Part 14

781 97 8
                                    

Setelah Yuki menyelesaikan urusannya dengan orang yang mengantar pesanannya, ia kembali dan menaruh makanan tanpa berani menatap Ali. Rasanya dia sangat malu karena kejadian barusan.

"Kak, ayo makan." Yuki menaruh makanan tepat di depan Ali, masih tak berani menatap Ali.

Sedangkan Ali menatap heran kelakuan Yuki.

"Kamu kenapa sih bie?"

"hah... Gak apa-apa kok!" jawab Yuki gelagapan sambil menyelipkan rambut ke telinganya.

Ali senyum-senyum.
"Ohh.. Aku tau.... kamu lagi bayangin soal kita yang......." Ali menaik turunkan alisnya menggoda Yuki.

"Apa??"

"yang tadi.... Ehmm... Mau di lanjutin bie?" goda Ali lagi.

"Kak Ali,." Yuki menerjang Ali dan memukul Ali sebal.

"Hahaaa... Aw sakit sayangku." Ali mencoba menahan tangan Yuki yang ganas memukulinya.

"Bodo, salah sendiri godain Yuki mulu. Ihh... Pokoknya Yuki sebel sama kak Ali." Yuki udah diem senderan di kursi sambil cemberut.

"Dasar, tetep aja ngambekan." Ali mengacak rambut Yuki.

Yuki gak jawab, dia meluk erat Ali dari samping sambil tetep cemberut.

"Ngambek tapi meluknya erat banget yanggg..."

"Biarin, aku kangen."

"selalu gemesin." Ali mencium Yuki.

"Makan dulu sayang. Nanti perut kamu sakit kalo telat maem" lanjut Ali.

"oke, tapi suapin" Yuki mendongak memandang Ali dengan menggelembungkan pipinya menggemaskan.

"Siap boss..."

Dan selanjutnya Ali menyuapi barbie imut nya dengan telaten. Selesai mengurus Yuki, barulah Ali makan untuk dirinya sendiri.

Abis beres makan, mereka istirahat sebentar. Lanjut beres-beres lalu check out buat pulang ke Jakarta.

Sepanjang jalan menuju parkiran Yuki sama sekali gak ngelepasin rangkulannya di lengan Ali. Yuki dengan segala keposesifannya yang lagi dalam 'Mode on'  hehee. Dia merasa mata para perempuan-perempuan yang mereka lewati memandang Ali dengan muka memujanya. Ali nya memang luar biasa tampan. Tapi apa harus mereka memandang Ali dengan seperti itu.

Ali yang melihat Yuki nya cemberut merasa heran. Apa yang kiranya sedang di pikirkan oleh otak cantik gadisnya.

"Kenapa?? Kok cemberut?" Tanya Ali menghentikan jalannya dan menghadap Yuki dengan mengelus pipi gadisnya.

Mereka sekarang sudah tiba di lobby.

"Ihhh... Jangan berhenti Hon.. Ntar keenakan mereka bisa liatin kamu" rengek Yuki yang membuat Ali bingung.

"Hahh... Siapa bie?" tanya Ali mencoba memandang sekitar. Apa ada yang dikenalnya yang di maksud Yuki.

"Honnnn....." Yuki memegang muka Ali dengan tangannya dan mengarahkan pada dirinya.

"..Udah di bilangin jangan liat malah. Isshhhh. Ntar mereka makin naksir kamu  gimana."

"Apa sih Yaanggg,, lagian siapa coba yang mau naksir aku."

"Sumpah ya, dasar gak peka kamu. Gak liat apa mata cewek-cewek pada melotot ngliyatin kamu gak santai. Gemes deh.. Padahal ada aku. Apa lagi kalo kamu lagi jalan sendirian. Ihhh.... Hoonn.."

"Hahaaaa... Gemesinnya pacar aku." Ali malah ketawa ngakak sambil ngacak rambut Yuki.

"Jangan ketawa. Kamu makin ganteng kalo ketawa."

Barbie HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang