Pagi ini Yuki gak ada kerjaan, karena dia cuma ada acara nanti malam aja buat meet up sama All managementnya. Ini sudah hari ketiga Yuki ada di Bali. Dan Ali juga udah pulang dari kemarin karena emang banyak pekerjaan yang menunggunya di Jakarta.
Kemarin, sebelum pulang Ali memberi tau niatannya pada Yuki untuk mengajaknya ke rumah orang tua Ali akhir minggu ini. Guna memenuhi permintaan Yuki dan mommy nya juga. Yuki langsung mengiyakan ajakan Ali. Padahal dalam hati Yuki deg-deg an juga.
Sebenarnya ini bukan akan menjadi pertemuan pertama Yuki dan keluarga Ali. Karena sebelumnya Yuki sudah pernah bertemu dan berkenalan dengan keluarga kekasihnya itu.
Tapi, karena respon keluarga Ali yang tidak bagus, di tambah dengan permasalahan Ali yang sebelumnya dengan keluarga. Membuat Ali memutuskan untuk tidak perlu sering mempertemukan mereka.
Ali hanya tidak tega kalau kekasih hatinya harus sakit hati dan bersedih. Sebenarnya Yuki gak pernah sedikitpun mengeluh pada Ali soal sikap keluarganya. Yuki selalu bilang ke Ali kalo keluarganya baik. Atau mungkin keluarganya hanya butuh waktu untuk menerimanya. Tak lupa senyuman tulus selalu Yuki tunjukkan saat membahas mengenai keluarganya.
Tapi, pernah suatu waktu Ali datang ke rumah Yuki dan kebetulan Yuki lagi ada di kamar. Ali yang memang sudah diterima dengan baik di keluarga Yuki sudah biasa langsung menuju ke kamar gadisnya. Karena memang orang tua Yuki sangat percaya dengan mereka berdua.
Ali yang ingin memberi kejutan langsung saja membuka kamar gadisnya dengan sangat pelan. Tapi tanpa disangka ternyata kekasih hatinya sedang melaksanakan shalat. Ali tertegun melihat kekasihnya yang sedang berdoa dengan khusyuk bahkan sambil menangis. Di dalam doanya Yuki mengucap syukur karena dirinya sudah di pertemukan dengan orang seperti Ali. Yang tulus, dan sangat mengerti dirinya. Yuki juga meluapkan kesedihannya karena hubungannya tidak di restui oleh orang tua Ali.
Yuki sangat takut kehilangan Ali, Yuki berharap Tuhan membuka pintu hati keluarga Ali agar bisa menerima dirinya. Yuki juga mengeluarkan uneg2 yang selama ini tentang kepedihan hatinya. Sempat Yuki berfikir untuk menyerah. Tapi cinta Ali membuatnya tidak bisa kalo harus menyerah. Yuki hanya meminta Tuhan untuk menguatkan hatinya. Itu saja.
Ali yang melihat langsung hal itu semakin yakin akan cintanya dengan Yuki. Apapun rintangannya Ali akan melewatinya. Asal tetap Yuki yang bersamanya.
**
Pukul enam sore Ali menjemput Yuki di rumahnya. Karena memang mereka akan ke rumah orang tua Ali. Yuki baru tadi pagi pulang dari bali, setelah empat hari keberadaannya di pulau dewata itu.
Setelah tiba di rumah Yuki, mereka segera berangkat, setelah pamit dengan mama Twina. Kurang lebih Tiga puluh menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di kediaman orang tua Aliando.
Yuki menarik nafasnya dalam sebelum memasuki kediaman orang tua kekasihnya.
"Kenapa?" Ali noleh ke Yuki. Dia melihat kegugupan dari gerak-gerik kekasihnya.
"Gapapa... Ayo!" Yuki mencoba bersikap biasa aja. Dia cuma gak mau Ali khawatir, dan malah membatalkan niat mereka untuk masuk ke kediaman orang tua Ali.
Ali memegang tangan Yuki dan memencet bel rumahnya.
Ceklekk!!
"Sayang, Akhirnya kamu......... Datang juga" mama Ali menjeda ucapannya saat melihat ada Yuki bersama anak kesayangannya.
"Kok ada dia?" Tanya mommy ketus.
"Assalamualaikum tante" Yuki mengulurkan tangannya berniat menyalimi mama Ali. Tapi mommy gak menyambut tangan Yuki sedikitpun.
Ali yang melihat itu berniat menegur momnya. Tapi Yuki menahan lengan Ali sambil menggeleng.
"Kalo mom gak menerima Yuki kesini sama aku gapapa. Kita bisa pulang." Kata Ali datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Barbie Honey
Historia CortaKisah cinta antara CEO super sibuk dan Model cantik yang manja. Aliando Syarief. CEO tampan dengan segudang pekerjaannya yang banyak menyita waktu. Dia tampan? Banget. Dia perfeksionis? Iya! Apa lagi soal pekerjaan. Terkenal, kaya, baik hati, kurang...