01 :: Sekelas

88 28 5
                                    

Gak tau nanti bakal kayak gimana, yang penting gue seneng berada didekat lo. Walaupun hanya dalam radius pertemanan.

-Atra.

***

Gretta menghembuskan nafasnya kasar ketika ia sudah memarkirkan kendaraannya di basement sekolah, ia kesal karena setiap pagi harus bertemu dengan kemacetan yang membuatnya selalu naik darah. Gretta pun melangkahkan kakinya lesu menuju kelasnya yang berada di lantai tiga, sebetulnya Gretta merasa sangat malas ketika tau kelasnya berada dilantai tiga. Karena ia harus menaiki anak tangga sebanyak 84 buah untuk mencapai kelasnya.

"Huh." Gretta memutuskan untuk berhenti sambil menikmati pemandangan yang berada didepannya, salah satu alasan Gretta senang kelasnya berada dilantai atas adalah. Karena ia bisa menikmati pemandangan pagi lebih jelas lagi setiap harinya, dan itu membuatnya menjadi semakin bersemangat.

"Eh kamu." Ucap seseorang dari belakang Gretta, Gretta menoleh karena terkejut kedatangan laki-laki itu, "Eh iya." Kekeh nya saat mengetahui siapa yang menegurnya.

"Lihat apa?" Tanya laki-laki itu sambil berdiri disebelah Gretta, "Pemandangan," ucapnya sambil menghembuskan nafas dalam dalam, "Indah banget ya!" Gretta tersenyum sambil menatap laki-laki yang ada disebelahnya itu.

"Lebih indah lagi kalo aku liatnya sama kamu." Cengir laki-laki itu, kemudian Gretta hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

"CIEEEE KALIAN!!" Suara yang sangat Gretta kenali mengejutkan mereka berdua, lebih tepatnya laki-laki disampingnya, Atra.

"Eh gembrot! Bisa enggak itu suara lo dikecilin. Bisa budeg ini kuping gue!" Protes Atra sambil mengusap-usap telinganya. Dipanggil 'gembrot' Hana hanya bisa mencebikkan bibirnya kemudian berdiri ditengah tengah---antara Atra dengan Gretta. "Aduh couple gue sedang bermadu asmara di sini, jadi senenggg." Ucap Hana sambil memandangi mereka berdua---Atra dan Gretta secara bergantian.

"Eh, kok lo enggak pake baju pramuka sih Tra?" Tanya Gretta saat engeh bahwa seragam yang dipakai Atra berbeda dengan yang dipakainya, "Oh iya." Atra melihat kearah seragam yang dipakainya, kemudian pandangannya kembali pada Gretta. "Lupa, lo nggak ngingetin sih." Sambungnya kemudian.

"ASIKKK MINTA DIINGETIN TUH TAAAA!" heboh Hana sambil menarik-narik lengan Gretta. Lagi-lagi Gretta hanya tersenyum kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Tanpa Gretta sadari, Atra tersenyum sangat lebar ketika mengetahui Gretta juga tersenyum. Atra merasa ada yang aneh pada dirinya, padahal belum terhitung sebulan ia mengenal Gretta. Tetapi perasaan yang singgah dihatinya itu membuatnya gundah berkepanjangan.

"Gue udah bilang Elsa! Ini tuh hasilnya segini, ini tuh rumusnya salah!" Sahut seseorang dari belakang,

"Ih enggak Icha! Ini tuh bener segini. Tinggal ditambahin satuannya doang, bener tau!" Balas orang disebelahnya tak mau kalah.

"Apaan si lo batu banget kalo dibilangin!" Icha memukul-mukul meja yang ada dihadapannya hingga tupperware Ratu yang berada di meja nya jatuh kelantai, membuat Ratu ngomel-ngomel.

"Eh idiot! Lo berdua tuh ya!" Geram Ratu sambil mengambil benda kesayangannya yang sudah lecet itu, Icha hanya melihat Ratu dengan tatapan tajamnya. Membuat Ratu gemas, "Apa lo liat-liat gue kayak gitu, emangnya gue pisang!" Sinis Ratu sambil mengelus-elus tupperware kesayangannya itu, ia merasa bodoamat dengan Icha yang nantinya akan memukulinya hingga babak belur atau mencekiknya hingga ia kehabisan nafas. Intinya Ratu sangat menyayangi tupperware nya.

Ice cube [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang