Bagian 05 Pingsan

501 51 4
                                    

Maia mengangkat sebelah alisnya, merasa heran dengan orang didepannya ini. Tapi tentu saja kesepakatan apapun yang akan dibuat. Maia akan terus menolaknya karena melakukan itu sama saja dengan menyerahkan diri ke tangan yang salah

Ia sudah berjanji akan membawa kembali penjaga zodiak ke dunia roh bintang sementara orang misterius ini pasti hanya ingin memenuhi keinginannya sendiri dan sudah jelas keinginannya itu tidak baik

"kesepakatan apapun yang kau buat aku tetap tidak akan memberikan mereka kepadamu" Maia meluncurkan serangan, ia mengeluarkan angin topan yang cukup besar  sayangnya tubuh Griffin sangat kuat sehingga angin Maia tidak sanggup untuk melumpuhkannya

"sebegitu sayangnya kau kepada mereka atau kau hanya masih tidak bisa melupakan masa lalu dan merasa harus membayar semuanya pfttt kemana hilangnya sifat sombongmu yang dulu itu".

"diamlah!! Kau tidak tahu apa apa" api api kecil muncul ditangan Maia yang seketika berubah menjadi pedang panjang dengan genggaman berwarna merah dan ukiran ukiran indah di pedangnya

Ia pun melompat hendak menebas orang didepannya ini

"huh apa segini kemampuanmu sekarang, aku sangat kecewa" ucap orang itu ia mengulurkan tangannya kedepan lalu muncul sebuah perisai bulat yang mengelilingi dirinya agar tidak bisa diserang dari segala sisi

Ia orang itu mengeluarkan api yang besar dan mengarahkannya kepada Maia

Maia tidak bisa mengelak dia terkena serangan itu mentah mentah, terlempar ke atap rumah yang begitu keras

Maia tidak menyerah ia bangkit lalu meluncurkan serangannya lagi, ia menebas udara dan udara yang tercipta berubah menjadi angin yang begitu besar sangat besar

Saat orang itu akan meluncurkan serangan selanjutnya Maia dan rumah itu sudah menghilang, ia juga tudak merasakan adanya perisai yang menahan mereka lagi

Orang itu berdecih ia lantas membawa griffin griffin kembali dan melaporkan hal ini pada tuannya

Tuannya orang sesungguhnya yang sangat menginginkan para zodiak untuk keegoisannya sendiri

.
.
.
.

"apa kalian tidak merasa rumah ini bergerak" ucap Isa

Ia daritadi melihat ke arah air yang ada didalam ceret bergerak tidak karuan padahal tidak ada yang menggoncang goncang ceret itu

Dan ia baru sadar saat melihat ke arah kaca yang tembus pandang dengan keadaan diluar tidak ada lagi pohon pohon disana pertanda bahwa mereka sudah tidak berada di tanah, ia hanya melihat awan awan yang bergerak cepat

Maia kembali masuk ke rumah kaca dengan pedang yang masih ia genggam dengan kuat

"Maia apa yang terjadi?" tanya Aiden begitu melihat Maia dengan nafas yang tidak beraturan apalagi saat melihat pedang itu pasti terjadi sesuatu

Coral dengan cepat menuangkan segelas air dan memberikannya pada Maia yang sudah duduk dikursinya

Setelah agak tenang Maia pun meghilangkan pedang di tangannya, nafasnya mulai teratur setelah meneguk habis air yang diberikan Coral

Semuanya duduk mengelilingi Maia menunggu penjelasan dengan semua hal yang sedang terjadi ini. Ternyata memang rumah itu sedang bergerak

"seseorang yang ingin menculik kalian" ucap Maia

"apa orang egois yang sama seperti yang kau bilang kemarin" ucap Darren

"lebih tepatnya anak buahnya, tidak kusangka mereka akan bergerak cepat"

Beberapa dari mereka menundukkan kepala merenungi apakah jalan yang mereka pilih memang sudah benar, mereka sadar saat melihat Maia yang kelelahan melawan orang egois itu pasti akan sangat sulit

12 Zodiac Spirits Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang