Chapter 5

48 29 8
                                    

Hello guyss
Tinggalin jejak dong, voment kritik sarannya ya guys!!! Biar authornya semangat 😆😆😆

Kelvin bersiul ria keluar dari kamarnya, ia sudah mengganti seragamnya dengan celana panjang dan hoodie abu-abunya.

"Lah mau kemana den, baru aja pulang. Makan dulu ya, nenek udah siapin didapur" kata Nenek Iah, beliau adalah pembantu yang dianggap seperti nenek sendiri oleh Kelvin.

"Makasih nek, tapi Kelvin buru-buru. Nanti aja ya" sahut Kelvin ramah.
Nek Iah hanya tersenyum, mengikuti langkah Kelvin kedepan rumah.

"Hati-hati den, jangan ngebut" pekik Nek Iah saat Kelvin hendak melajukan motornya, dibalas senyum mengiyakan oleh Kelvin.

Motor KLX 250 camo yang Kelvin kendarai berhenti beberapa meter dari tempat semulanya, tepatnya didepan gerbang rumah Kelvin. Ia berhenti untuk mengetikkan pesan pada Kiana.

To: Kiana

Share lokasi lo ki, gua OTW.

Selang beberapa waktu, kiana mengirim balasan yang berupa lokasi rumahnya.

Kelvin kembali melajukan kendaraanya menuju rumah Kiana. KLX 250 camo milik Kelvin kini kembali berhenti didepan gerbang sebuah rumah asri nan elegan. Kelvin mengeluarkan handphonenya untuk memastikan bahwa ini benar rumah Kiana.

Sebuah motor sport hitam polos yang dikendarai seorang cowok berseragam putih abu-abu keluar dari gerbang rumah Kiana. Kelvin mengenal sosok itu, tapi ia tak tau namanya. Yang Kelvin tau cowok itu anak kelas 12 SMA Surya, satu sekolah dengan Kelvin dan Kiana. Kelvin memasuki gerbang rumah Kiana dengan motornya.

"permisi, siang tante" sapa Kelvin kepada seorang yang sedang merapikan bunga pekarangan

"siang, temannya kiana ya?" sahut wanita itu ramah.

"iya tan, saya Kelvin. Kiananya ada?" Kelvin.

"saya Mamanya Kiana. Ada, yuk masuk, tunggu didalam" Mama Kiana.

"tunggu disini aja tan" Kelvin menunjuk sepasang kursi diteras.

"Boleh, tante masuk dulu ya. Panggil Kiananya" Mama Kiana.

"iya tan" Kelvin melempar senyum santunya.

Kelvin mengamati rumah Kiana, rumah ini terlihat asri dan luas. Lebih dari kata sederhana tapi juga tidak begitu mewah, rumah ini terasa nyaman untuk Kelvin.

"Udah lama vin" Kiana muncul dari balik pintu, duduk dikursi yang berbatasan meja dengan Kelvin.

"nggak sih, mau langsung jalan?" Kelvin seraya memperhatikan Kiana, Kiana terlihat manis berbalut kaos hitam polos dan celana panjang, dengan rambut terurai.

"jangan buru-buru, minum dulu" tiba-tiba Mama Kiana datang membawa minuman.

"nggak usah repot-repot tan" sahut Kelvin.

"nggak repot kok, lagian jarang-jarang ada cowok ngunjungi Kiana. Kecuali briant" ungkap Mama Kiana, seraya tersenyum menyenggol bahu Kiana.

"apasih ma" Kiana agak kesal. Kelvin terkekeh melihat Mama Kiana yang meledek anaknya sendiri.

"Buruan minum vin, cabut kita" seru Kiana.

"minum vin, nggak sabar tu Kiananya mau jalan sama kamu" lagi-lagi Mama Kiana menggoda Kiana. Kiana hanya memutar bola mata malasnya. Kelvin kembali terkekeh.

Kelvin heran mendengar perkataan Mama Kiana tadi, jarang-jarang ada cowok yang ngunjungi Kiana kecuali Briant. Kalimat itu seakan-akan Kiana adalah pacar Briant, tapi kenapa Mama Kiana menggoda Kiana saat ingin jalan dengan Kelvin. Bodo amatlah, Kelvin juga bukan siapa-siapanya Kiana. Mungkin itulah yang terlintas dipikirin Kelvin saat ini.

Colour And LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang