DS20

77 3 5
                                    

Shasya Pov

"APA?!! Dasar cewek gak tau malu!! Udah nyakitin sekarang minta tolong. Mana minta tolongnya seakan dunia punya sendiri lagi!!" Ucap Khansa dengan nada amarahnya sambil berdiri dari duduknya.

"Khansa..." Ucapku sambil menarik tangan Khansa dan tersenyum menenangkannya.

"Tapi Sya..."

"Udah gak papa." Ucapku lembut.

"Saya tahu ini berat buat Kamu, tapi Saya mohon untuk terakhir kalinya." Mohonnya. Aku mulai mengerutkan kedua alisku. Bagaimana tidak, permintaannya itu cukup sulit buat Aku.

"Gimana ini ya Allah, tapi gak papa lah untuk terakhir kalinya." Ucapku dalam hati. Aku menghembuskan nafas kasarku.

Kami mulai berjalan ke arah taman komplek yang Sarah inginkan. Selama perjalanan Aku hanya memandangi keadaan yang ada diluar mobil, sedangkan Khansa malah sibuk dengan ponselnya itu. Terkadang Aku suka ingat apa yang Sarah katakan tadi.
.
.
.
.

FlashBack On

"Sebenernya Saya ingin minta tolong untuk membawa Yusuf ke taman komplek, Saya ingin sekali bertemu dengan dia. Kalau Saya yang meminta sudah pasti dia menolak, tapi kalau Kamu yang meminta pasti dia akan datang." Jelas Sarah.

"Apa yang Kamu mau lakuin?" Tanyaku.

"Saya ingin mengungkapkan perasaan Saya yang selama ini selalu Saya pendam. Saya ingin berterima kasih atas perhatian yang selama ini dia beri."

"Perhatian?" Aku terkejud sambil mengerutkan kedua alisku.

"Iya perhatian. Maaf kalau Saya belum cerita ke Kamu tentang Saya dan Yusuf."

"Tentang apaan?" Tanya Khansa sinis.

"Dulu saat Saya sedang hancur karena keluarga Saya, ditambah lagi Saya melihat Tio yang ternyata suka sama Shasya, Yusuf lah yang menenangkan Saya saat ditaman sekolah. Dia memberikan sebuah sapu tangan untuk Saya, menenangkan Saya dengan kata-katanya yang lembut, terkadang dia mengajak Saya makan bereng di sebuah resto."

Selama Sarah menjelaskan suatu kejadian yang tidak pernah Aku fikirkan, Aku hanya biaa mengepal kedua tanganku untuk menahan amarah, hingga Khansa mengetahui perasaanku.

Flashback Off
.
.
.
.
.

"Sya." Panggil Khansa yang menyadarkan Aku dari lamunanku.

"Kenapa?"

"Dari tadi dipanggilin juga."

"Yaudah Aku minta maaf, kenapa?"

"Itu hp Kamu dari tadi bunyi." Tunjuk Khansa pada hp ku.

"Oh iya." Aku melihat nama yang tertulis dilayar  hp ku ternyata itu dari Yusuf.

"Ini dia." Ucapku lalu menggeser tombol warna hijau keatas.

"Assalamualaikum." Shasya

"Waalaikumsalam, Sya Kamu dimana?" Tanya Yusuf.

"Lagi dijalan." Jawabku singkat.

"Mau kemana?" Tanyanya lagi.

"Ke taman komplek *****."

"Ngapain?"

TUT! Setelah mengatakan itu Aku langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Siapa Sya?" Tanya Khansa.

"Yusuf." Jawabku singkat.

"Sekarang Semuanya cuma Kamu doang yang bisa ngatur, Aku gak ikut-ikutan ya Sya."

"Khansa, dengan Kamu ngedukung Aku aja, Aku udah seneng. Makasih ya.." Ucapku diiringi senyum.

"Iya Shasya." Balasnya sambil memelukku.

"Neng maaf, udah sampe." Ucap supir taxi.

"Oh udah sampe ya, ini Pak uangnya. Makasih ya Pak." Ucap Shasya sambil memberi selembar uang berwarna hijau dan selembar uang berwarna ungu.

"Iya neng sama-sama."

Aku dan Khansa turun dari mobil dan langsung mencari keberadaan Sarah.

"Coba telepon aja Sya!" Suruh Khansa. Aku lalu memutuskan untuk mencari nomer Sarah yang ada di hp ku hingga akhirnya ketemu.

"Halo." Ucap Sarah.

"Halo Sar, Kamu dimana ya?" Tanyaku pada Sarah.

"Posisi Kamu dimana sekarang?" Tanya Sarah.

"Ditempat pemberhentian."

"Ooh itu Kamu ya? Coba Kamu nengok ke belakang!" Suruh Sarah dan Aku nengok ke belakang. Setelah menemukan Sarah, Aku langsung mematikan sambungan teleponnya. Lalu Aku dan Khansa mulai menghampirinya.

"Gimana Sya? Dia udah tau belom?" Tanya Sarah.

"Udah kok." Jawabku dengan menunjukan senyum yang Aku paksakan. Ya bisa di bilang Fake Smile.

"Tapi kok belom dateng ya?" Tanya Sarah sambil mencari-cari Yusuf.

"Yaudah sabar kali!" Ucap Khansa sinis.

"Iya maaf."

"Udah-udah. Loh? Itu Yusuf." Tunjukku ke arah Yusuf yang sedang keluar dari mobilnya.

"Oh iya itu Yusuf!" Pekik Sarah senang dengan kehadiran Yusuf.

"Yusuf!!!" Teriaknya.

Yusuf yang tadinya tengah mencari-cari sekarang mulai beranjak ke arah Kami. Aku hanya menatapnya yang sedikit demi sedikit semakin dekat ke arah Kami.

"Suf, akhirnya Kamu dateng juga, Aku udah nungguin Kamu loh dari tadi." Ucap Sarah sambil memeluk tangan kanan Yusuf manja.

"Sarah maaf." Tolak Yusuf sambil menarik tangannya yang sedang dipegang oleh Sarah, dan akhirnya Sarah melepaskannya. Yusuf maju satu langkah lebih dekat denganku.

"Sya, kenapa Kamu keluar? Kamu tuh masih butuh perawatan Sya." Ucap Yusuf.

"Suf, bisa gak Kamu gak usah bertingkah seperti ini."

"Maksud Kamu?" Tanya Yusuf.

"Suf, Kamu itu bukan siapa-siapa Aku, kita hanya teman sekelas. Aku juga heran kita baru aja kenal beberapa hari ini, tapi tingkah kamu seakan-akan kita ini teman dekat." Jelasku. Yusuf hanya bisa mengerutkan alisnya.

"Sya." Panggilnya heran.

"Kenapa? Kamu heran sama tingkahku? Inilah Aku. Satu lagi suf, yang butuh Kamu saat ini bukan Aku tapi Sarah." Ucapku. Yusuf menatapku dalam.

" Suf." Sarah mulai menggeser badan Yusuf dan mulai berhenti menatapku.

"Suf, sebenarnya Aku yang nyuruh Shasya buat datengin Kamu kesini, karena sebelum aku terbang ke Inggris, Aku pengen jujur ke Kamu kalau Aku benar-benar sayang sama Kamu. Aku udah pendam perasaan ini sejak Kamu bantu Aku untuk nenangin Aku waktu ditaman sekolah." Jelas Sarah, Yusuf mengerutkan kedua alisnya.

"Sar Aku minta maaf, tapi Aku gak bisa terima perasaan Kamu, karena sebenarnya,"

"Aku tahu, Kamu bakal bilang kalau Kamu sebenarnya cinta sama Shasya, Aku tahu itu Suf. Makanya Aku mohon banget sama Kamu untuk tetap seperti ini dulu walau cuma sebentar." Sarah mulai memeluk Yusuf.

Entah kenapa hatiku benar-benar hancur. Aku mulai berjalan meninggalkan mereka semua dengan air mata yang mengalir di pipiku.

"Sya!!" Teriak Khansa.
"Dasar cewek gak tau malu!!" Ucap Khansa dengan telunjuk kearah Sarah lalu mulai mengejarku.
.
.
.
.
.
.
Hey...hey...hey...!!
Assalamualaikum teman-teman!! (ikutin Ricis dulu ah)😂

Hayoo... Shasya nangis tuh gara-gara liat Sarah meluk Yusuf😩😩
Kira-kira Shasya mau kemana ya?

Buat kalian yang udah mau baca dan nunggu cerita Aku makasih banget ya... Ya walaupun Aku updatenya lama😅

Oke. Jangan lupa VOTE and KOMEN!! Vote itu gratis loh...

Wassalamualaikum.

Dalam SabarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang