11

30 1 0
                                    

Malam itu, tak ada yang sedang aku kerjakan kecuali mendengarkan musik sambil memandangi langit malam dari balkon rumahku.
Tak terasa, malam semakin dingin. Ponselku bergetar, telfon masuk, itu dari Reifan.

"Ica? Are you there?"

"Iya? Kenapa Pan? Tumben malem-malem nelfon"

Reifan menelfonku, karena pesan darinya tak kunjung ku balas. Aku benar-benar belum membuka semua notifiasi chat yang masuk malam itu.

"Udah larut malem, lo ga tidur Ca?"

"Belum ngantuk"

"Lagi ngapain?"

"Mandang langit malam ini, cerah, bintang yang biasanya tertutup awan, kini terlihat"

"Kamu lagi dimana?"

"Balkon, kenapa?"

"Mending masuk, ke kamar, selimutan, tidur. Daripada diluar kaya gitu, udah tengah malem ini Ca"

"Tengah malem? Yaelah paling baru jam berapa" aku melihat jam. Benar saja, ini sudah jam 1 pagi "Wah iya udah pagi. Yaudah Pan, gue masuk dulu, mau tidur. Bye" aku menutup telfonnya, lalu membalas chatnya, Kemudian pergi tidur.

Hari ini akhir pekan, jadi tak ada salahnya jika aku terbangun sedikit lebih siang daripada biasanya. Tak berniat membuka ponsel, aku langsung pergi ke ruang makan untuk sarapan. Disana aku menemui kakakku yang juga baru tersadar dari tidurnya.

"Pagii.." aku melambaikan tanganku tepat dihadapan wajahnya. Dia menunduk, ku rasa ia kembali tertidur "Ih ngapain kesini kalo cuma buat pindah tempat trus tidur lagi? Rico! Ini meja makan, jangan tidur disini! Cuci muka sana" aku menepuk-nepuk lengannya

"Iya iyaa buset pagi-pagi galak amat" ucapnya sambil melangkah ke kamar mandi

"Jangan tidur dikamar mandi lo!" teriakku padanya.

Aku mengambil sarapan lalu kembali ke kamar membawa makanan dan minumku. Layar ponselku menyala. Panggilan video masuk, dari Reifan.

"Hai Pan, kenapa?"

"Pagi Ca, ngga, iseng aja nelfon lo"

"Udah sarapan?"

"Udah tadi sebelum berangkat"

"Oh iya, lo lagi dimana tuh, kayanya rame banget"

"Gue di kafe yang waktu itu, ini lagi ngumpul sama anak-anak"

"Mau riding kemana hari ini?"

"Belum tau, tapi kayanya sih berangkatnya siang. Dan lo tau ga sih, mereka yang motornya pada single seat, semua seat belakangnya dibalikin lagi"

"Masa iya? Buat apa?"

"Iya, katanya sih rencananya hari ini ridingnya pada bawa pacar masing-masing. Trus mereka udah pada janjian gitu loh mau bawa pasangan, tapi gue ga dikasih tau. Kan curang"

"Aduuhhh kasian banget siii hahaha. Yaudah lah lo tinggal ajak aja pacar lo, biar lo ga sendirian gitu"

"Iya juga ya. Yaudah yuk Ca, gue jemput lo ya"

"LAH KO GUE ANJIRR"

"Katanya ajak pacar. Kan gue gapunya pacar Ca, jadi gue ajak lo aja ya.. mau kan? Nanti selama lo ikut gue, gue bayarin deh apa aja yang lo makan"

"Boleh juga sogokannya. Yaudah, lo jemput gue. Gue mandi dulu"

"Okee sayaaangg"

Biar Hujan Satukan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang