Dua Belas (End)

8.9K 793 40
                                    

"ABOJIIII.."

Jaehyun menangkap tubuh Lami, putri pertamanya yang kini berumur empat tahun. Buah hatinya itu menggenggam sebuah keranjang kecil berisikan strawberry. Di belakangnya, berjalan seorang wanita dengan rambut setengah tergerai. Memasang senyum masam.

"Aku pulang."

Kecupan singkat mendarat di pelipis sang istri namun kemudian Jaehyun beringsut menjauh.

"Aduh!"

"Kenapa baru pulang sekarang? Aku kerepotan menjaga Lami sendirian!"

"AW! Sayang. Sebent—aw! Aku turunkan Lami terlebih dahulu, nanti jatuh."

Jaehyun menurunkan Lami dan segera menahan tangan lain yang sudah bersiap memberikannya cubitan padanya. Jaehyun menggenggamnya erat, menatap kedua bola mata garang itu dengan lembut. Sementara Lami tampak tertawa cekikikan melihat kedua orang tuanya.

"Aku ada tugas tambahan dari Aboji. Memang beliau tidak memberi tau?"

"Tidak."

Jaehyun menghela nafasnya lelah.

"Aku sudah menitipkan pesan untuk memberitaukannya padamu. Harusnya Aboji tidak lupa karena kau akan sangat menyeramkan saat marah."

"KAU BILANG APA?!"

Kedua tangan itu berontak minta dilepaskan, namun Jaehyun justru tertawa renyah. Genggaman tangannya melembut, lalu secepat kilat ia menarik sang istri mendekat. Memeluknya erat.

"Jangan marah-marah, tidak baik untuk anak kita."

Jaehyun mengusap perut buncit sang istri lembut. Mendengar desahan malas dan beban yang bertumpu pada dadanya kemudian.

"Kenapa lama sekali, kau berjanji pulang kemarin."

"Aduh—" Jaehyun beringsut mundur saat dadanya dipukul lemah. "Kalau rindu mengaku saja, apa susahnya?"

Kekehan Jaehyun keluar saat sang istri mengangguk lemah. Ia mengecup pelipisnya lembut berkali-kali, memberikan ketenangan agar wanita itu tidak kembali berulah.

"Aku juga merindukanmu, Putri Mahkota ku."

"Aboji! Ayo pulaaang.."

Tawa ringan Jaehyun berkumandang kala ia menggenggam jemari Jiyeon erat sebelum menuntunnya mengikuti Lami yang sudah lebih dulu berjalan jauh menuju gerbang istana.

"Pelan-pelan, Tuan Putri!" teriaknya.

Di sampingnya, Jiyeon tampak berjalan malas mengikuti Jaehyun yang tak melepaskan jemarinya sama-sekali.

Itu terjadi bertahun-tahun lalu, saat akhirnya Jaehyun menyadari bahwa ia begitu menginginkan Jiyeon dan kekuatan itu membuat mereka bersatu.

Jiyeon memenangkan seleksi yang berlangsung selama kurang lebih tiga bulan, untuk akhirnya menikah dan menjadi Putri Mahkota.

Kini kerajaan terasa begitu ramai dengan kehadiran Lami juga calon anak kedua mereka yang sebentar lagi akan menyapa dunia.

Jaehyun berharap, kali ini pun buah hatinya akan mewarisi sifatnya.

Seperti Lami.

Karena mengurus dua orang Park Jiyeon adalah hal yang belum pernah Jaehyun pikirkan hingga saat ini.


__


Aku tau apa yang teman-teman mau di cerita ini, pernyataan cinta dan  usaha mati-matian dari Jaehyun, kan? Hehe maaf ya aku nggak bisa mengabulkan. Karena menurutku, justru disitu letak magisnya kisah cinta jaman dulu. Tidak banyak pernyataan cinta. Juga, lelaki jaman dulu lebih bertanggung jawab sama kata-katanya. Jadi mudah sekali dipercaya walaupun mereka cuma satu kali menyatakan perasaan. Itu juga alasan Jiyeon mau kembali dan ikut seleksi pemilihan putri mahkota. Karna Jaehyun udah nyatain perasaannya. Se-magis itu guys.

Dan dari awal ini emang cerita ringan sih, aku males nambah2in konflik lagi :(

See you on another work♡

[✔] Selenophile | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang