00 :: Prolog

127 25 5
                                    

Menyukai dalam diam itu sama seperti lo menyakiti diri lo sendiri dengan sugesti yang mengatakan kalo dia juga punya rasa yang sama kayak lo.

-Indana.

***

"Aduh Indana, dia itu nggak pernah bisa terlupa. Walaupun gue enggak pernah milikin dia, seenggaknya gue pernah jadi orang yang dia cinta." Ucap seorang gadis berambut ikal sepinggang, ia sedang berada disebuah cafe yang lumayan padat pengunjung.

"Heh! Buka mata lo! Sadar diri. Ngaca dong, lo siapa nya dia? Sampai dia harus perjuangin lo." Sahut Indana sambil memetik-metik jarinya diudara---tepatnya didepan wajah temannya itu.

"Terus gue harus gimana dongg." Racau gadis itu, Indana kasihan melihat temannya yang satu ini karena tak kunjung usai permasalahan dalam kisah cintanya yang tak berujung itu. "Yaudah, yang sabar ya." Indana mengelus rambut panjang milik gadis bermata hazel itu.

"Terus aja lo ngomong gitu! Seenggaknya lo kasih gue saran, nasihat, kritik, masukan, wejangan, amanat sekalian!" Gerutu gadis itu sambil mengacak-acak rambutnya.

"Yaampun Gretta! Gue harus kasih lo masukan apa lagi?" Tanya Indana tak habis fikir, karena satu jam yang lalu Indana sudah menyemburkan Gretta dengan siraman rohani beserta isi kebun binatang di dalamnya. "Lo nya aja yang bego! Sadar diri Gretta!" Ucap Indana berkali-kali, ia merasa lelah menasehati temannya yang satu ini.

"Gue harus move on?" Gretta menegakkan pandangannya dan menumpu wajahnya dengan tangannya.

"Yap! Itu keputusan yang terbaik dari yang baik." Sahut Indana sambil sesekali menyeruput thai tea nya yang mulai mencair akibat pergulatan kata kata dengan Gretta.

"I'm trying." Ucap Gretta lesu, kemudian ia kembali mengoceh. "Dia tuh beda dari yang lain Nda, lo gak tau ya. Dia tuh bela belain setiap gue ulang tahun dateng pagi pagi kerumah gue cuma untuk kasih gue hadiah, terus dia ngasih gue journal book sampai diary! Ah gilaaa dia tuh sweet banget Nda. Gue gak bisa, gue gak bisaaaa." Racau Gretta lagi, melihat hal itu Indana hanya menggeleng gelengkan kepalanya, baru beberapa menit yang lalu Gretta bilang dirinya mau move on. Tapi beberapa detik kemudian ia kembali membicarakan orang itu.

"Sarap lo ah!" Ketus Indana sambil mengambil slig bag nya yang berada diatas meja.

"Nda mau ninggalin Tata?" Tanya Gretta sambil megeluarkan puppy eye nya. "Jijik lo kayak babi!" Hina Indana sambil menempeleng Gretta, "Gue mau nyamperin doi, mau dinner lah anak muda." Kekeh Indana sambil menunjuk keluar jendela.

"Fuck you!" Gretta mencebikkan bibirnya, dan Indana pun melangkah keluar dari cafe sambil terkikik melihat ekspresi lucu temannya.


***

HALLOOOO :)
SALAM SENYUM SAPA KECUP HANGAT DARI RAYA UNTUK KALIAN PARA PEMBACA!💜
Semoga terhibur dengan cerita kedua ku setelah sekian lama Hiatus ehehe.

See u on the next part! Mwa😗
Ilyvm.

Ice cube [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang