06

32 5 0
                                    

(POV Haena)

Aku tidak ikut mengobrol dengan mami Irene, Kak Jaehyun dan tamu-tamu mami itu. Tadi setelah perkenalan singkat aku langsung pamit pada mami dan ketiga tamunya, aku bilang harus mengerjakan tugas. Memang benar kok, aku tidak berbohong.

Meskipun tadi mami Irene sempat memintaku untuk tetap di sana, tapi akhirnya aku diizinkan juga untuk masuk ke kamar. Sebenarnya aku juga tidak mau terlalu ikut campur masalah mereka, aku yakin itu masalah bisnis, dan aku sama sekali tidak tertarik.

Rasanya hari ini sangat melelahkan. Padahal aktivitasku sama saja seperti biasanya. Aku tidak mengikuti kegiatan lain di kampus selain masuk kelas, karena aku pikir itu hanya mengganggu waktu belajarku.

Tapi lebih tepatnya aku sangat malas jika harus kumpul dan rapat sampai malam.

Kedatanganku tadi ke kedai paman Kim sebenarnya malah membuatku semakin penasaran pada Jungwoo. Tidak biasanya aku memiliki ketertarikan yang berlebih seperti ini pada suatu hal, kecuali ketertarikanku pada K-Pop, hehehe.

Padahal ingin sekali rebahan di atas kasur yang dilapisi sprei berwarna biru muda ini. Tapi lagi-lagi niat tersebut harus aku urungkan karena tugas-tugas yang terus menghantuiku. Kali ini aku harus mentranskrip rekaman wawancara bersama salah satu tenaga kesehatan tentang fasilitas ramah disabilitas di rumah sakit.

Rekamannya cukup panjang, sekitar 45 menit. Dan bisa dibayangkan, aku harus berulangkali menge-pause lalu menge-play kembali. Melelahkan. Tapi ya mau bagaimana lagi, kelak pekerjaanku mungkin akan lebih sering seperti ini. Dinikmati saja, meskipun sebenarnya ya....

Sebelum mengerjakan tugas, hal yang harus aku lakukan tentunya bersih-bersih. Seharian sudah berkeringat, mendapat banyak polusi kendaraan karena tadi cukup lama ngobrol dengan paman Kim di luar ruangan.

Selesai mandi, aku melanjutkan untuk memakai masker terlebih dahulu, karena sepertinya sebentar lagi aku akan kedatangan tamu bulanan, jerawat-jerawat kecil mulai bermunculan. Sambil menunggu masker berbahan dasar lidah buaya dan teh hijau ini mengering, aku memilih untuk merebahkan diriku di kasur, dan melihat timeline instagram lalu twitter. Terus saja seperti itu sampai tidak terasa 15 menit berlalu dan masker yang aku gunakan mulai terasa kaku di wajahku.

Rasanya segar sekali setelah membilas bersih wajahku. Aku langsung membuka laptop, dan menyalakan rekaman wawancara. Aku ingin tugas ini cepat selesai. Padahal seharusnya aku tidak mengerjakan tugas malam ini. Tapi tiba-tiba saja pak Yunho memajukan deadline pengumpulan tugas, menyebalkan.

Baru 15 menit rekaman ini terputar. Mataku sudah mulai berat. Bagaimana tidak, sepanjang itu yang aku lakukan adalah mendengarkan orang berbicara panjang lebar sambil mengetik ulang apa yang dibicarakan.

Tuh kan, aku masih saja mengeluh, padahal tadi sudah mulai termotivasi dengan cerita hidup Jungwoo.

Aku jadi teringat kembali pada Jungwoo.

Apakah saat ini dia sedang bekerja di kedai paman Kim?

Ini sudah pukul 8 malam, seharusnya sih dia sudah pulang ke rumah lalu beristirahat. Kalau tidak dia bisa sakit.

Hm.. Haena? Kenapa kamu seperti ini?

Setelah memikirkan hal-hal aneh, aku langsung menggeleng-gelengkan kepalaku dan mengusapnya dengan kasar lalu berusaha membuka mataku lebar-lebar untuk fokus kembali ke tugasku.

Untunglah tidak ada kak Jaehyun yang tiba-tiba datang ke kamarku, lalu menggangguku mengerjakan tugas, sehingga tepat pukul 10 lewat 15 menit tugasku sudah rampung.

Lets Not Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang