16 Ayaka

2.2K 462 42
                                    

Mobil Mini Cooper biru yang Arsa kendarai berhenti di halaman parkir sebuah restoran Korea di Jakarta Pusat, bersamaan dengan Angel yang membuka layar, menatap kaca spion sambil membereskan poni yang sejak tadi dia khawatir berantakan. Arsa menghela napas melihat bagaimana bersemangat dan gugupnya Angel untuk bertemu seorang Deon Sadewa yang Arsa sendiri tak ketahui bagaimana rupanya. Tapi Arsa yakin seratus persen, Deon tak ada apa-apa dibanding dirinya dan Angel masih buta menyadari semua itu.

"Ka, ini gue gak ada yang aneh, kan? Udah rapih semua, kan? Lipstick gue gak mencong, kan?"

Arsa mendengus, menggeleng cepat. "Enggak, Sayang. Kamu cantik, tapi lebih cantik lagi kalau kencannya sama aku, bukan sama dia." Arsa mengedipkan mata, membuat Angel memicing menatapnya sambil melepas sabuk pengaman.

Angel membuka layar ponselnya dan mendapati jam yang menunjukkan pukul enam lima puluh lima malam. Itu berarti dia punya lima menit waktu bersiap sebelum akhirnya, makan malam dengan Deon dipukul tujuh. Deon orang yang sangat tepat waktu, Angel suka kedisiplinan pemuda itu. Calon kepala keluarga yang baik, menurutnya.

Selesai memastikan penampilannya sudah sangat baik, Angel tersenyum lebar kepada Arsa, tangannya sudah sedikit membuka pintu mobil Arsa. "Terima kasih tumpangannya, Arsaka Nattaarion yang baik hati, tapi sombong. Doakan kencan Angel sama Deon berjalan lancar. Doakan kami segera jadian."

Arsa terkekeh. "Gak amin."

Bibir Angel mengerucut. "Nyebelin lo! Ya, udah. Bye! Princess mau kencan sama pangeran berkuda putihnya! Lo mending jauh-jauh daripada merusak suasana!"

Angel hendak membuka lebih lebar pintu dan melangkah ke luar dari mobil, tapi Arsa menahan lengannya, membuat Angel menoleh dan hendak mengomel, namun Arsa memotong cepat dengan pertanyaan yang membuat Angel tercengang.

"Mau gue tungguin atau apa? Anggap aja sebagai ucapan terima kasih karena lo udah nungguin gue syuting."

Angel menggeleng cepat. "Enggak, lah! Ya, kali, gue kencan pergi sama pulang bukannya sama teman kencan malah sama lo? Emang lo supir gue? Mending lo pulang aja sana. Istirahat. Lo gak capek apa pemotretan terus antar gue ke sini padahal kemaren lo sakit?"

Arsa mengangguk kecil. "Oke, deh. Have fun, ya. Kalau minyak telon macem-macem, panggil aja nama gue tiga kali."

Kekehan Angel terdengar. "Terus lo muncul gitu?"

"Ya, enggak, lah! Lo pikir gue jin Tomang?!"

Angel tertawa lepas dan mungkin tak akan sadar jika hanya satu orang pria yang bisa membuatnya tertawa dan bertingkah sebebas ini.

Hanya Arsaka Nattaarion.

"Gue kencan dulu, ya. Lo hati-hati di perjalanan."

Arsa mengangguk dan membiarkan Angel ke luar dari mobilnya, melangkah dengan gontai memasuki restoran dan terlihat sangat bersemangat. Arsa menghela napas dan tersenyum kecut sebelum melajukan mobil menjauhi area restoran.

Langkah kaki Angel berhenti setelah melewati pintu. Mata belonya menatap berkeliling, mencari keberadaan Deon hingga akhirnya, dia mendapati di mana Deon duduk. Angel tersenyum lebar dan melangkah cepat menghampiri meja tempat di mana Deon duduk. Sesampainya di sana, dia buru-buru menarik kursi sambil berkata, "Kak, maaf terlambat. Macet banget jalanan tadi."

Deon mengangguk dan tersenyum tipis melihat Angel. "Gak apa-apa, Ngel. Aku juga baru sampai."

Angel meletakkan tas di kursi kosong di sampingnya, dia mencoba bersikap sesantai mungkin saat berhadapan dengan Deon. "Udah pesan belum, Kak?"

MelodramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang