Part 9

1K 126 11
                                    

Setelah cukup lama berada di rumah keluarga Ali, mereka berpamitan untuk pulang. Karena memang waktu yang sudah semakin larut malam.

"Ali, kamu antar Nats sekalian ya, kasian loh dia tadi gak bawa mobil" ucap Mom saat Ali pamit.

"Boleh, gapapa kan bie?" Ali minta ijin ke Yuki dulu.

"Ya gapapa dong hon..."

"Oke, kalo gitu mom tenang. Kamu hati-hati ya sayang, sering-sering kesini" Mom mengusap sayang kepala Natasha, cipika-cipiki, dan memeluknya sebentar.

Yuki tersenyum kecut menyaksikan adegan itu di depan matanya. Gak munafik, Yuki pengen banget bisa di sayang juga sama orang tua, terlebih ibu dari laki-laki yang sangat dia cintai. Bukankah itu hal yang paling indah jika bisa terwujud.

"Gak usah jealous, sebagai gantinya aku yang bakal kasih peluk dan ciuman spesial buat kamu." bisik Ali di telinga Yuki.

Yuki menoleh dengan dahi berkerut.

"Udah gak sabar yaa..." goda Ali lagi.

"Apa sih hon, ihh mesum." Yuki menggeram lirih sambil nyubit tangan Ali.

"Tapi suka kan?"

"honey ih,,.." manja Yuki.

"Hahaa...Love you sayangku.." Ali berbisik ke telinga Yuki, dan tanpa malu Ali nyium pipi Yuki gemas.

Yuki melotot dengan muka memerah, sedangkan Ali cuma cengengesan aja.

Ali seneng, karena kesayangannya udah gak murung lagi. Sedangkan Mom dan Natasha di buat geram, entah yang keberapa kalinya. Karena rencana mereka mengacaukan hubungan Ali dan Yuki gagal total.

**

"Halloo, Assalamualaikum" sapa Yuki, mengangkat telponnya yang berdering.

Sekarang, mereka lagi ada di dalam mobil Ali. Formasinya bertiga ya. Kan Natasha nebeng. Tapi dia duduk di belakang kok. Selama perjalanan, Natasha di ajak ngobrol terus kok sama Yuki. Kan Yuki orangnya emang friendly banget. Jadi dia mudah aja menempatkan dirinya sama siapa aja.

Tapi dari gelagatnya sih, Natasha gak begitu suka ngobrol dengan Yuki. Dan Yuki juga tau itu. Tapi, Yuki tetaplah Yuki. Yang selalu baik sama siapa aja, walaupun orang itu gak bisa berbuat baik juga ke dia.

Klikkk!!
Yuki nutup sambungan telepon nya.

"Siapa bie, yang telepon?"

"Manager aku hon, biasa nanyain soal job"

"Ohh...diambil job nya"

"Gak deh hon"

"Lah kenapa?" Bingung Ali.

"Hmm... Temanya tuh adult gitu hon. So... Bajunya pasti agak minim kan. Dan kamu tau banget aku gak mau kek gitu" terang Yuki panjang lebar, yang di balas senyum oleh Ali.

"Kamu emang terbaik sayang, selalu tau mana yang baik dan buruk. Aku dukung banget keputusan kamu" Ali keliatan bangga banget sama Yuki. Dan hal itu makin membuat Natasha di bakar api cemburu.

"Masak sih, lo gak mau ambil job kalo bajunya sexi. Perasaan kemarin gue liat lo ada di majalah dewasa deh" nyinyir Natasha yang tiba-tiba ikut berkomentar.

"Hahh??" Cengo Yuki.

"Maksud lo apa Nat?" Tanya Yuki agak gak suka sama pertanyaan atau lebih tepatnya ke sok tahuan Natasha ini.

"Lah emang bener kan. Model ya model, yang pasti nya pamerin tubuhnya. Apa lagi?"

"Nat... Jaga ya omongan lo" Ali berteriak keras. Dia gak terima banget pacar kesayangannya di fitnah seperti ini. Karena Ali tau banget, pekerjaan yang Yuki ambil.

Barbie HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang