Saat menutup teleponnya, Ryo menghampiri dokter Fujiama.
"Benarkah kau akan pergi?" Tanyanya.
Dokter Fujiama pun menoleh. "Ah kau mendengar semuanya ya.."
"Ya." Ucap Ryo singkat.
...
"Em.. Shin, Mika, aku ke kamar mandi dulu ya sebentar." Ucap Hana.
Ketika hendak membuka pintu, Hana mendengar suara Ryo dan dokter Fujiama yang sedang ngobrol. Karena Hana penasaran, Hana pun memutuskan untuk menguping.
"Bukankah terlalu cepat untuk pergi dari sini?"
Hana pun terkejut, dan sesegera mungkin membuka pintu dan keluar untuk menemui Ryo dan juga dokter Fujiama.
"Benarkah?!" Ujar Hana.
Ryo dan dokter Fujiama pun terkejut karena Hana tiba-tiba datang.
"Hana.." Ucap mereka berdua secara bersamaan.
"Kenapa tiba-tiba sekali?" Tanya Hana.
"Hana.. kan aku hanya mengawasi Kei sampai dia sadar dari komanya, kurasa ini udah saatnya." Jelas dokter Fujiama.
"Gak dok, Kei belum sepenuhnya sadar. Dia sama sekali belum membuka matanya, apakah menggerakan jarinya itu langsung membuatnya sadar?!" Bentak Hana.
"Hana tenanglah.." ucap Ryo sambil memegang kedua pundak Hana.
"Tapi nanti ayahku yang akan mengurus Kei selanjutnya.. kamu gak perlu khawatir Hana, cepat atau lambat Kei akan segera sadar. Percayalah.." ujar dokter Fujiama sambil tersenyum.
Saat itu dokter Fujiama terkejut, karena Hana menatapnya dengan tatapan sedih.
"Apakah Hana bermaksud untuk menghabiskan waktu lebih lama denganku? Tapi maaf Hana aku gak bisa, karena secepatnya aku harus menghilangkan perasaan ini." Gumam dokter Fujiama dalam hati.
"Kalo begitu aku permis-"
"Dokter!" Panggil Ryo. "Apa yang Hana bilang itu benar, kalo kau meninggalkan Kei begitu saja, bukankah itu gak profesional?" Sambung Ryo.
"Maaf, permisi.." setelah berkata itu dokter Fujiama meninggalkan Ryo dan juga Hana.
Hana menundukan kepalanya, Ryo pun mengkerutkan dahinya.
"Sebegitunya kamu suka sama dia ya?" Tanya Ryo.
Hana pun terkejut "ma-maksud kamu?! Ten-tentu saja engga! A-aku cuma ingin agar dokter Fujiama bisa lebih memperhatikan Kei biar Kei cepat sembuh.." jelas Hana.
"Aku tau itu bohong." Gumam Ryo dalam hati.
...
Saat dokter Fujiama sampai diruangannya, dia pun duduk dikursi sambil menghadap ke arah jendela.
"Sebenarnya aku juga gak mau ninggalin Hana secepat ini, tapi.. kalo aku terus-terusan disini, perasaan ini akan terus tumbuh." Gumam dokter Fujiama.
Dokter Fujiama pun memejamkan matanya untuk beberapa detik, saat membuka matanya..
"Hei dok.."
"Uwahhhh!!!" Dokter Fujiama pun terkejut, karena dia melihat Kei (lagi).
"KEI?!!" Teriak dokter Fujiama.
"Sstt!! Jangan berisik dok.." ucap Kei.
"Ke-kenapa bisa ini terjadi lagi Kei?!" Tanya dokter Fujiama.
Kei meletakan jari telunjuknya di dagunya, seakan-akan sedang berpikir.
"Hmm aku sendiri juga gak tau dok" ucapnya " sebenarnya.. apa yang tubuhku inginkan lagi?" Kei pun mengkerutkan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Night
Fiksi PenggemarCerita ini lanjutan dari story "Who I love?", hanya saja dibuat dengan judul yang berbeda. bagi yang belum membaca diharapkan membaca terlebih dahulu agar mengerti. #terima kasih dan selamat membaca