Bab 17 - Aku Harus Melangkah

361 19 0
                                    

Bumi ini terus berputar.
Matahari terbit lalu tenggelam.
Bulan pun muncul lalu menghilang, dan kita semua pun menyadari bahwa ada waktu yang terus berjalan, membuat hari terus berganti menjadi minggu, bulan dan tahun.

Namun entah mengapa, bagiku, bagi duniaku, waktu terasa seolah berhenti, membuat aku terjebak, dalam langkah yang tak tahu harus kemana.

Sungguh aku bingung, kepada siapa aku harus bercerita, sedangkan aku tahu mereka mungkin tidak akan peduli. Bahkan sahabatku telah begitu lelah akan setiap kali mendengar keluh kesah ini. Aku tampak begitu bodoh dihadapan mereka.

Ya, karena aku tahu. Bahwa semua manusia dibumi ini, pasti pernah merasakan hal apa yang aku rasakan.
Hal yang membuat seolah duniamu begitu hancur tanpanya.
Hal yang membuat seolah langkahmu terhenti karena hilang arah tujuan.
Hal yang membuat seolah segala semangat dan harapan dalam dirimu hilang bersama perginya.

Aku tahu bahwa aku harus melangkah.
Namun bila tanpamu, aku bingung arah mana yang harus aku tuju, jikalau selama ini kamu lah yang selalu membimbing setiap langkahku.

Aku tahu bahwa aku terlalu bodoh, ketika saat kita bersama. Aku percayakan segala hidupku hanya padamu dengan mengabaikan mereka yang lain. Sehingga dengan mudahnya kamu patahkan dan membuatku begitu sulit untuk menentukan mau kemana hidup ini bila tanpamu.

Aku sadar aku harus melangkah.
Tetapi, aku tak berdaya. Seakan ada tembok yang begitu besar tak terlihat dan tak berbatas yang dinamakan kekecewaan. Sehingga membuatku begitu takut untuk melangkah.

LIRIHAN HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang