Saat ini Ali sudah berada di depan rumah Yuki. Tapi, kata bibi Yuki tidak ada dirumahnya. Ali sudah memohon berkali-kali pada bibi untuk memberitahunya dimana sebenarnya Yuki berada.
Tapi bibi sama sekali tidak mau memberi tahu. Karena Yuki sudah berpesan padanya, agar tidak memberi tahu dimana sebenarnya Yuki berada. Terlebih pada Ali.
Akhirnya Ali memilih pulang. Berkali-kali Ali menghubungi Yuki. Berkali-kali pula dia harus merasakan kekecewaannya. Karena nomor Yuki tetap tidak aktif. Sosial media nya pun juga off semua.
Ali benar-benar merasa frustasi. Dia harus mencari Yuki dimana. Dia harus minta tolong pada siapa. Ali ingin bertanya pada orang tua Yuki, tapi dia tidak punya cukup keberanian untuk melakukan itu. Karena Yuki pergi itu karena kesalahannya.
"Br*ngs*k!!" Lagi-lagi Ali mengumpat guna meluapkan emosinya.
Dengan emosi yang masih memenuhi hatinya Ali melajukan mobilnya ke kediaman orang Tua nya.
Brakkkk!! Ali mendorong pintu rumahnya dengan sangat keras hingga menimbulkan suara berisik.
Pyarrrrr!!
Berikutnya Ali mendorong guci besar yang ada diruang tamu saat dia lewati.
Mom, Dad, dan Axel yang sedang santai di ruang keluarga merasa kaget. Dan segera menuju depan, dimana suara gaduh berasal.
"Ali, ada apa ini?" Tanya Dad terkejut karena ternyata anak bungsunya sendiri yang membuat kegaduhan.
"Kalian puas????" Teriak Ali.
"...Kalian puas, sudah menghancurkan hidupku?" Muka Ali terlihat sangat kacau. Rambut acak-acakan. Bajupun terlihat sangat tidak rapi.
"Li, kenapa?" Tanya Axel mencoba mendekati Ali. Karena jujur dia sangat khawatir dengan adiknya itu.
Tapi saat Axel maju, Ali segera mundur menghindar.
"Jangan pernah lo sentuh gue, PERUSAK HUBUNGAN ORANG!!" Teriak Ali dengan penekanan di setiap katanya."Ali!! Jaga bicaramu. Dia ini kakakmu" ucap Dad mengingatkan.
"Kakak apa yang tega merebut tunangan adiknya sendiri. Ciihhh...." remeh Ali menanggapi ucapan Dad nya.
Axel yang merasa tersindir, hanya mampu menatap sendu adiknya. Seandainya, dia tidak melakukan kebodohan di masa lampau, dia tidak akan mungkin merasakan penyesalan yang teramat sangat begini.
"Li, kenapa kamu masih membahas ini semua. Axel ini kakakmu, seharusnya kamu dengar dulu penjelasan kakakmu. Dan juga Dad and Mom juga salah li dalam kasus ini. Jadi, dad mohon dengarkan dulu penj....."
"Cukup-cukup, aku kesini gak mau mendengarkan cerita masa lalu sialan yang gak penting ini. Aku kesini karena Yuki."
"Yuki? Ada apa dengan Yuki?" Tanya Dad bingung. Begitupun Axel. Sedangkan mom yang biasanya mencak-mencak kalo soal Yuki kini terlihat diam saja, membuat Dad memandang Mom curiga.
"Yuki minta putus sama Ali, Yuki menghilang, gak mau berhubungan sama Ali lagi, gak mau ketemu lagi. Kalian semua puas? Kalian semua pasti puas kan melihat aku semakin menderita?" Teriak Ali dengan penuh emosionalnya. Bahkan Ali menunjuk satu persatu wajah keluarganya dengan tatapan benci.
"Li, tapi kenapa? Kamu menyalahkan kami? Sedangkan Dad bener-bener gak tau"
"Dad mau tau, tanya sama Mom. Apa yang sudah dia ucapkan sama gadisku" Ali teriak sambil menunjuk Mom nya sendiri.
"Mom, apa benar?" Tanya Dad dengan tegas memandang Mom tajam.
"Maafkan Mom Dad" jawab Mom lirih. Entahlah awalnya Mom memang tidak menyukai Yuki. Tapi melihat anak bungsunya yang terlihat sangat kacau membuat Mom sangat merasa bersalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Barbie Honey
Short StoryKisah cinta antara CEO super sibuk dan Model cantik yang manja. Aliando Syarief. CEO tampan dengan segudang pekerjaannya yang banyak menyita waktu. Dia tampan? Banget. Dia perfeksionis? Iya! Apa lagi soal pekerjaan. Terkenal, kaya, baik hati, kurang...