DS10

86 5 0
                                    

Shasya Prov

"kamu bisa langsung bicara aja kan mau kamu apa panggil aku kesini?" tanyaku padanya
"aduh gak sabaran banget sih cewe manis" ucap sarah padaku
"Han urus dia" suruh sarah pada jihan
"heh!! Jalang gw bilangin ke lu ya, lu bisa gak sih sekali aja gak ganggu hidupnya si sarah" ucap jihan dengan tatapan tajamnya
"maksud kamu apa? Aku gak ngerti?" tanyaku
"aduhh nih bocah bikin emosi, gak kuat gw. Devi urus" ucap sarah
"heh!! Cewe jalang inget perkataan gw LU HARUS JAUHIN YUSUF" ancam devi padaku
"tapi apa masalahnya?" ucapku sedikit meninggikan suaraku.
"sumpah dasar bocah BEGO gw gak bisa bantu lu lagi. Sar terserah lu mau apain nih cewe jalang" ucap devi padaku dan aku mulai mengepalkan kedua tanganku
"heh!! Setan!!" ucap sarah sambil menoyor keningku "gw bilangin ke lu ya, JAUHIN YUSUF!!" ucapnya padaku dengan berteriak tepat di depan wajahku
"sar, aku gak tau salah aku apa? Tapi kalau itu kemauan kamu, aku akan turutin tapi aku mohon jauhi aku dan khansa" ucapku.
"wah nih bocah udah bisa nyuruh gw, belom tau gw siapa dia" ucap sarah lalu dia mulai mengangkat tangannya seakan akan mau menamparku, aku sudah menutup mataku dengan tenang karena aku yakin dia akan melakukan ini. Namun tiba tiba

"Sarah..!!!" teriak seseorang mengagetkanku sontak aku dan sarah and the gang melihat ke arah suara tersebut. Terlihat ada beberapa orang disana yang bukan lain adalah bu yumi, khansa, dan dua orang perempuan yang tidak aku kenal.
"shasya kamu gak papa?" tanya khansa padaku dan mulai memeluku erat
"iya aku gak papa" ucapku sambil membalas pelukannya.

"Sarah, Devi, Jihan ikut saya ke kantor" ucap bu yumi tegas dan mulai meninggalkan atap
"awas lu jalang!!" ucap sarah padaku dan dia mulai mengikuti bu yumi dengan beranjak pergi dari atap.

"kok kamu bisa tau aku ada disini?" tanyaku pada khansa
"aku tau dari mereka" ucap khansa sambil menunjukan ke arah dua perempuan yang aku tidak kenal, aku hanya memandang mereka dengan bingung
"hmm perkenalkan saya Azah Nurliazizah kamu bisa panggil saya Azah dan ini teman saya namanya Viana Delitarosyi kamu bisa panggil dia Viana" jelas azah
"hai saya Viana" ucap viana sambil mengulurkan tangannya
"saya shasya" jawabku menjabat tangannya.
"bagaimana kalian bisa tahu kalau saya disini?" tanyaku pada azah dan viana
"hm... Sebenarnya..."

Flashback On

Azah Prov

"gw harap si jalang itu dateng ke atap, kan lumayan bisa jadi mainan" ucap sarah sambil menaiki anak tangga
"iya sar lo bener, udah lama gak ngebully" jawab devi
"iya iya kalian benar, tapi kalau si shasya gak dateng gimana?" tanya jihan
"kalo dia gak dateng gw pastiin dia dan temannya itu gak akan bisa lepas dari gw yang kedua kalinya" ucap sarah
"iya bener" ucap devi
"udah yuk ah ntar terlamabat lagi ngebullynya hahahahaha" ucap sarah diakhiri dengan tawaan mereka bertiga dan dengan cepat mereka menaiki tangga yang tersisah. Tanpa sadar ucapan mereka bertiga didengar olehku dan viana

"wah kayaknya dia mau ngebully lagi tuh" ucapku bebisik
"hm lu bener za, gak bisa di biarin nih" jawab viana
"terus kita harus apa dong? Kita tau orang yang mau di bully juga gak" tanya ku pada viana
"tadi kalau gak salah aku denger tadi namanya shasya" ucap viana
"ntar dulu kaya aku tahu nama nya, oh iya shasya itu orang yang berani ngelawan sarah waktu dikantinkan?" tanyaku dan dijawab anggukan oleh viana
"yaudah ayuk ah kasih tahu dia, kasihan kan kalau dia nyampe kena" ucap viana dan dijawab anggukan olehku
 
Saat aku dan viana sedang berjalan untuk turun dari tangga tiba tiba saja kami melihat shasya yang tengah lari kencang
"ya ALLAH aku harus cepet, udah mau masuk" ucap shasya sambil berlari kencang
"loh.. itu kan orangnya" ucapku
"ayo cepet kita kejar" ajakku
"gak gak, kita gak boleh ikut dia ke atap bisa bisa kita juga kena, kamu liat kan dia sendirian itu berarti temannya gak ikut. Kita beritahu temannya dulu setelah itu baru kita susul dia ke atap" jelas viana dan dijawab anggukan olehku.

Dengan cepat kami berlari ke arah kelas shasya namun kami tidak melihat khansa sama sekali.
"temennya dimana coba" ucapku
"aku juga kurang tahu, gimana kalau kita tanya aja sama mereka" ucapku menunjuk ke arah dalam kelas
"ih kamu gimana si, kita mau nanya gimana tahu namanya aja gak" ucap viana
"oh iya" ucapku
"gimana kalau kita cari dikantin, mungkin dia ada disana" ucap viana
"oh iya kamu bener, udah ayuk ah cepet keburu terlambat nih" ucapku mengajak viana berlari

Setelah sampai di kantin, kami mencari cari khansa sampai akhirnya kami melihat dia yang tengah duduk menunggu
"itu dia orangnya" ucap viana dan dengan segera kami berlari ke arahnya.
"Assalamualaikum" ucap ku dan viana bersamaan
"Waalaikumsalam, maaf kalian siapa ya?" tanya khansa pada kami
"kenalkan saya azah dan ini teman saya viana, maaf kamu temannya...hmm siapa namanya vi" ucapku panik
"hmmm oh iya shasya" ucap viana
"iya saya khansa temannya shasya, ada apa ya?" tanya shasya pada kami.

"tadi kami melihat shasya tengah berlari ke atap untuk menemui sarah, jadi kedatangan kami disini ingin memberitahu kamu. Kami takut kalau shasya di perlakukan dengan tidak layak oleh sarah" jelasku pada khansa
"apa..!! Ke atap loh bukannya dia ke toilet. Ya ALLAH jadi shasya bohong sama aku" ucap khansa sedikit kecewa
"tapi kalian gak bohong kan sama aku?" tanya khansa pada kami
"kami mohon percayalah, kami juga merupakan korban bullyan sarah oleh sebab itu kami tidak ingin jika orang lain sampai kena" jelas viana
"oke saya percaya sama kalian" ucap khansa dan dijawab senyuman oleh viana dan azah.
"yaudah ayo kita ke atap keburu terlambat" ajak viana dan dijawab anggukan olehku dan khansa

"sebentar, kalau kita kesana cuma bertiga mungkin itu tidak akan membuat sarah berhenti melakukan pembullyannya pada shasya, lebih baik kita panggil salah satu guru aja bagaimana?" Ucap azah
"oh iya kamu benar, tapi siapa gurunya pasti gak akan ada guru yang mau, apa lagi sarah itu kan disebut murid yang bayar sekolah gara gara dia kaya😒" ucap viana
"aku tahu siapa yang mau" ucap khansa
"siapa?" tanyaku dan viana bersamaan.
"bu yumi" ucap khansa.
"yaudah kalau gitu ayok cepet kita panggil, keburu terlambat" ajak viana dan dijawab anggukan olehku dan khansa

Dengan segera kami datang ke ruang guru untung saja bu yumi sedang ada disana. Setelah kami menjelaskannya kepada bu yumi tidak butuh lama kami langsung menuju ke atap.

Flashback Off

Author Prov

"...jadi kaya gitu ceritanya sya, untung saja kami belum terlambat" jelas azah
"terimakasih banyak ya" ucap shasya pada azah, dan viana
"sama sama" ucap azah dan viana bersamaan.

"ih kamu itu" ucap khansa sambil menjitak kepalanya shasya
"ihh apa sih" ucap shasya bingung
"lain kali tuh maka nya jangan suka bohong, kalau kamu bohong sekali lagi aku gak akan mau temenan lagi sama kamu" ucap khansa
"ihh masa gitu, yaudah aku minta maaf" ucap shasya sambil tersenyum menggoda khansa
"iya iya aku maafin hiks hiks" ucap khansa lalu memeluk shasya
"udah jangan nangis yah" ucap shasya membalas pelukan khansa, azah dan viana hanya tersenyum melihat mereka. Karena azah dan viana berfikir mereka telah menyelamatkan sepasang sahabat yang seperti mereka.

Assalamualaikum wr.wb, pertama tama aku mau bilang terimakasih buat yang sudah mau baca cerita aku. Maaf kalau ceritanya kurang bagus, insyaAllah aku usahain biar ceritanya lebih bagus Lagi😁.
Jangan luoa vote and comment ya👍
Wasalamualaikum wr.wb🙏

Dalam SabarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang