Chapter 9

1.2K 150 2
                                    

Happy Reading♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading♡


.
.
.
.
.
. . . . .


"Seunghun dan Keira"
"Acara pesta ulang tahun sekolah tinggal beberapa hari lagi, dan cuma ini yang kalian bisa?" Ketus pak Jaehwan. Seunghun dan Keira hanya menunduk diam.

"Jangan salahkan saya, pak. Salahkan Seunghun karena ga pernah latihan dengan serius" ujar Keira lalu menunjuk Seunghun.

"Hah?, kok gue?" Seunghun menatap Keira tidak terima.

"Sudah, jangan berantem disini. Saya tidak mau tau, kalau besok masih seperti ini juga lebih baik kalian di gantikan" tegas guru itu.

"Lebih baik di ganti aja, pak" sahut Keira.

"Ga, ga boleh" balas Seunghun cepat.

Keira menatap Seunghun sinis.

"Sabar kak" Yedam langsung menyenggol pelan lengan Keira.
Keira menghembuskan nafas kasar.

"Sudah, kalian boleh kembali ke kelas"

"Kusut mulu muka lo, ra" Yena duduk di meja depan Keira dengan kursi yang di putar menghadap Keira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kusut mulu muka lo, ra" Yena duduk di meja depan Keira dengan kursi yang di putar menghadap Keira.

"Hahh, gue capek" keluh nya lalu menopang dagu.

"Kenapa, ra?" Yoonbin yang sejak Keira pergi hanya diam, baru saja berbicara.

"Gapapa" Keira lalu menelungkupkan wajahnya di meja. Tangan Yoonbin dengan cepat mengelus punggung Keira pelan. Membuat Yena menganga.

"Bener lo berdua cuma sodara?" celetuk Yena.
Baik Yoonbin ataupun Keira, tidak ada yang menjawab.

"Keira" Keira mendongakkan kepalanya tatkala mendengar suara Junkyu yang memanggilnya.

"Hem?"

"Ikut gue" wajah Junkyu terlihat panik, dengan cepat Keira berdiri.

Junkyu menarik lengan Keira lalu mulai berlari.






.........
Junkyu dan Keira sampai di lapangan basket yang telah ramai di kerumuni murid-murid di sekolah itu.

Junkyu menerobos kerumunan itu di ikuti oleh Keira.

"Yedamm" teriak Keira membuat dua orang cowok yang tengah beradu jotos itu terhenti.

"Kakak" lirih Yedam melihat Keira terkejut.
Keira berjalan cepat menarik lengan Yedam.

"Ada apa ini ha?!" Ketus Keira. Yedam diam tidak bergeming.

"Dia ngajak ribut duluan" sahut lawan Yedam.
Cowok itu, Jaehyuk. Keira menatapnya penuh tanda tanya.

Karena sepanjang Keira kenal orang bernama Jaehyuk ini, dia tidak pernah bermasalah. Dan sekarang Keira ngeliat dia berantem terlebih bareng Yedam, adik Keira sendiri.

"Lo yang duluan cari masalah sama gue" balas Yedam ketus, tangan nya kembali mengepal.

"Yedamm!" Keira membentak Yedam, membuat Yedam kembali meredam emosi nya.

"Hei, bubar-bubar!. Kalian semua bubar atau gue panggil guru BK  kesini" Byounggon selaku ketua osis datang membubarkan keramaian itu.
Menyisakan Keira, Yedam, Jaehyuk, dan Junkyu yang masih berdiri diam di sana.

"Ada masalah apa?" Tanya Byounggon. Dua tersangka hanya diam membisu.

"Keira, Junkyu?, Ada apa?" Tanya Byounggon.

"Kita ga tau" balas Junkyu seadanya.

"Yedam, Jaehyuk. Lo berdua mau jelasin sama gue atau masuk BK?" Tanya Byounggon tegas.

"Dia yang tiba-tiba mukul gue duluan" Jaehyuk menunjuk kearah Yedam. Membuat Yedam kembali menggeram.

"Iyaa!. Gue yang mukul lo duluan!" Teriak Yedam. Mereka semua terkejut dibuatnya.

Keira sendiri, pun, terkejut. Tidak pernah Keira melihat Yedam se-marah itu.

"Tapi, gue mukul dia bukan tanpa alasan!" Sambung Yedam masih dengan nada suara tinggi.

"Apa alasanya?" Tanya Keira. Yedam diam sebentar, lalu pergi meninggalkan mereka semua.

"Yedamm" Keira berteriak memanggil Yedam, tapi tak digubris.
Dengan cepat Keira mengejar Yedam diikuti Junkyu.

"Yedamm"

"Dekk, berhenti" Keira terus mengejar Yedam. Hingga, cowok itu berhenti.

"Dek, sebenarnya kenapa?" Tanya Keira yang amat penasaran.

Tanpa aba-aba Yedam membalikkan tubuhnya lalu memeluk Keira erat.

Keira terbingung-bingung di buatnya.
Begitupun Junkyu yang kini berdiri tepat di belakang Keira.

"Kak" lirih Yedam pelan.
"Kakak, jangan deket-deket sama Jaehyuk, ya, janji" ujar Yedam masih dalam keadaan memeluk Keira.

Keira mengangkat sebelah alis nya bingung.

"Kenapa, dek?"

"Pokoknya kakak harus janji sama Yedam" Yedam mengeratkan pelukannya.

Tangan Keira bergerak pelan mengelus belakang kepala Yedam.
"Iya, kakak janji"



















_____TheTruthOfLove_____
~ To be continued ~





@RimaDescha

[ 16 Februari 2019 ]

The truth of love » Kim JunKyu [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang