DS16

90 7 4
                                    

Author Prov

Darma dan heru hanya terdiam menatap shasya yang masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Hingga akhirnya suara seseorang mulai menyadarkan mereka.

"Assalamualaikum" ucap yusuf
"Waalaikumsalam" jawab heru dan darma bersamaan
"kamu dari mana aja sih suf?" tanya darma pada yusuf
"yusuf habis shalat bi" ucap yusuf
"shasya belum sadar juga?" sambung yusuf
"belum" jawab heru dan yusuf hanya menghembuskan nafas kasar.

KREK
Suara pintu terbuka saat yusuf, darma, dan heru liat ternyata dia adalah dokter syifa

"Assalamualaikum" ucap dokter syifa sambil berjalan mendekat ke arah heru, darma dan yusuf
"Waalaikumsalam" ucap heru, darma, dan yusuf bersamaan
"apa shasya belum sadar?" tanya dokter syifa dan dijawab gelengan oleh yusuf
"biar saya periksa" ucap dokter syifa lalu dia mulai mendekat ke arah shasya.

Dokter syifa mulai memeriksa keadaan shasya,
"gimana dok?" tanya yusuf
"begini suf, saya juga belum tahu pasti tentang keadaannya, mungkin karena benturan yang di alaminya cukup keras jadi dia belum sadar hingga saat ini. Tapi suf, pak darma, pak heru, maaf Jika besok shasya belum juga sadar mau tidak mau saya harus cek organ dalam Kepalanya, karena saya takut ada luka dalam yang cukup serius." Jelas dokter syifa
"kenapa gak dilakukan sekarang saja?" tanya yusuf dengan sedikit cemas
"kita tunggu saja dulu sampai besok" ucap dokter syifa
"iya suf, kita tunggu saja sampai besok ya. Jangan terbawa emosi" ucap darma menenangkan yusuf
"Iya, mending kita tunggu saja sampai besok" ucap heru, yusuf hanya bisa menghembuskan nafas kasarnya.

"kalau begitu, saya permisi dulu. Jika terjadi sesuatu panggil saja, saya akan stay di rumah sakit sampai besok" ucap dokter syifa diiringi senyum
"baik dok, terimakasih" ucap darma
"Assalamualaikum" salam dokter syifa
"Waalaikumsalam" jawab mereka bertiga.

Setelah itu heru dan darma duduk di sofa dekat lampu hias dan yusuf duduk di samping ranjang shasya menggunakan bangku tamu.

                                 ***
Sudah cukup lama yusuf hanya bisa menatap shasya, sedangkan heru dan darma, mereka terus berbincang sedari tadi hingga mereka tidak sadar bahwa sekarang sudah pukul 11 malam. Yusuf yang menyadarinya mulai mendekat ke arah heru dan darma,

"abi sama om, nginep juga?" tanya yusuf
"iya suf" ucap heru
"kenapa? Kamu mau pulang?" tanya darma
"gak bi" ucap yusuf sambil menggelengkan kepalanya. Yusuf pun ikut bergabung duduk di sofa bersama heru dan darma.

Drt Drt Drt
Getaran hp darma dari atas meja.
"Assalamualaikum" ucap darma, lalu dia mulai berjalan ke arah luar ruangan.

"kamu yakin gak mau pulang suf?" tanya heru dan yusuf menjawab dengan gelengan diiringi senyum
"besok kamu masih sekolah kan?" tanya heru
"gak papa om, tadi yusuf sudah bilang ke reza buat bawain baju sekolah yusuf besok pagi" jelas yusuf dan heru hanya mengangguk.

Setelah selesai mengangkat telefonnya darma masuk kembali kedalam ruangan
"suf, maaf kayanya abi sama om heru gak bisa temanin kamu disini, soalnya ada urusan mendadak dari kantor" jelas darma
"urusan apa emangnya dar?" tanya heru
"katanya di kantor lagi ada masalah ru, saya juga kurang tahu masalahnya apa, tapi katanya cukup serius" jelas darma
"apa saya juga harus ikut?" tanya heru dan darma pun mengangguk
"gak papa om, yusuf akan jaga shasya" ucap yusuf menenangkan heru.

"baiklah om percaya sama kamu suf, jaga shasya ya. Om sudah beritahu tanten, dan insyaAllah besok pagi dia akan datang kesini" suruh heru dan yusuf mengangguk mengiyakan.
"abi juga sudah bilang ke mamah" ucap darma.

Darma dan heru bersiap untuk pergi
"ingat bukan mahram jangan macam²" ucap darma
"iya abii..." ucap yusuf
"kita berangkat dulu ya suf, Assalamualaikum" ucap darma
"Waalaikumsalam" ucap yusuf sambil menyalimi tangan darma
"om percaya sama kamu, jaga shasya ya. Assalamualaikum" ucap heru
"iya om. Waalaikumsalam" jawab yusuf sambil menyalimi tangan heru.

Dalam SabarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang