Namun . . .

3.5K 88 28
                                        

Adisa hanya bisa memejamkan matanya, dan kedua tangannya mulai melingkar di lehernya. Beberapa detik kemudian Razaan akan mulai mengecup bibir Disa. Namun ...













Tiba-tiba cahaya menyorot ke arah mata Adisa, lalu Adisa pun perlahan membuka matanya terlihat seorang wanita ada di depannya.

"Kamu tidur aja anak perawan, cepetan ini udah terlambat!" teriak wanita tadi dan membuat Disa terkejut.

Adisa yang terkejut langsung loncat dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi, dannn mandi lah.

Beberapa menit kemudian, disa keluar dari kamar mandi yang sudah memakai pakaian seragam olah raganya.

Disa langsung mengambil tas dan keluar dari kamarnya,menuruni anak tangga. Berpamitan dengan ibunya tanpa sarapan. Dia langsung memasuki mobil. Dan ayahnya langsung menjalankan mobilnya untuk mengantarkan gadis kecilnya.

Di dalam perjalanan, Adisa mulai sadar tadi malam. Dia membayangkan cerita malamnya tadi. Dia tersenyum kecil, menggelengkan kepalanya pelan. Dan menepuk jidatnya seolah tak percaya.

"Gua cuman mimpi." ucap nya pelan. Yaaa Adisa hanya mimpi tadi malam, mungkin dia terlalu memlncintai,membayangkan,merindukan entahlah. Namun Disa terlalu berlebihan sampai memimpikannya.

"Kamu kenapa?" tanya ayahnya yang sedari tadi memperhatikannya.

"Ahh,oh itu pah. Gak papa." ucapnya gugup,tertangkap basah dia bergaya seperti orang gila tadi. Ayahnya hanya meresponnya dengan menggelengkan kepalanya. Seolah aneh.

"Tuh udah sampai sayang." ucap ayah.

"Oh oke, dadah papah. Duluan." ucap Disa lalu menuruni mobilnya.

Entah mengapa hari ini Adisa sangat bahagia. Karena dia bisa memimpikan Razaan. Namun pagi ini juga ada yang aneh, biasanya Razaan jaga gerbang di depan. Kenapa sekarang tidak ada dia? Adisa masih berfikiran positif,mungkin bukan bagian dia saat ini.

Di kelas...

"Woi, Disa lu kenapa si? Senyam senyum sendiri." tegur Linda yang mungkin memperhatikan Adisa sedari tadi.

"Emm, tapi lo jangan kasih tau siapa-siapa lagi." jawab Disa.

"Emang kenapa si?"

"Ihk janji duluu."

"Ihk ko lu ngomongnya kayak manja gitu,biasanya kagak deh."

"Ihk lo banyak ngomong. Udah cepetan janji."

"Yaudah iyaa janji kenapa?"

"Tapi malem....." Adisa menceritakan mimpinya panjang lebar. Selebar cintaku padamu eakk.

"Ah masa si loo." Linda kagak percaya :' gak papa si lin. Percaya sama orang mah takut di kecewain wkwkw.

"Iyaa,Linda ku sayanggg." ucap Disa bahagiaaa.

"Ya udah dehh." ucap Linda singkat.

"Ko lo jawabnya singkat?"

"Gak papa. Eh ada guru, nanti lagi ngobrolnya." ucap Lindaa

Di kala Disa sedang bahagia, terdapat sedikit aneh dengan Linda. Kenapa yaa tu anak ? Jadi kepo sama chapter berikutnyA :)

Ketos vs Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang