Mulai Mengenalmu

167 10 0
                                    

"Saya tidak membawa buku paketnya bu" serentak semua murid melirik ke arah suar tersebut tetmasuk aku dan khansa.
"bagaimana bisa kamu tidak membawa bukunya? Siapa namamu?".
Bu esih berbicara dengan nada sedikit di tinggikan.
"sepertinya saya baru melihat kamu disini?" Tanya bu esih lagi.
"nama saya Aryan, saya baru saja pindah dari kelas XI4 jadi maaf jika saya tidak membawa bukunya karena saya tidak tau bahwa akan ada pelajaran ibu hari ini" ucap Aryan membuat semua murid yang ada di kelas kaget.
"tidak ada alasan untuk kamu, memangnya kamu tidak bertanya kepada wali kelas mu sebelumnya, saya akan menghukum kamu. Kamu berdiri di depan kelas sampai waktu istirahat" perintah bu esih dengan tegas, tanpa basa basi aryan berdiri dan melemparkan buku paket nya ke meja khansa, dengan sigap khansa memegang tangan aryan.
"kenapa kamu mau melakukan ini?" Tanya khansa.
"tidak perlu bertanya" jawab aryan dengan tatapan dinginnya.

Author Pov

Sudah hampir 3 jam berlalu dan bel istirahat sudah berbunyi.
"kring...kring..kring..." Semua murid mulai membereskan buku pelajaran mereka. Tidak lama kemudian aryan datang kearah bangku belakang dan mulai duduk di bangkunnya.
"ini buku paket kamu" kata khansa sambil menyerahkan buku paket fisika ke arah aryan. Aryan mulai menatap khansa dan mengambil bukunya dengan cepat dan tanpa satu kata pun.
"makasih karena sudah mau menolongku, tapi kalau boleh aku tau kenapa kamu mau melakukannya?" Ucap khansa.
"saya ini murid pindahan jadi ada alasan untuk tidak membawa buku, sedangkan kamu? Kamu sudah cukup lama di kelas ini jika tidak membawa bukunya entah apa hukuman yang akan di berikan olehnya kepadamu" jawab aryan lalu mulai meninggalkan khansa dan pergih meninggalkan kelas dengan yusuf.
"dia membuat hati ku bergetar lagi sya" kata khansa pada shasya "terserah kamu" jawab shasya dengan jutek.
"yaudah ayu cepet ke kanti laper nih!" Ajak shasya dan di jawab dengan anggukan oleh khansa.

Khansa Pov

Aku dan shasya berjalan menuju ke kantin, sesampai di kantin aku dan shasya duduk di bangku depan tukang bakso mang udin kita emang udah langganan di baksonya mang udin soalnya bakso mang udin enakkk bangettt, ok balik lagi ya guys jadi ngomongin bakso nih.
"mang pesan bakso nya 2 ya mang kaya biasa!" Ucapku ke mang udin.
"siap neng, di tunggu ya" jawab mang udin dan di berikan anggukan oleh ku.
"sya..." Kataku dengan nada tinggi.
"Astagfirullah" ucap syah kaget.
"kamu kenapa si bengong aja dari tadi?" Tanya ku.
"gak papa" kata shasya dengan tersenyum walaupun aku gk yakin kalau di bener² gak papa.
"hmm khansa kamu mau minum apa, aku mau beli nih kamu mau nitip gk?" Tanya shasya pada ku hingga membuatku sadar dari bengonganku.
"ahh, oh iya boleh. Aku titip teh pucuk ya satu" kataku sambil memberikan uang selembar lima ribuan.
"ok tunggu ya" ucap shasya lalu pergi arah kulkas untuk mengambil minumannya, tapi tiba²...

Bruk!! suara dari arah belakang ku, dengan kaget aku langsung berdiri saat melihat siapa yang jatuh.
"shasya.." Teriak ku lalu segera lari menuju ke arahnya.
"kamu gak papa?" Tanyaku panik.
"iya aku gak papa" jawab shasya yang sedang aku bantu berdiri.
"ups.. Sorry udh buat lo jatuh.. hahaha" Ucap seseorang di depanku.
"mau kamu tuh apa sih?!?" ucapku dengan marah kepada orng tersebut yang ternya dia adalah sarah.
"bikin kalian kapok" ucapnya dengan judes.
"dasar cewe..." Ucapanku di hentikan oleh shasya.
"udah gak usah di lanjutin lagi ya, biarin aja orang ini melakukan apa pun yang dia mau. Tapi satu hal yang harus kalian ingat, tidak selamanya kami akan diam dan mengikuti terus apa kemuan kalian" ucap shasya dengan tegas dan sarah hanya diam kaget melihat keberanian shasya berbicara seperti itu padanya.
"mang baksonya tolong di bawa ke meja yang ada di sana saja ya" teriak shasya pada mang udin.
"siap neng" dengan cepat shasya menarik tanganku dan mengajakku untuk duduk di bangku yang telah dia pilih. Ya itulah shasya seorang wanita yang diam tapi shasya juga merupakan seorang wanita yang dimana kalau dia sudah marah pasti sulit untuk di hentikan, jangankan gengnya si sarah kepala sekolah juga kalau dia marah pasti di skak mat sama dia😌

Assalamualaikum guys🙏😊 maaf nih critanya pndek, author lgi krng fokus😅maklumin ya...
Yaudh klo mau tau lebih byk vote and komen dlu yaa..

Dalam SabarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang