap keluar jendela yang tengah di guyur hujan lebat.

Hujan.
Keira sebenernya sangat tidak menyukai hujan.
Begitu banyak kenangan pahit yang dia alami ketika hujan turun.
Namun, dia juga tidak bisa membenci hujan. Bukan hujan yang salah, nasib nya saja yang tidak bagus.

"Yedam pulang"
Yedam dan Yoonbin masuk berbarengan, membuat lamunan keira seketika lenyap.

"Kalian darimana?, kok lama banget?" Tanya Keira yang lalu berlari kearah mereka sembari membawa handuk kecil.

Mereka kehujanan. Salah mereka juga tadi tidak mau membawa mobil, dan malah pergi dengan motor.

"Macet, ra. Kehujanan di jalan juga tadi" lanjut Yoonbin. Keira membantu Yoonbin dan Yedam mengeringkan rambut mereka.

"Kalian langsung mandi aja, gih. Udah basah kuyup gini" perintah Keira, mereka langsung mengangguk menuruti.

Keira membuat coklat panas untuk kedua saudara laki-lakinya.

Yoonbin selesai duluan, lalu duduk di sebelah Keira.
Keira memperhatikan Yoonbin yang tengah mengeringkan rambut nya menggunakan handuk.

"Siniin" Keira merebut handuk itu, lalu membantu Yoonbin mengeringkan rambutnya.
Yoonbin hanya diam, membiarkan tangan Keira dengan lihai mengeringkan rambut nya.

"Tadi, kalian kemana, sih?" Tanya Keira.
Yoonbin diam, tidak menjawab pertanyaan Keira.

Keira menghentikan kegiatan nya, lalu menatap wajah Yoonbin yang tengah menunduk.

"Hei, gue nanya bukannya di jawab"

"Jalan-jalan doang, ra" jawab Yoonbin tanpa menatap Keira.
Keira mengerutkan dahi nya ragu.
Seperti ada yang di sembunyikan oleh cowok itu.
"Yaudah. Ni, minum dulu" Keira memberikan segelas coklat panas pada Yoonbin.

"Lulus nanti. Lo, ikut sama gue aja, yuk. Ke Canada" ujar Yoonbin. Keira tersentak kaget mendengar ajakan yang tiba-tiba itu.

"Kok, lo, tiba-tiba ngajak ke Canada, bin?" tanya Keira bingung.
Cowok di sebelahnya menghembuskan nafas dalam.

"Biar ada yang jagain lo, ra"

"Kan, gue disini sama orang tua, bin. Terus ada Yedam juga" jawab Keira, sebenarnya kurang mengerti maksud dari ajakan Yoonbin.

"Orang tua lo kan jarang di rumah, ra. Sekali nya di rumah cuma malem doang, terus pagi nya pergi lagi, sedangkan Yedam.
Dia, kan, masih terbilang kecil, ra. Mana bisa jagain lo" jelas Yoonbin. Keira terdiam sesaat.

"Kenapa lo fikir..
Cuma gue yang harus dijaga?. Yedam gimana?. Bukannya justru dia yang harusnya gue jaga?" sarkas Keira. Yoonbin langsung meletakkan gelas yang sedari tadi ia genggam. Mata nya menatap Keira dalam.

"Lo ga ngerti, ra. Maksud gue tu--"

"Kak"
Yedam datang. Membuat kalimat yang akan Yoonbin katakan terhenti.
Yedam duduk tepat di sebelah Keira. Posisinya sekarang Keira duduk di tengah-tengah mereka.

"Kak, kakak tau ga--"

"Keringin dulu rambutnya, dam. Masih netes-netes, nih" potong Keira lalu mengelap rambut Yedam.

"Eh. Iyaiya" Yedam merebut handuk di tangan Keira lalu mengeringkan rambutnya sendiri.

"Nih, minum"
Yedam menerima gelas pemberian Keira lalu meminumnya perlahan.
"Yedam mau ngomong apa tadi?" Tanya Keira. Yedam langsung meletakkan gelas nya di meja.

"Tadi kan, pas Yedam sama bang Yoonbin pergi. Masa, Yedam liat bang Seunghun ama bang Junkyu lagi ngobrol berdua" jelas Yedam dengan semangat. Keira mengerutkan keningnya.

Seunghun dan Junkyu?, apa mereka sedekat itu hingga ngobrol berdua. Setau Keira, Junkyu tidak begitu perduli akan Seunghun begitupun sebaliknya. Tapi, entahlah bagaimana. Keira tidak ingin nethink duluan.

"Mungkin emang ada yang mereka mau omongin" jawab Keira seadanya.

"Tapi, tatapan mereka ga kaya lagi ngomong baik-baik, kak"

"Duhh, Yedam segitu detail ngeliatnya, ya. Udah jangan mikir yang aneh-aneh" Keira lalu mengacak rambut Yedam yang masih sedikit basah.

"Curiga mereka lagi ngebahas lo" celetuk Yoonbin. Keira sontak menolehkan kepalanya ke arah Yoonbin.

"Kok jadi gue?" Tanya Keira bingung.

"Ya, siapa tau aja, kan"

Keira diam setelahnya.
Apa mungkin?. Ah, tapi Keira tidak mau ke-pede an seperti itu. Buat apa juga mereka membicarakan Keira.
Tapi jujur, Keira dibuat cukup penasaran setelah mendengar penjelasan dari Yedam.










_____TheTruthoflove_____
~ To be continued ~







©RimaDescha

[ 10 Mei 2019 ]

The truth of love » Kim JunKyu [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang