Hari ini Yuki ada pemotretan di daerah Puncak. Dari pagi-pagi sekali Yuki udah berangkat sama Mbak Dina. Takut telat kalo berangkat siang.
Tringg!!
From : sayang 💟
Yaudah hati-hati. Jangan lupa sarapan bie. Inget, kamu punya magh. Jaga makannya, jangan sembarangan.Ali membalas pesan Yuki yang baru aja pamitan sama dia.
Drrtttt.. drttttt.
Sayang💟 calling....
Belum Yuki membalas, Ali malah sudah lebih dulu menelpon.
"Assalamualaikum." sapa Yuki mengangkat telponnya.
"Wa'alaikumsalam. Kenapa chat aku gak di bales?" tanya Ali.
"Ini baru ngetik. Kamu udah telpon aja" jawab Yuki sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi mobilnya.
"Lama sih, bikin aku mikir yang gak gak"
"Emang mikir apa?"
"Aku takut kamu ngejauhin aku lagi bie" lirih Ali. Yuki bisa mendengar nada khawatir pada suara Ali.
"Gak akan kak.." Yuki menghembuskan nafas beratnya.
"Bie, boleh aku minta sesuatu?"
"Apa?"
"Panggil aku dengan panggilan kamu biasanya."
Yuki terdiam mendengar permintaan Ali. Apa dia harus menurutinya sedangkan status mereka saja belum jelas.
"Bie.."
"Ehhmm.. Ya."
"Kok diem? Kamu gak mau?"
"Gak gitu, aku.. cuma.. aku..."
"Its oke. Aku gak maksa. Yaudah, aku tutup ya"
"Haa!." kaget Yuki sama reaksi Ali.
"..kamu marah?"
"Kenapa harus marah sih bie. aku gak punya hak kan buat marah" jawab Ali santai. Tapi gak tau kenapa malah bikin perasaan Yuki makin gak karuan. Yuki menggigiti kuku panjangnya resah.
"Jangan gitu.." lirih Yuki mulai mau nangis.
"Hufttttt..." Ali menghembuskan nafas beratnya. Dia selalu hafal dengan tingkah Yuki. Walau hanya dari suara, Ali tau betul kalau Yuki nya mau nangis sekarang.
"...Bie, sayang.. Its oke, aku udah bilang kan aku gak marah. Kenapa malah mau nangis sih. Aku tau kamu butuh waktu. Dan aku malah maksa kamu. Jadi aku yang salah disini. Hmm.. maaf ya."
Yuki menggigit bibirnya mendengar penjelasan panjang lebar Ali.
"..udah gak usah nangis ya bie. Fokus kerja, aku juga mau kerja sayang. Have fun buat aktifitasnya"
"Makasih ya kak."
"Iya, assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam hon."
"Hah.. apa bie?" Ali yang mau menutup telponnya malah jadi termangu mendengar kata terakhir yang di ucapkan Yuki.
"Apa??" goda Yuki sok gak tau.
"Yang tadi bie, kamu bilang hon kan. Ulangi please.." harap Ali yang malah bikin Yuki menahan senyumnya.
"Ihh..orang aku gak bilang apa-apa"
"Yaudah lah kalo gak mau. Aku mau kerja dulu ya."
"Ciee.. ngambek. iya honey. udah kan.." jawab Yuki yang bikin Ali senyum lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Barbie Honey
Krótkie OpowiadaniaKisah cinta antara CEO super sibuk dan Model cantik yang manja. Aliando Syarief. CEO tampan dengan segudang pekerjaannya yang banyak menyita waktu. Dia tampan? Banget. Dia perfeksionis? Iya! Apa lagi soal pekerjaan. Terkenal, kaya, baik hati, kurang...