13 Kamar Asing

2.1K 509 61
                                    

Diberitakan menjalin hubungan dengan seorang Arsaka Nattaarion sebenarnya bukan ide baik. Angel jadi lebih sering mengurung diri di apartemen daripada ke luar, sekedar membeli kopi di Starbucks yang berjarak kurang lebih seratus meter dari gedung apartemennya.

Dua hari lalu, Angel membeli kopi di Starbucks, seperti biasa, pesanannya adalah Caramel Latte dan begitu hendak memesan, Angel bertemu dengan dua remaja tanggung yang cukup mengejutkan menghampirinya, lalu mengatakan hal-hal tak wajar di hadapan Angel, diperhatikan banyak orang dan sungguh, itu memalukan. Dua remaja tanggung itu mengatakan Angel dengan kata jablay dan murahan. Untuk pertama kali, ada orang asing, masih teramat muda yang datang menghampiri Angel untuk mengatakan hal seperti itu yang sukses membuat Angel tidak bisa tidur semalaman.

Terhitung sudah tiga hari pula Angel tidak bertemu dengan Arsa, dia memiliki jadwal syuting untuk sebuah iklan di Jepang. Setiap malam sebelum tidur, Angel pasti mendapat panggilan video dari Arsa yang bercerita tentang kegiatannya di Jepang. Lucu, Angel juga bercerita pada Arsa tentang banyak hal. Angel tak pernah menyangka jika dia dan Arsa akan sedekat ini, padahal dulu mereka masa bodoh dengan keberadaan satu sama lain.

Biasanya seperti itu selama tiga hari belakangan, tapi khusus hari ini, Angel tidak tahu apa yang membuat Arsa tidak menghubunginya sama sekali. Angel sudah mengirimi banyak pesan untuk Arsa dan Arsa tidak membalas, pesan-pesan itu sudah terkirim, entah sudah dibaca atau tidak. Angel berusaha berpikiran positif, mungkin Arsa tengah sibuk dengan kegiatannya syuting. Arsa bilang, dia memang berada di sana selama seminggu dan baru sehari saja, Angel sudah merasa kesepian.

Untuk menghilangkan rasa kesepiannya, Angel menghubungi beberapa temannya untuk pergi berpesta. Memang, Angel tidak memiliki banyak teman. Teman baik Angel bahkan bisa dibilang hanya Raisa, tapi bukan berarti Angel tidak memiliki teman yang bisa dia hubungi tatkala membutuhkan sesuatu. Malam ini, Angel butuh hiburan yang dapat menghilangkan kesepiannya karena kesibukan tiap orang yang biasa meluangkan waktu untuk Angel.

Malam ini, Angel akan pergi ke kelab malam yang biasa dia kunjungi bersama dua teman berpestanya, Talitha dan Miranda. Angel tidak begitu dekat dengan dua gadis itu, mereka hanya bertukar nomor setelah bertemu tiga kali di Victoria's. Saat itu, ada Raisa juga dan mereka berempat menggerakkan tubuh sesuka hati di dance floor Victoria's.

"Gue gak nyangka kalau Raisa setega itu sama lo. Padahal, dia tahu sendiri seberapa suka lo sama si Karel." Talitha berkomentar setelah Angel bercerita panjang lebar tentang masalahnya dan Raisa.

Talitha duduk di jok belakang ketika Angel mengendarai mobil dan Miranda duduk di jok depan menemani Angel. Talitha tengah sibuk merias dirinya. Dia sebaik itu dalam merias diri, padahal mobil yang Angel kendarai sesekali berhenti mendadak atau melewati polisi tidur yang menimbulkan guncangan.

"Don't judge a book by its cover, kan? Pertama gue kenal Raisa, malahan gue pikir dia itu cewek paling polos. Ternyata, diam-diam begitu." Miranda terkekeh seraya melirik Talitha di belakangnya lewat cermin.

Angel menghela napas. "Apalagi gue. Gue kaget bukan main dan rasanya, pengen gue hancurin itu muka sok malaikatnya Raisa."

Miranda dan Talitha tertawa mendengar ucapan Angel. Malam ini, ketiga gadis itu mengenakan pakaian seragam dengan warna berbeda. Crop tee dan rok mini yang memperlihatkan perut dan kaki jenjang mereka. Siapapun pria yang melihat, pasti akan terdiam untuk memperhatikan.

"Eh, tapi lo harus berterima kasih sama si Raisa, dong, Ngel. Karena dia, lo terkenal di Lambe Turah dan lo dapatin pengganti yang jauh lebih baik dari Karel. Anjir, lo sama Arsa itu beneran jadian? Kok, bisa?!" Talitha mengangguk seakan mengamini perkataan Miranda.

MelodramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang