DS 9

88 5 0
                                    

Author Prov

Kring..kring..kring..
Suara bel masuk mulai terdengar setelah mereka selesai membicarakan tentang perjodohan, dengan segera mereka masuk kedalam kelas.
"sya" panggil khansa
"hmm" jawab shasya
"kita harus apa dong?" tanya khansa
"ya gimana lagi udah takdir, syukurin aja ya" ucap shasya dan dijawab anggukan oleh khansa.

Khansa prov

"Assalamualaikum wr.wb" ucap bu endang wali kelas kami
"Waalaikumsalam" ucap beberapa murid termasuk aku dan shasya.
"hari ini ibu akan memberikan kalin tugas dengan berkelompok" terang bu endang
"untuk kelompok ibu yang akan pilih"
"yahh" ucap beberapa murid bersamaan. Setelah itu dengan sigap bu endang langsung menulis pembagian kelompoknya, dari kelompok 1,2,3,4,5, dan terakhir 6. Aku dan shasya sangat kaget saat melihat nama anggota kelompok kita

Kelompok 6
- shasya
- khansa
- yusuf
- aryan

Aku dan shasya mulai bertatap mata lalu menghadap kebelakang untuk melihat aryan dan yusuf bersamaan, ekspresi aryan dan yusuf biasa saja bahkan aryan mengerutkan dahinya sambil menyilangkan tangannya didepan dada saat melihat aku dan shasya menatap mereka, sedangkan ekspresi yusuf cuma mengangkat salah satu alisnya sambil menyilakan tangannya di depan dada.
"khansa, aku kok kaya melayang ya" ucap shasya membisikanku
"sama" ucapku sedikit malu
"baik sekarang kalian bisa membentuk meja kalian dengan berkelompok ya" ucap bu endang dengan segera semua murid membentuk meja kelompok termasuk aku dan shasya. Sekarang posisinya aku ada di depan aryan dan posisinya shasya di depan yusuf, sungguh aku melihat muka shasya sudah mulai memerah dan entahlah dengan mukaku sekarang.

Shasya Prov

"saya ingin ketua kelompok 6 yusuf, wakilnya shasya, untuk tugas mencatat dan merapihkan soalnya itu tugas aryan dan khansa." Jelas bu endang di depan meja kelompok kami, aku dan khansa mulai memasang muka kaget kami
"apa ada yang keberatan khansa, shasya?" tanya bu endang pada ku dan khansa, kami hanya membalasnya dengan menggelengkan kepala saja.
"baik kalau begitu" ucap bu endang dan ia mulai berjalan ke arah depan kelas.
"saya ingin kalian mengerjakan tugas yang ada di buku paket ipa halaman 146, dan saya ingin kalian mengumpulkannya sebelum waktu istirahat, bagaimana ada yang keberatan?" Jelas bu endang
"saya bu, saya keberatan" ucap seorang wanita yang bukan lain adalah sarah
"apa sarah?" tanya bu endang
"saya ingin yusuf ada di kelompok saya bu" ucap sarah dengan geer
"kamu itu sar, maaf ya nak bukannya ibu gak mau kasih tapi nama kelompok udah ibu catat di buku nilai dan kalau mau diganti nanti ibu ibu juga yang ribet." jelas bu endang
"ah ilah, ibu mah gak seru" ucap sarah lalu memasang muka juteknya.

Setelah di terangkan oleh bu endang dengan segera kami mengerjakan tugas yang diberikan bu endang.
"sya kalau yang ini nanti kita ganti dulu gak satuannya?" tanya khansa padaku
"hmm coba aku liat" jawab ku
"ohh kayaknya gak usah deh, nanti kita gantinya di akhir aja biar cepet" ucapku sambil melihat ke arah bukunya
"kalau satuannya beda berarti salah satu dari mereka harus diganti satuannya agar gak ribet nanti di akhirnya" jelas yusuf pada kami dan hanya kami jawab dengan oh saja.
"sini biar saya yang hitung" ucap yusuf mengambil buku catatan yang sedari tadi aku pegang. Kami hanya melihat yusuf yang tengah serius mencari jawabannya
"untuk nomer 1 ini hasilnya udah ketemu" ucap yusuf sambil memberikan buku catatannya ke arah khansa dan dengan cepat khansa pun mengambilnya tapi
"lah ini tulisannya apaan, kagak ngerti" ucap khansa sambil nyengir kuda
"biar saya aja yang tulis" ucap aryan lalu mengambil buku yang di pegang khansa serta lembar jawabannya.

Aku dan khansa hanya berhadapan saja saat melihat aryan dan yusuf mengerjakan tugasnya. Kurang lebih 20 menit lamanya yusuf dan aryan sudah dapat menyelesaikan 5 soal yang ada di buku paket.
"ok selesai" ucap yusuf
"hahh... selesai juga akhirnya" ucap aryan sambil mengeluarkan nafas lega
"nih kumpulin" ucap aryan sambi memberikan lembar jawabannya ke arah aku dan khansa, dan kami hanya melihat dengan bergantian ke arah lembar jawabannya dan menatap aryan dan yusuf
"dan ini maaf catatan kamu jadi penuh" ucap yusuf sambil memberikan buku catatanku ke arah ku. Dengan segera aku dan khansa langsung mengumpulkan tugasnya ke bu endang.

"hm bu maaf ini kelompok kami sudah selesai" ucap khansa
"loh cepat ternyata" ucap bu endang dan kami hanya tersenyum "baik kalian bisa kembali duduk ke tempat kalian sekarang" ucap bu endang sambil tersenyum dan kami jawab anggukan.

Setelah bu endang memerintahkan kami untuk duduk dengan cepat kami duduk kembali di tempat kami sebelumnya, namun belum lama kami duduk bu endang mulai meminta perhatian lagi untuk kami
"hmm maaf disini ibu mau memberitahu bahwa kelompok 6 sudah berhasil menemukan jawabannya dan nilainya pun sangat memuaskan, selamat untuk kelompok 6" ucap bu endang lalu bertepuk tangan sontak semua murid yang ada di kelas ikut bertepuk tangan selain sarah and the gang yang sedari tadi menatapku dengan tatapan tajamnya.

"makasih" ucapku pada yusuf dan aryan
"untuk?" tanya yusuf
"karena sudah mau bekerja, maaf kalau aku dan khansa cuma bisa membantu sedari tadi" ucapku dan khansa hanya mengangguk saja
"itu tugas kami" ucap aryan
"itu benar, jika kami mengerti buat apa kami hanya diam saja dan melihat kalian yang sedari tadi kebingungan mencari jawabannya. Kami tidak bisa melakukan hal seperti itu layaknya seorang lelaki pada umumnya" jelas yusuf
"hmm" ucapku sambil tersenyum

KRING...KRING...KRING... (bel istirahat berbunyi)
kami segera merapihkan meja yang tadi sempat kami jadikan meja kelompok untuk kembali seperti semula.
"kamu mau beli apa nanti?" tanya khansa padaku
"entahlah" ucapku sambil mengedikan bahuku

BRAK seseorang memukul mejaku
"loh" tunjuknya padaku
"gw tunggu di atap sekolah, kalo lu gak dateng akibatnya teman lu yang satu ini akan berurusan sama gw" ucap seorang wanita yang tidak lain adalah sarah
"kamu mau apa?" tanya khansa dengan sedikit teriak
"gw tunggu di atap" ucap sarah sambil berteriak dan beranjak pergi.

"kamu gak akan datang kesana kan?" tanya khansa
"hmm" ucapku bingung
"aku mohon sya, kalau kamu pergih ke atap aku akan merasa sangat bersalah" ucap khansa
"iya iya" jawabku dengan sedikit bingung.
Setelah itu aku dan khansa segera pergih ke kantin untuk membeli beberapa makanan. Sesampainya disana seperti biasa kami memesan beberapa makanan dan minuman.
"aku datang apa gak ya? Kalau aku gak datang gimana ancaman sarah tadi, sarah itu kan kalau ngomong gak pernah bercanda, tapi kalau aku kesana gimana sama khansa" ucapku dalam hati dengan bingung
"ok aku pasti bisa" ucapku lagi dalam hati
"sya, kenapa si bengong aja?" tanya khansa
"hmm gak papa, oh iya khansa maaf aku mau ke toilet dulu ya kebelet nih" ucapku
"ihh kamu mah, yaudah sana aku tunggu sini" jawab khansa, aku segera pergi meninggalkan tempat duduk ku
"maaf khansa aku bohong" ucapku dalam hati.

Aku berjalan kearah atap dengan menaiki beberapa anak tangga
"ya ALLAH aku harus cepet, udah mau masuk" ucapku sambil menaiki anak tangganya dengan cepat. Sesampainya di atap aku melihat sarah and the gang sedang duduk dibangku atap sambil melihatku dengan senyuman sinisnya. Aku mulai mendekat kearah mereka dengan langkah kecilku
"ternyata lu punya nyali juga" ucap sarah sambil tersenyum sinis, dan aku hanya menatapnya dalam.

Assalamualaikum guys🙏
Pertama-tama aku mau ngucapin terima kasih buat yang sudah mau baca dan aku mau minta maaf karena baru update lagi nih, kalau ceritanya kurang jelas atau typo mohon di maaf kan dan maklumi. Kira kira apa yang bakal dilakuin sarah and the gang ke shasya ya? Kalau mau tau tunggu dan baca chapter berikutnya ya😊.
Jangan lupa vote and comment👍.

Dalam SabarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang