Jika..

1.3K 80 8
                                    

Sesampainya disekolah, Hana terkejut ketika melihat mejanya yang penuh dengan coretan kasar. Seorang cewek berambut panjang dan cantik pun menghampirinya

"Hei Hana.." sapa orang itu

"Apa ini perbuatanmu hah?!" Bentak Hana

Hana menundukan kepalanya dan mengepalkan kedua tangannya

"Kalau iya kenapa? Kau memang pantas mendapatkannya! Karena Kau, Kei berbaring dirumah sakit seperti ini! Sadarlah! Dasar tidak tahu malu!" Ucapannya membuat Hana semakin kesal, lalu Hana menarik kerah baju cewek itu.

"Dengar ya. Semua itu bukan kemauanku! Kalau Aku disuruh memilih.. " Kei yang baru akan menghampiri Hana pun terkejut, melihat Hana seperti itu. Lalu saat hendak menghampirinya "lebih baik Aku saja yang mati!!" Tegas Hana sambil menitihkan air mata, Kei semakin terkejut.

Hana berlari keluar kelas dan Kei berusaha menyusulnya.

***

"Hiks.. hiks.. hiks.." Kei menghampiri Hana yang sedang menangis

"Hana.." panggil Kei lembut

"Maafkan Aku Kei hiks hiks..semua ini bukan kemauanku! Aku tidak bahagia melihatmu seperti ini hiks hiks.. Aku bukan pacarmu yang baik, seharusnya Aku lebih melindungimu agar berguna sebagai seorang pacar huaaaaaa" Hana menangis dengan kencang

Lalu dengan tubuh yang transparan Kei mencoba memeluk dan menenangkan Hana.

"Justru Aku yang harus melindungimu Hana.. Kau adalah perempuan terhebat dan Kau juga harus kuat menghadapi semua ini. Jika Kamu terus menerus menangis dan menyalahkan dirimu sendiri, sia-sia dong Aku melindungi dirimu sampai Aku seperti ini" tangisan Hana seketika terhenti

"Kei, Kau dengar ucapanku tadi kan? Kalau Aku disuruh memilih, Aku.." Kei langsung menyela ucapan Hana "Aku sempat berfikir bagaimana jika kejadian ini terulang kembali. Dan terjadi tabrakan seperti itu lagi, Hana.. maka nanti Aku rela mati demi dirimu"

Hana kembali menitihkan airmata, Kei mencoba memeluk Hana dengan erat walaupun tidak ada gunanya sama sekali

"Kei.. izinkan Aku kembali memelukmu" seru Hana

Kei terkejut "Kau tau kita tidak bisa bersentuhan kan"

"ya, Aku tau itu"

Mereka pun saling berpelukan, Hana sudah merasa tenang sekarang.

"aneh.. padahal Aku tidak dapat memeluknya tapi, entah kenapa pelukan hangatnya dapat Aku rasakan." Gumam Hana dalam hati

****

Hana pun kembali ke kelas, tadi dia bolos pelajaran pertama gara-gara cewek itu. Lalu ia duduk dikursinya, Kei berdiri disamping Hana

"Apa yang Kau lakukan disini Kei" bisik Hana pelan

"Tentu saja untuk melindungimu dari cewek itu, yaaa mungkin tidak bisa mencegahnya.. tapi setidaknya Aku bisa menenangkan dan mengendalikan dirimu dengan ucapanku" Kei tersenyum kepada Hana lalu Hana ikut tersenyum

"Hana!! Kenapa Kau senyum-senyum sendiri!!" Bentak sensei

"Maafkan Aku sensei"

Lalu Kei berbisik "sejak kapan sensei itu masuk kelas?" Kei tertawa terbahak-bahak

Hana melihat ke buku pelajaran sambil tersenyum, betapa bahagianya Kei disaat keadaannya yang seperti ini.

Senyuman Hana hanya bertahan sebentar, Ia teringat dengan keadaan Kei saat ini

"Tuhan, Ku mohon.. izinkan Kei hidup dan cepat pulih. Aku tidak sanggup melihatnya terus menerus seperti ini" ujar Hana dalam hati dan wajah Hana berubah menjadi murung

Kei menyadarinya, dan Ia pun menatap Hana walau Hana tidak menatapnya

"Tuhan, Ku mohon.. sembuhkan lah Aku. Agar Aku bisa bersama Hana dan bisa melindunginya, Aku tidak sanggup melihatnya terus menerus seperti ini" ujar Kei dalam hati

Mereka saling mendoakan satu sama lain.

Kenapa dalam hubungan harus saling mendoakan? Karena gak ada satupun yang lebih hebat daripada sebuah doa..





Yoshhh minna~ kembali lagi nih, jangan lupa bantu votment kalo udah dibaca^^ dan tetap setia nungguin kelanjutannya yaa^^ arigatou~

Last NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang