DS18

65 8 4
                                    

Author Pov

"Yaudah gak papa kok kalau kalian mau pulang masih ada Khansa yang temenin aku disini, lagian sedikit lagi juga Mamahku bakalan dateng. Aku juga jadi gak enak sama kalian dari tadi sore kan kalian disini temenin kita, iya gak Khansa?" Jelas Shasya.

Setelah mereka menunaikan sholat maghrib bersama Aryan dan Yusuf berniat untuk pulang, namun mereka masih ragu dengan kondisi Shasya.

"Oh iya gak papa kok, lagian kan nanti tante Rianti bakalan dateng" Jawab Khansa.

"Bener nih gak papa?" Tanya Aryan meyakinkan serta dijawab anggukan oleh Khansa dan Shasya.

"Gimana nih Suf?" Lanjutnya.

Yusuf mulai memandang/menatap Shasya dengan tatapan tajamnya sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya. Dengan sigap Shasya memasang muka melasnya itu seperti anak kecil yang sedang meminta permen.

"Yaudah iya kita bakalan pulang, nanti kalau ada apa-apa telepon aja" Jawab Yusuf.

Khansa dan Shasya mengangguk dengan senang dan senyum lima jarinya itu.

Yusuf dan Aryan pun memutuskan untuk setelah yakin dengan kondisi Shasya, ditambah lagi mamah Shasya akan datang nanti.

Tok...tok...tok...
(Suara ketukan pintu)

"Assalamualaikum..." Salam seseorang wanita yang bukan lain mamahnya Shasya.

"Waalaikumsalam" Jawab Shasya dan Khansa bersamaan.

"Mamah..!!" Teriak Shasya

Rianti mulai mendekati ke arah Shasya, dan tentu Rianti tidak sendiri.

"Om, tante" Panggil Khansa sambil menyalami tangan Rianti dan ayahnya Shasya.

"Loh ayah juga ikut, Shasya kangen banget sama ayah" Ucap Shasya sambil memeluk pinggang ayahnya.

"Gimana? Udah mendingan belum? Tanya Ayah Shasya.

"Udah kok Yah" Jawab Shasya.

"Alhamdulillah kalau gitu" Jawab Ayah Shasya.

"Kalian udah makan belum?" Tanya Rianti.

"Udah kok tante, tadi Aryan sama Yusuf yang belikan" Jawab Khansa dan hanya dijawab "Oh" saja oleh Rianti.

"Yah, kapan Shasya boleh pulang?" Tanya Shasya kepada Ayahnya.

"Nanti kalau udah sembuh total" Jawab ayah Shasya.

"Yah... Kan Shasya mau sekolah" Ucap Shasya kecewa.

"Assalamualaikum..." Salam seorang wanita sambil membuka pintu.

"Waalaikumsalam..." Jawab mereka bersamaan.

"Mamah!!" Teriak Khansa sambil mendekat dan memeluknya.

"Maaf baru bisa dateng" Ucap mamahnya Khansa.

"Gak papa kok" Jawab mamahnya Shasya.

"Gimana keadaanmu?" Tanya Ayahnya Khansa pada Shasya sambil mengelus kepala Shasya

"Alhamdulillah kok om, sudah lebih baik" Jawab Shasya dengan senyum.

"Terus gimana Rudi? Sudah kamu selidiki kasusnya?" Tanya ayahnya khansa kepada ayahnya Shasya.

"Sudah, anak itu dikeluarkan dari sekolah. Katanya sih dia melakukan itu karena tekanan dari keluarganya yang kurang memperhatikannya" Jelas ayahnya Shasya.

"Oh... Baguslah kalau gitu, semoga aja gak bakalan ada korban lagi"

"Amiin..." Jawab Khansa, Shasya, Rudi, dan Abdul. Sedangkan Rianti dan Janah sedari tadi tengah sibuk berbicara.

"Oh iya Shasya Khansa ada yang mau kami bicarakan pada kalian" Ucap Rianti.

"Apa mah?" Tanya Shasya.

"Apa tante?" Tanya Khansa.

"Sebenarnya gini, semenjak tadi siang kami sudah sepakat dan pikirkan matang-matang kalau pernikahan kalian akan dilaksanakan pada hari senin depan, karena kami juga memikirkan kondisi Shasya" Jelas Janah.

"APA?!!" Teriak Khansa dan Shasya bersamaan.

"Mamah, mamah mending pikirin lagi yaa... Shasya kan masih sakit mah, udah gitu kan senin itu waktu yang dekat, coba mamah bayangin sekarang aja hari jum'at, cuma ada berapa hari coba? Tiga hari doang mah. Kan mamah tau kita aja belum siapin apa-apa" Tolak Shasya.

"Shasya masalah persiapan semuanya sudah kami siapkan termasuk baju kalian" Jawab Rianti.

"Eemm... Tapi mah, tante gimana dengan tempatnya, iya tempatnya" Elak Khansa.

"Itu semua sudah kami siapkan, pokoknya kalian tinggal persiapkan diri saja yaa" Jawab Janah.

"AAKHH!!!" Teriak Khansa dan Shasya bersamaan.
.
.
.
.
Assalamualaikum wr.wb🙏
Hallo semuanya👋 maaf nih baru update lagi. Soalnya Hp author mati terus😭😭Maaf ya udah bikin kalian nunggu😩

Oh iya btw gimana nih ceritanya bagus gak? Gak, yaudah kami ikhlaskan semuanya.

Jangan lupa vote and comment ya👍
Wasalamualaikum wr.wb🙏.

Dalam SabarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang