Chapter 19

980 106 6
                                    

Happy Reading♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading♡

.
.
.
.
.
. . . . .

Sesuai perkataan Mashiho. Junkyu pergi ke cafe xxx, untuk mengecek apa benar orang yang Mashiho liat itu adalah Seunghun.

Cukup lama Junkyu duduk di dalam cafe itu. Telah banyak pengunjung yang datang dan pergi, tapi Junkyu belum juga melihat Seunghun datang.


"Kaya nya, Mashiho salah liat. Atau--memang hari ini dia nggak dateng" Junkyu bermonolog. Lalu berdiri dari tempat nya untuk segera pulang.


Namun, baru saja Junkyu ingin pergi, sepasang pengunjung masuk.
Itu Seunghun dan seorang perempuan.
Junkyu memperhatikan kedua orang itu, dan kembali duduk di tempatnya tadi.

Perempuan yang bersama Seunghun itu, tampak lebih tua darinya.
Sejenak Junkyu berfikir, apa mungkin itu kakak nya, atau saudaranya.
Junkyu tidak mau langsung berfikiran negatif dan mengambil kesimpulan sembarangan.

Dengan cepat Junkyu mengeluarkan hp nya, lalu mengambil gambar Seunghun bersama perempuan itu.
Siapapun perempuan itu. Setidaknya, Junkyu bisa memastikan nya nanti melalui foto ini.

"Cewek ini yang lo liat?" Junkyu mengarahkan hp nya kepada Mashiho, lalu duduk di pinggiran kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cewek ini yang lo liat?" Junkyu mengarahkan hp nya kepada Mashiho, lalu duduk di pinggiran kasur.

"Iya"

"Cewek ini, wajah nya agak dewasa ga sih?, gue rasa dia lebih tua dari kita" ujar Junkyu sembari memiringkan kepalanya.

"Ya, terus kenapa?"

"Mungkin aja ini kakaknya kan, atau saudara nya" balas Junkyu cepat.

Mashiho menghembuskan nafas pelan, terus natap Junkyu jengah.
"Lo, gatau, ya. Seunghun itu anak tunggal?"

"Eh?. Dia anak tunggal?" Junkyu terkejut, lalu menopang dagu.
"Kalo bukan kakaknya, sepupunya kali, ya?"

Mashiho kembali menghembuskan nafasnya, lalu menggeleng pelan.
"Lo, emang gatau apapun selain Keira, ya, kyu" sindir Mashiho. Junkyu sontak menggaruk belakang lehernya bingung.

"Seunghun itu, hidup sendirian, dia udah ga punya orang tua, apalagi saudara" jelas Mashiho yang seketika membuat Junkyu terkejut untuk kedua kalinya.

"Serius lo?"

"Iya, makannya lo jangan mikirin Keira doang. Dua tahun sekelas sama Seunghun, tapi lo gatau masalah kaya gini"

"Ya, gimana gue bisa tau, deket aja nggak sama dia"

"Udah deh, kyu. Heran gue sama lo" Mashiho menidurkan tubuhnya di kasur.
"Dulu aja di SMP, lo selalu gonta-ganti pacar. Sekarang, hampir dua tahun lebih ngejar satu cewek aja ga dapet-dapet"

Junkyu menatap Mashiho sembari cemberut.
"Dulu ya dulu, kayanya sekarang pesona gue mulai berkurang"
Lirih Junkyu sembari mengibaskan poninya kebelakang.

"Pesona mata lo!" ketus Mashiho.
"Lo ga capek ya kyu, suka sama Keira 2 tahun lebih tapi Keira ga kunjung ngerespon"

"Kalo ditanya capek atau nggak sih, ya.., capek. Cuma ya gimana, gue udah terlanjur cinta mati sama Keira"

"Najis, bucin lo"
"Tapi gue serius. Lo ga kepikiran buat nyari cewek lain, atau nyoba pacaran sama orang lain gitu?"

Junkyu meletakkan telunjuknya di dagu, lalu melirik kearah Mashiho.
"Lo aja sini jadi pacar gue, ho"

Mashiho sontak melempar bantal di dekatnya kearah Junkyu. Junkyu tertawa setelah nya.

"Ogah ya, gue masih normal"

"Halah, gaya lo ho. Gue kasih tunjuk abs gue juga klepek-klepek lo" balas Junkyu lalu kembali tertawa.

"Emang lo punya abs?" Tanya Mashiho sinis.

"Punya dong" Junkyu memasang wajah percaya diri.

"Mana coba gue liat"

"Janganlah, ntar lo nafsu"

"Najis kyu"
Mashiho melempar lagi bantal-bantal kearah Junkyu.
Dan dibalas gelak tawa oleh Junkyu.

Dan dibalas gelak tawa oleh Junkyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















_____TheTruthoflove_____
~ To be continued ~





©RimaDescha

[ 18 Juni 2019 ]

The truth of love » Kim JunKyu [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang