#41

3.6K 236 19
                                    

Sorry for typo. 😂

Keadaan dipemakamam sudah sepi sejak lima menit yang lalu. Para pelayat sudah pulang sejak tadi, hanya tersisa keluarga dan para sahabat dari Clara. Proses pemakaman Clara dilakukan dengan haru dan tentunya juga dengan linangan air mata. Meskipun sebenarnya tidak boleh menangis, namun tetap saja dari pihak yang ditinggalkan pasti merasa kehilangan.

Apalagi kehilangan sosok seorang Clara.

Sosok yang selalu tampak ceria dan bahkan sangat jarang murung ini ternyata sudah sejak lama menahan sakit seorang diri. Selain keluarganya tidak ada yang tau bahwa memang sejak dulu Clara sudah menderita kangker darah.

Fikri ia sangat merasa kehilangan.
Dulunya ia memang seorang playboy, tapi sejak mengenal sosok seorang Clara gadis yang menurutnya terlalu bar-bar,ini berhasil menguasai sepenuhnya hatinya. Ia berhasil mengenal arti Cinta yang sesungguhnya.

Impiannya bahkan sudah sangat jauh untuk masa depannya dan juga Clara. Ia ingin bisa hidup serumah dengan Clara dan tentunya juga dengan anak-anak nya nanti. Namun itu hanya impian, bahkan sebelum sempat ia mengatakan impiannya pada Clara, tuhan sudah memisahkan mereka.Bukan hanya sekedar jarak yang sangat jauh tapi juga dunia yang sudah berbeda yang membuat Fikri sudah kehilangan semua impiannya.

Para sahabat Clara juga sangat merasa kehilangan. Terutama Adel, Nesa dan juga Noval.
Mereka hanya bisa menemani Clara saat sakit selama seminggu, mereka merasa bersalah karna kurang memperhatikan Clara lebih jauh.

Dan kini di pemakaman hanya tinggal tersisa orangtua Clara para sahabat Clara dan tentunya juga Daffa dan David yang ikut serta menghadiri pemakaman temannya. Guru serta teman-teman sekelasnya Clara yang lain sudah pulang sejak tadi.

Alexandra dan juga Stovia, dibalik kaca mata hitam yang mereka gunakan menyembunyikan kesedihan yang teramat dalam. Putri semata wayang mereka baru saja pergi meninggalkan mereka untuk selamanya. Segala usaha yang mereka lakukan untuk kesembuhan Clara harus sia-sia. Tapi mereka bisa apa, memang beginilah manusia. Lahir kemudian mati.

"Om tante ,David pamit pulang dulu ya ada urusan. Om sama tante yang sabar Clara pasti udah tenang disana" pamit David

Alexandra dan juga Stovia mengangguk kompak. "Gue cabut deluan ya" pamit David pada teman-teman nya, David menatap Adel sambil menghela napas berat. Sebenarnya ia masih ada urusan dengan Adel namun mengingat situasi tidak mungkin ia berbicara sekarang.

Mereka kompak mengangguk "Nes, lo pulang aja bareng David"ucap Noval pada Nesa yang masih Setia berjongkok disamping kuburan Clara

Nesa menggeleng "enggak val gue mau disini aja! "Tolak Nesa

"Nes ini udah sore, besok kita mesti sekolah. Lo jangan terlalu capek nantik gue yang bakal ngantar Adel, sekarang lo pulang bareng David ya! " Noval berujar lembut

Mau tidak mau Nesa mengangguk kemudian dengan David ia pamit untuk pulang. "Om tante Daffa juga pamit ya, del gue pamit. Val tolong lo antar Adel nantik! "Ucap Daffa, Noval hanya mengangguk sementara Adel masih terus menatap nanar nisan yang bertuliskan nama CLARA ALEXANDRA

"Om tante, sebaiknya kalian juga pulang ini udah sore. Kita sama-sama iklasin Clara dia pasti udah tenang disana. " ucap Noval pada Alexandra dan juga Stovia

Alex mengangguk "kalian juga jangan terlalu sore ya pulangnya, om sama tante pamit pulang dulu"

"Enggak mas aku masih mau disini, Clara masih disini aku mau nemanin dia mas. Clara takut gelap dia didalam sendirian mas. Aku mau di sini hiks.. Hiks "Stovia menangis sambil memeluk pusara Putrinya

Alex yang melihat itu juga tidak sanggup untuk tidak meneteskan airmata. Ia kemudian berjongkok dan membantu istrinya berdiri. "Kita iklasin Clara sayang. Dia udah tenang. Clara pasti enggak mau ngeliat kamu nangis kayak gini"Alex memeluk tubuh istrinya. Kemudian ia pamit untuk pulang.

Bad Boy Ketua Kelas Vs Sekertaris ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang