Chapter 21

981 101 7
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

.
.
.
.
.
. . . . .

"Keiraa" Junkyu berteriak sembari melambaikan tangan kearah Keira yang tengah berjalan di depannya.

"Iya?"

"Lo minggu sibuk ga?" Tanya Junkyu setelah sampai di hadapan Keira.

"Nggak, kenapa?"

"Berarti bisa, kan, jalan?, yang kemaren kan ga jadi"

"Oh, iya deh boleh, sorry banget ya waktu itu ga jadi pergi"

Junkyu hanya mengangguk sembari tersenyum.
"Yaudah, weekend jemput gue, ya" ujar Keira yang langsung dibales anggukan semangat oleh Junkyu.

"Sipp, jangan lupa lagi" ingat Junkyu, Keira tertawa pelan.

"Haha, nggak lah"
"Yaudah gue pergi dulu, ya"

Junkyu mengangguk sebagai jawaban, kemudian Keira pun berlalu pergi.


"Punya rencana apa lo?" Tanya Mashiho yang tiba-tiba muncul dari balik tubuh Junkyu.

"nguping lo"

"Ga nguping kok, cuma tadi kebetulan lewat"

"Halah, alesan lo" Junkyu menatap malas Mashiho.
"Gue cuma mau ngungkapin perasaan gue. Udah dua tahun lebih, gue ga bisa terus diem, kan"

"Harus banget sekarang?"

Junkyu menatap Mashiho jengah.
"Bukannya lo sendiri yang nyuruh gue cepet-cepet nembak Keira"

"Ya, itu kan dulu pas Keira masih benci-benci nya sama Seunghun"


"Ya terus apa beda nya kalo gue nembak sekarang?"

"Ya beda lah, kyu. Dulu dia benci Seunghun, kemungkinan lo diterima itu cukup besar. Kalo sekarang? Ga yakin gue" Mashiho melipat kedua tangan nya di dada.

Junkyu tersenyum tipis.
"Kalo gitu, gue cuma dijadiin pelarian dong?. Kalo Keira bener mau nerima gue, seharusnya sekarang pun gue nembak dia bakal tetep nerima.
Tapi, kalo alasan gue ditolak cuma karena dia udah baikkan sama Seunghun, bukannya jadi jelas?. Sebenernya gue bukan apa-apa buat dia"

Mashiho terdiam.
Junkyu kembali tersenyum, lalu menepuk pundak Mashiho pelan.
"Gue masih sadar posisi gue kok"



"Gue masih sadar posisi gue kok"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Gimana keadaan kamu?"

Cowok jangkung itu tersenyum, sama seperti biasanya, seolah tak ada beban dalam hidupnya.

"Baik kok, kak"

Cewek itu menatap sang cowok tak yakin, lalu tangannya bergerak mengacak rambut sang cowok.
"Gimana bisa kamu bilang baik disaat wajah mu pucat gini"

"Kakak berlebihan, orang aku sehat gini"

"Seunghun!, berhentilah berbohong"

Cowok itu, seunghun.
Dia langsung terdiam, lalu mengalihkan pandangannya.

"Akhirnya kamu milih buat kembali, ya"

"Nggak kok, aku cuma mau mastiin aja" balas Seunghun tanpa menatap cewek di hadapannya.

"Kamu ga mau ngasih tau dia yang sebenarnya?"

Seunghun tersenyum singgung.
"Buat apa?"

"Kalo kaya gini, kamu malah terlihat egois, hun"

"Aku pikir ini yang terbaik, kak"

Cewek itu menggeleng pelan, tak habis fikir dengan jalan pikiran Seunghun.
"Terserah kamu aja, semuanya keputusan ada di tangan kamu"

"Makasih kak"

"Hem?"

"Makasih. Selama ini kakak udah setia nemenin aku, dan dengerin semua cerita, keluh kesahku yang aku tau sebenernya membuat kakak muak"

"Bodoh" cewek itu mengacak rambut Seunghun, lalu tersenyum lembut.
"Kalo kamu bener-bener berterimakasih, ayo traktir ke mcd"

"Ayo aja, kebetulan aku juga bingung mau ngabisin duit aku gimana"

"Dihh. Sombong mentang-mentang holkay"

Seunghun terkekeh setelahnya, begitupun cewek yang ia panggil kakak itu.
Malam ini, pun, Seunghun masih bisa tertawa. Entahlah bagaimana esok. Yang penting malam ini Seunghun masih punya alasan untuk tertawa bahagia.










_____TheTruthoflove_____
~ to be continued ~

Pengen up terus rasanya :')



©RimaDescha

[ 07 Juli 2019 ]

The truth of love » Kim JunKyu [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang