Tujuh

5.2K 756 30
                                    


“Seleksi Pemilihan Putri Mahkota akan diadakan minggu depan.”
  

Sore itu, Jaehyun berjalan pelan di koridor Paviliun Utama.

Pandangannya lurus namun kosong. Kedua tangannya tersampir di belakang tubuh. Ia berjalan amat pelan. Dan kalimat yang sempat dilontarkan Ibu Suri di sepanjang rapat kerajaan terus terngiang dalam kepalanya.

Seleksi Pemilihan Putri Mahkota.

Satu-satunya gadis yang kemudian menyambangi pikiran Jaehyun hanyalah Park Jiyeon.

Sejak dulu, gadis itu sangat bersemangat untuk mengikuti Seleksi Pemilihan Putri Mahkota. Ia terus berteriak setiap kali matanya menemukan Jaehyun, suaranya begitu lantang memberi tau setiap orang bahwa ia akan memenangkan pemilihan itu.

Ia akan jadi Putri Mahkota untuk Jaehyun.

Namun kala itu, melihat sifat bar-bar miliknya. Jaehyun tau jika Jiyeon akan tersingkir pada putaran pertama. Lagipula, ia tidak ingin Jiyeon menjadi Putri Mahkota nya.

Jaehyun tidak dapat membayangkan bagaimana kehidupannya jika ia bersanding dengan gadis urakan seperti itu.

Tapi itu dulu.

Semenjak bertemu dengan Jiyeon di perpustakaan beberapa minggu lalu, gadis itu benar-benar tidak lagi menampakkan diri.

Jaehyun tak pernah melihatnya lagi di sekitar istana. Di pelajaran yang semula sama-sama mereka datangi. Atau di acara khusus kerajaan yang boleh dihadiri oleh keluarga para petinggi.

Gadis itu seolah lenyap ditelan bumi.

Dan itu membuat Jaehyun gelisah.

Kegelisahannya kemudian bersambut saat Ibu Suri mengumumkan beberapa nama putri petinggi kerajaan yang sudah mulai mengajukan diri untuk mengikuti seleksi..

Dan Jaehyun tidak menemukan nama Park Jiyeon disana.

●●●●

“Hyungnim tau dimana putri bungsu Mentri Pertahanan saat ini?”

Doyoung menoleh pada Jaehyun, kedua alisnya bertaut bingung.

“Maksudmu, Park Jiyeon?”

Jaehyun berdehem menjawab.

“Memangnya kenapa?”

Untuk beberapa saat Jaehyun terdiam. Ia tidak memiliki alasan untuk bertanya. Atau sebenarnya ada, tapi Jaehyun enggan untuk mengatakannya pada Doyoung.

“Hanya penasaran. Dia tidak pernah lagi berkeliaran di istana.”

Tawa renyah Doyoung terdengar.

“Kau lupa kau sudah mengusirnya?”

“Aku tidak mengusirnya, Hyungnim. Hanya memintanya untuk berhenti mengikutiku.”

“Itu sama saja. Memangnya dia punya alasan lain untuk datang ke istana selain untuk bertemu denganmu?”

Jaehyun tidak menjawab. Tidak tau harus bagaimana menjawab pertanyaan itu. Mereka saling membuang wajah, Jaehyun menatap lurus papan bidik yang berada cukup jauh darinya. Sementara Doyoung mendongak, menatap langit dan awan sebagai hiasannya.

Keheningan menyelimuti suasana diantara mereka hingga Doyoung memutuskan untuk berdiri.

“Barak Pelatihan Pertahanan Khusus Kerajaan.” Ujar Doyoung saat menepuk beberapa bagian pakaiannya, menghilangkan debu.

“Mungkin kau ingin mencarinya. Dia ada disana.”

[✔] Selenophile | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang