Bab 4 - Masa Lalu

1.1K 68 1
                                    

Aku pernah begitu takut untuk kembali merasakan apa itu cinta. Karena rasa luka yang sungguh menyakitkan masih begitu jelas terukir dihati ini.

Aku pun lantas menutup diri ini, dari barisan mereka yang berusaha memasuki dan menempati hati ini.

"Ada kalanya masa lalu dijadikan sebuah pelajaran untukmu. Bukan malah membuatmu takut untuk kembali mencoba. Sebab segalanya sudah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa, cukup kamu menjalani sebagaimana adanya."

Hingga pada akhirnya aku bertemu denganmu, aku mencoba kembali sedikit demi sedikit membuka hati.

Satu hal yang membuat mengapa akhirnya aku berani membuka hati ini adalah karena kamu bersedia menerima segala masa laluku, tak lelah kamu mendengarkan seluruh ceritaku, dan pada akhir ceritaku, kamu pun berkata bahwa biarkan kamu menjadi pengisi sekaligus penyembuh segala luka itu.

"Masa lalu-ku terlalu kelam, hingga membuat hati ini membeku, yang akhirnya seperti mati rasa. Lalu kamu hadir, memberi secercah harapan baru."

Kini aku pun percaya bahwa memang tidak ada salahnya kembali mencoba, sebab semua memang sudah merupakan ketentuan-ketentuan dari yang maha kuasa, atas segala apa yang telah terjadi dan akan terjadi ke depannya.

Aku pun belajar bahwa segala bentuk masa lalu, baik itu luka maupun bahagia, memiliki bagiannya tersendiri.
Luka ada untuk membuatmu lebih kuat dalam menghadapi segala hal yang kelak akan terjadi.
Bahagia ada untuk membuatmu mengingat sebagaimana kamu harus bersyukur atas apa yang telah kamu miliki saat ini.

Dan yang terakhir aku belajar dari masa lalu adalah akhirnya aku pun mengerti bagaimana rasanya menjadi seseorang yang begitu tidak diingini, yang telah mencoba untuk selalu ada tapi tak pernah dianggap, yang telah mencoba untuk mengorbankan segalanya tetapi tak pernah dihargai, yang telah berusaha memperjuangkan tapi tak diperjuangkan kembali.

Oleh karena itu, aku tak pernah berusaha menjadi seseorang yang seperti itu.
Aku selalu berusaha menghargai setiap waktu kebersamaan yang kini kita jalani.
Karena aku mengerti betapa menyesakkan ketika kebersamaan sudah tak lagi dapat kita rasakan.

"Terimakasih akan hadirmu kini, sebagai penyembuh segala masa lalu-ku yang kelam. Terimakasih atas kepercayaan baru yang aku dapatkan darimu. Terimakasih atas rasa begitu dihargai oleh dirimu. Terimakasih untuk rasa diperjuangkan yang tak pernah aku dapatkan sebelumnya."

[Tetapi inilah permulaan, dimana MASA LALU, kembali terjadi di masa kini denganmu. Yang pada akhirnya aku mendapatkan rasa kehilangan yang begitu hebatnya dibandingkan yang lalu. Aku harus kehilangan sosok yang telah berusaha membuatku bangkit dengan susah payah, namun terjatuhkan lebih dalam lagi kini.]

LIRIHAN HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang