Chapter 11

19 5 12
                                    

Dua gadis yang tak asing bagi Kiana menyambutnya dengan nada-nada sindiran yang membuat Kiana berheha-hehe ria.

"Lo berdua udah lama dirumah gua" tanya Kiana kepada Rasty dan Andini diteras depan rumah.

"yang pasti cemilan udah kita siapin," cicit Andini.

"Ples kamar lo, udah kita beresin. Ampun gila, kamar lo berantakan banget hari ini Ki" tambah Rasty.

"hehhe maaf, kan pulang sekolah gua langsung pergi. Lupa beresin. Jangan betek gitu deh sama gue, jangan manyun-manyun woy" rayu Kiana kepada kedua sahabatnya.

"ya lagian kamu udah janjian sama mereka kok pulangnya sampe maghrib begini sih ki" Mama Kiana ikut nimbrung ditengah-tengah 3 remaja ini.

"Kiana lupa kalo ini hari sabtu, malam minggu. Bukan lupa sama janjinya, hehe" sahut Kiana. Mama Kiana geleng-geleng mendengar ucapan Kiana.

"sama aja dodol, untung ada tante kalo nggak Kiananya udah Rasty omelin panjang kali lebar ini tan, lupa sama kita" ketus Rasty.

"naluri kakak tertua ma, maklum ya" timpal Andini, yang membuat mereka semua tertawa dan Rasty tampak menahan tawa.

"ketawa nggak usah ditahan Ras, jomblo seumur hidup lo manyun-manyun sama gua" kekeh Kiana.

"amit-amit" jawab Rasty cepat sambil mengetokkan tanganya ke kepala dan meja bergantian. Lagi-lagi semua tertawa lepas.

"Ya udah gih, katanya mau quality time. Mumpung masih panjang malemnya" titah Mama Kiana

"hayuuuk gengs" Kiana.

"mama ikut hayuuuk" Andini merengek kepada Mama Kiana. Andini sudah sejak kecil berteman dengan Kiana, jadilah Mama Kiana sudah seperti Mamanya sendiri, bahkan Andini jauh lebih manja kepada Mama Kiana dibandingkan Kiana.

"kalian aja, mama mau tidur. Capek" sahut Mama Kiana tersenyum.

"woyy Mama gua itu" pekik Kiana melihat Andini memeluk Mamanya

"Mama gua juga, masa bodo deh lu " timpal Andini memjulurkan lidahnya pada Kiana, Kiana hanya memutar bola matanya.

"tante, Rasty mau panggil Mama juga" Rasty ikut bergelayutan memeluk Mama Kiana.

"boleh dong, jadi Mama punya 3 sekarang" sahut Mama Kiana.

"haaaaa, Kiana mau peluk juga" Kiana hendak mendekati Mama dan sahabat-sahabatnya.

"bubar-bubar" titah Mama Kiana, saat Kiana hendak bergabung dalam pelukanya.

"ihhh Mama" dengus Kiana.

Andini, Rasty dan Mama Kiana tertawa cekikikan.

"mama nggak mau peluk kamu, kamu belom mandi. Mandi dulu gih" Mama Kiana berlalu pergi ke kamarnya.

"hayuuuuk. Mandi dulu lu, Ki. Bauk" Rasty.

"iya iya, berasa jadi anak tiri hari ini gua" sahut Kiana membuat 2 sahabatnya makin tertawa.

-

Jam berdenting, menunjukkan pukul 21.30

3 sejoli itu sudah melakukan banyak hal malam ini dikamar Kiana, dari mulai nonton film horor sampe ke drakor, ngomongin fashion sampe ke lagu-lagu terbaru, main game, ngerumpi dari selebgram paling hits-sampe ke kucing sekolah yang katanya lagi hamil. Pekik dan tawa menghiasi malam minggu 3 sekawan tanpa pasangan ini. Tapi jangan salah, jomblo begitu mereka terlihat bahagia malam ini.

Kini mereka sedang asik dalam obrolan  hangatnya, bercerita atau bahkan sesekali asik meledek salah satunya.

Tangan Rasty bergerak dengan kuas melumuri masker diwajah Andini, Andini sibuk memperhatikan mukanya yang sedang dilumuri masker oleh Rasty dengan cermin yang sedari tadi digenggamnya. Kiana sibuk dengan handphonenya dan cemilan yang tak kunjung lepas dari tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Colour And LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang