DH. 9

359 58 1
                                    


Baru saja Yeri keluar dari ruang guru dan hendak kembali ke kelasnya saat ia mendapati sosok Bara berjalan ke arahnya, sontak gadis itu pun langsung berbalik arah dan memilih jalan memutar.

Selama perjalanan Yeri sadar bahwa ada yang berbeda dari reaksi warga sekolah lain kepadanya. Jika kemarin dia banyak mendapatkan berbagai cibiran kini mereka hanya menatapnya sesaat dan langsung berpaling.

Bahkan Niken yang sempat berpapasan dengannya hanya melirik sesaat dan tetap melangkah pergi.
Selain itu juga banyak siswi yang menyapanya padahal ia tidak mengenal mereka sama sekali.
Masih dalam kebingungan nya saat Yeri mendengar ponselnya berdering.

"Hallo"

"Lo dimana?"

"Ini mau ke kelas"

"Kantin aja, ikut sarapan"

"Kakak sendirian?"

"Ada Bara sama Varo"

"Nggak ah, aku tadi udah sarapan dirumah"

"Yer!"

"Gaa mau kak Galen, jangan maksa! , udah ya aku mau ke kelas nyalin catatan Jino dulu"

"Ck"

"See you"


#####



Saat ini kelas Yeri tengah melaksanakan olahraga dilapangan indoor, namun karena kesehatan Yeri belum terlalu pulih gadis itu diberi ijin untuk tidak mengikuti olahraga dan hanya duduk dipinggir lapangan.

Karena bosan hanya melihat kegiatan teman-teman nya, Yeri memilih menyibukkan diri dengan menyalin catatan Jino dipinggir lapangan.

"Gaa capek nunduk terus?"

Yeri yang tengah serius mencatat langsung terlonjak mendengar pertanyaan itu, gadis itu pun menatap kesal pada cowok dihadapannya.

"Kebiasaan deh, selalu ngagetin" geram Yeri memilih kembali melanjutkan kegiatan mencatatnya.

"Tadi kenapa gaa mau ikut sarapan?"

"Kan aku udah bilang kalo aku udah sarapan"

"Bukan karena ada Bara?"

Yeri mendongak menatap cowok didepannya dengan kening mengernyit, "kak Galen gaa ada pelajaran ya? Kok keluar kelas?" tanya gadis itu mengalihkan pembicaraan.

Mendengus pelan, Galen mencubit hidung Yeri, "lo gaa pinter ngalihin pembicaraan".

Sambil menggembungkan mulut Yeri mengusap hidungnya, "sakit kak, ih" kesal gadis itu. "udah sana balik ke kelas aja" pinta gadis itu mengibaskan tangan.

Melipat kedua tangan didepan, Galen menatap tajam ke arah Yeri "lo berani ngusir gue?".

"Ya habis kak Galen usil" keluh Yeri.

"Gue bakal balik ke kelas tapi janji nanti lo bakal nemenin gue makan siang" pinta Galen.

"Gaa janji ya"

"Lo ga mau makan bareng gue?"

Menghela nafas Yeri memberanikan diri mencubit pipi Galen, "iya-iya aku usahain, senyum donk" pinta Yeri dengan cengiran nya.

Mengusap kepala Yeri pelan, "yaudah gue balik ke kelas" ucap Galen pelan beranjak meninggalkan Yeri yang masih setiap menatap punggungnya.

#####

Yeri baru saja keluar dari kelas bersama Jino hendak menuju kantin, namun langkahnya sudah dihadang oleh kedua kakak kelasnya.
"Yeri" ucap Wendy sambil memeluk adik kelasnya itu, sementara Yeri menatap bingung pada Joy yang hanya mengangkat bahu acuh.
"Lo gaa pa2? Udah sembuh beneran? Apanya yang sakit? Niken ngomong apa sama lo? Sini biar gue kasih pelajaran"

Dear Heart -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang