03 :: Dia

50 15 0
                                    

Kalo lo penasaran sama dia, berarti lo harus udah siap buat suka sama dia. Karena rasa suka itu berawal dari rasa penasaran.
- Ratu.

***

Gretta berusaha menghilangkan semua fikirannya tentang Aji dan Indana, sebetulnya ia tidak habis fikir mengapa Indana begitu teganya dengan dirinya menikung temannya sendiri diam-diam. Jika Indana bilang kalau ia menyukai Aji, tentu saja Gretta pasti tidak akan semarah ini. Ia hanya kecewa, ternyata Indana banyak menyembunyikan sesuatu hal darinya. Termasuk tentang Aji.

Gretta memijit pelipisnya saat hendak memasuki kelas, semalam Atra mengirimkannya pesan kalau hari ini kelas mereka dipindahkan ke lantai bawah. Dan Atra menitipkan amanah pada Gretta agar menyampaikan pada guru yang mengajar dikelas karena dia tidak bisa masuk sekolah.

Karena bel masuk belum berbunyi, Gretta mengeluarkan handphone dan juga earphone bercorak unicorn miliknya, Gretta mengayunkan kepalanya kekanan dan kekiri mengikuti lantunan musik yang sengaja ia setel pada handphone nya dan sesekali ia menyanyikan sepotong lirik lagu kesukaannya itu dengan nada kecil, Gretta menghentakkan telapak kakinya ke lantai berulang kali saat lagu yang didengarkannya hampir menuju reef. Saat sampai pada bagian reef, Gretta menaikkan volume hanphonenya. Kemudian teman sebangkunya, Ratu. Menarik earphone yang dia pakai, sehingga lepas dari kedua telinganya.

Gretta kembali memasang earphone yang dicopot Ratu dengan perasaan kesal, "Duh, apaan si Rat? Baru aja gue mau nyanyi tadi. Lo ganggu aja deh." Kemudian Gretta kembali bersenandung ria.

"Ta, udah dong nyanyinya!" Ketus Ratu saat suara melengking Gretta kembali didengarnya.

Tapi bukannya mendengarkan Ratu, Gretta malah menambah kembali volume handphonenya. Menjadi full, karena jika ia sedang mendengarkan musik favorite nya tidak boleh ada siapapun yang menganggunya. Karena pasti dia akan kesal, dan mengabaikan orang tersebut. Contohnya Ratu saat ini, Ratu sudah beberapa kali menutup telinganya rapat rapat, namun suara melengking Gretta tetap saja terdengar.

"BANGSAT!!!" Terdengar suara makian dari kursi belakang, suaranya menggelegar sangat keras. Membuat Gretta tersentak dan melepas earphone dari kedua telinganya.

"Kenapa tuh?" Tanya Ratu pada Gretta, yang dibalas gelengan kepala oleh Gretta.

Gretta mengikuti arah pandang Ratu, tepatnya di kursi belakang. Iqlam sedang berdiri dengan dasi dan seragamnya yang setengah basah akibat perbuatan seseorang, sepertinya orang itu sangat membuat Iqlam marah. Dapat dilihat dari wajahnya saat ini, merah padam. Tangannya pun mengepal kuat, dan didepannya Hana berulang kali meminta maaf kepada Iqlam. Sambil membersihkan sisa sisa float manggo yang baru saja ia beli di atas meja Iqlam.

"Sori ya Lam, gue nggak sengaja suer deh. Jangan marah marah begitu dong, nanti lo nggak ganteng lagi." Ucap Hana memohon, nada bicaranya sangat halus. Membuat Gretta tidak tega mendengarnya.

"Mata udah empat juga, masih aja ceroboh!" Hardik Iqlam pada Hana.

Hana hanya tertawa, dan menaikkan kacamatanya hingga ke pangkal hidungnya. Iqlam kembali duduk di kursinya, dan membersihkan sisa sisa float manggo Hana yang menempel pada dasi dan juga seragamnya.

Ratu membalikan tubuhnya kearah Gretta sambil mengangkat novel yang sedang ia baca, "Aneh banget deh dia, kalo ngomong irit banget. Sekalinya ngomong toxic begitu."

Ice cube [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang