Chapter 8

1.2K 147 4
                                    

Happy Reading♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading♡
.
.
.
.
.
. . . . .

"Baiklah. Anak-anak, pada pagi hari ini kita kedatangan murid baru"
Seluruh penjuru kelas langsung berteriak heboh. Terkecuali Keira tentu nya, karena dia tau siapa anak baru itu.

"Silahkan, perkenalkan diri kamu"

"Ha Yoonbin, pindahan dari Canada" Yoonbin berbicara tanpa ekspresi, datar banget, suasana di kelas itu jadi hening.

"Okey.." pak Hanbin berbicara canggung.
"Kamu bisa duduk di sebelah Keira, ya" ujar pak Hanbin sambil menunjuk bangku sebelah Keira yang selama ini memang di biarkan kosong.

"Pak, kasih tau kali Keira yang mana" celetuk Hyunsuk.

"Oh iya, Keira—"

"Saya tau kok Keira yang mana" potong Yoonbin, dan langsung berjalan kearah Keira.

"Yo, Yoonbinnie" Keira mengepalkan tangannya, lalu mengarahkan kearah Yoonbin, Yoonbin, pun, melakukan sebaliknya.
Lalu langsung duduk di sebelah Keira.

Semua orang langsung terdiam. Yoonbin yang beberapa saat lalu terlihat kaku dan tanpa ekspresi itu baru saja tersenyum ke arah Keira.

"Wahhh, Junkyu punya saingan" celetuk Mashiho yang di balas plototan mata dari Junkyu.

"Jadi, Yoonbin dan Keira, kalian saling kenal?" Tanya pak Hanbin.
Dengan cepat Keira merangkul Yoonbin, lalu tersenyum.

"Kita sepupuan, pak" jawab Keira, dan kelas kembali hening.
Tak lama, seluruh penghuni kelas langsung ber-o ria.

Ya, terkecuali Junkyu, karena dia sudah tau.


"Ha Yoonbin" Yena menggebrak meja Yoonbin, membuat cowok itu terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ha Yoonbin" Yena menggebrak meja Yoonbin, membuat cowok itu terkejut.

Yoonbin hanya mengangkat sebelah alisnya, seolah bertanya.

"Kenapa?"

"Lo, kok cuek banget, sih. Ga kaya Keita" ujar Yena.

"Apa bawa-bawa nama gue" tiba-tiba Keita muncul. Membuat Yena menginjak kaki nya kuat.

"Apaan sih lo yen!, sakit kaki gue" Keita menantap Yena kesal.

"Bodo"

"Keita?" Ujar Yoonbin tiba-tiba, mereka langsung mengalihkan pandangan ke Yoonbin.

"Iya, bin. Dia Keita..seharusnya lo inget, dia anaknya tante Miziko" jelas Keira.
Yoonbin langsung mengangguk.

"Iya, gue inget. Bocah cengeng yang dulu sering gue kerjain sampe ngompol di celana" ujar Yoonbin lalu tersenyum miring.

"What?" Yena langsung ngakak guling-guling.

"Ha?. Jadi lo Yoonbin, sianjay pakabar?" ujar Keita tiba-tiba sok akrab.
Bukan nya malu, dia justru senyam senyum gajelas.

"Baik. Ya ga sebaik dulu, sih" lirih nya.

"Keira" Junkyu tiba-tiba muncul diantara mereka.

"Iya. Kenapa, kyu?"

"Lo sama Seunghun ditunggu di aula" ujar nya.
Keira langsung memasang wajah malas.

"Ah. muak gue" lirih nya.

"Kenapa?" Tanya Yoonbin.

Keira menyandarkan tubuhnya di dinding.
"Mau latihan buat acara ulang tahun sekolah, bin. Dan, lo tau.. sialnya gue berpasangan sama dia" tunjuk Keira kearah Seunghun yang tengah memainkan hp nya sambil menggunakan earphone.

"Loh, bukannya dia.." mulut Yoonbin langsung di bekap oleh Keira.

"Kyu, lo tolong bilangin deh ke dia, gue males. Biar gue langsung ke aula duluan" Junkyu hanya mengangguk.

"Gue ke aula dulu ya guys" mereka membalas dengan anggukkan.



.......
"Kak Keira"

"Eh, Haruto" Keira menatap Haruto yang tengah berjalan di sebelahnya.

"Kakak mau ke aula, kan?"

"Iya, Haru" Keira tersenyum. Meski Haruto adek kelas Keira. Tapi, Haruto jauh lebih tinggi dari Keira
Iya, tubuh Haruto jangkung banget, Keita aja kalah.

Kalau boleh jujur sebenarnya Haruto tidak jauh beda dengan Seunghun. Iya, mereka sama, sama-sama tiang listrik. Tapi Keira ga mungkin manggil Haruto seperti itu, mana mungkin Keira ngatain adek kelas se-ganteng Haruto.

"Oh, iya. Hp kakak masih sama haru" ucapnya.
Keira baru teringat.

"Eh, iya, haru. Bawa ke kakak aja biar kakak benerin sendiri" pinta Keira. Haruto langsung menggeleng.

"Udah Haruto letak di konter kak, paling besok siap kok"

"Kalau gitu kakak ganti uang Haruto aja deh, ya. Berapa biaya nya?"

"Ga usah, kak. Biar Haruto aja yang bayar"
Keira langsung menggeleng kuat.

"Jangan dong haru, kakak ga enak sama kamu nya. Padahal, kan, rusaknya juga karena kakak sendiri. Masa haru yang baikkin, sih" ujar Keira tak enak. Tapi Haruto justru tersenyum.

"Kakk.., gapapa kok" Keira tertegun. Kenapa senyuman Haruto begitu manis, itu lah yang sekarang jadi pertanyaan buat Keira.


"Berduaan teros. Tiati yang ketiga setan" teriak Keita sambil berlari kecil.

"Lo setan nya bego!"balas teriak Keira.










_____Thetruthoflove_____

~To Be Continued ~


© RimaDescha
[ 07 Februari 2019 ]

The truth of love » Kim JunKyu [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang