Gua kelas 1 Sma baru masuk gua lahir di Jakarta sekolah smp juga di Jakarta. Tapi setelah bokap gua pindah kerjanya di Bandung, dan nyokap gua juga kerja di Bandung. Jadi gua dan keluarga gua pindah ke Bandung, dan gua sekolah di salah satu Sma di Bandung.
Gua ke sekolah di antar sama bokap gua, sekalian dia berangkat kerja. Lalu gua menuruni mobil bokap gua, dengan rambut yang di ikat dan dan poni yang di ke sampingkan dengan tas gendong di belakangnya, gua memasuki halaman sekolah itu dengan melewati gerbang sekolah.
"Eh, ko gak pake dasi si?" tegur seorang lelaki
Tanpa menjawab gua terus lurus aja jalan ke depan, dengan pandangan lurus dan tajam. Lalu seketika lelaki itu menghalangi langkahku dengan tangannya.
"Eh ko diem aja, mana dasi lu. Baju keluar, gak pake dasi, kaos kaki pendek lagi." tegurnya dengan nada kencang.
"Eh, lu biasa aja dong. Emangnya lu yang punya sekolahan ini, ngatur-ngatur aja lu." ucapku sambil mendorongnya. Lalu berjalan lagi ke arah depan.
Lalu pria itu memegangi tanganku,dan mendorongku ke arah belakang.
"Lu pikir sekolah ini gak punya aturan apa?" ucapnya dengan nada marah."Eh lu biasa aja dong sama cewe, kagak punya etika banget si."
"Eh lu yang gak punya etika tahu." ucapnya makin marah.
Lalu seketika aku dengannya adu mata,dia yang tatapannya tajam dengan penuh kemarahan. Begitu pun aku, yang tak mau kalah dengan pria itu, aku pun mebalas tatapannya.
"Eh kalian lagi ngapain, tatap-tatapan." ucap seorang pria lagi.
Lalu aku dan pria tadi lantas melihat ke arah suara.
"Eh bapak." ucap pria tadi,lalu salam ke bapak yang di sebutnya.
"Kalian kenapa?" tanya bapak tadi.
"Ini--" ucap ku terpotong
"Tidak papa, ko pak." ucap pria tadi.
"Oh iya Raza,ini anak baru di sini. Dia anak kelas 1." ucap bapak tadi.
"Saya Razaan, Razaan Fahreza. Saya osis di sini." ucapnya dengan sangat sopan dan lembut, dilengkapi dengan juluran tangannya.
"Adisa Putri Sahara." ucapku membalas juluran tangannya.
"Yasudah, Disa kamu ikut bapak yaa. Mari Raza." ucap bapak tadi dan membawaku memasuki gedung itu.
****
"Disa sebaiknya kamu membeli dasi dan kaos kaki di koprasi.""Baik pak."
"Oh iya kamu kelasnya di ujung atas sana yaa." ucap bapak itu sambil menunjukkan kelasnya.
"Bapak pergi dulu ya,kamu jangan lupa beli dasi sama kaos kakinya, baju juga jangan lupa di masukkan." ucap bapak itu dan pergi dari tempat.
Dan parahnya gua gak tahu tempat koprasinya, dan gua mutar muter seluruh jalan yang ada di dalam sekolahan itu.
Razaan_
"Eh Raza tadi siapa?" tanya salah seorang sahabatku Fapyan Kustari."Anak baru."
"Cantik yaa, body nya itu loh."
Lalu aku meliriknya tajam.
"Etdah, gua canda kali."
"Terserah." jawabku singkat padat
"Kantin yuk." ajaknya
Tanpa menjawab aku berjalan meninggalkan pyan.
"Eh ko lu kagak jawab si, dia ajak baek-baek jugaa." ucapnya dari kejauhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos vs Kapten Basket
Teen FictionAdisa dia adalah kapten basket di sekolahnya, dan Razaan dia adalah ketos sekaligus kakak kelas Adisa. Awalnya mereka sering bertengkar, hanya karna hal sepele. Tapi entah kenapa mereka saling mencintai. Bagaimana ceritanya dan bagaimana mereka bisa...