DH. 12

378 60 0
                                    

"Eh!" pekik Yeri pelan karena terkejut tiba-tiba ada tangan lain yang menariknya.
Galen menaikkan alis begitu mendengar pekikan Yeri. "Kak Galen ih ngagetin aja" keluh Yeri.

"Mau kemana?" tanya Galen masih dengan menggenggam tangan Yeri.

"Makan" balas Yeri polos membuat Galen memutar mata jengah.

"Ya tau kalau ke kantin itu mau makan"

"Ya udah tau ngapain masih nanya" keluh Yeri mengernyitkan alis.

Berdecak pelan, Galen langsung menarik tangan Yeri agar mengikutinya, mengabaikan protes dari Wendy dan Joy karena teman mereka langsung ditarik begitu saja.

"Kak Galen ih, gaa enak tau sama kak Wendy kak Joy" keluh Yeri setelah kini ia berada satu meja dengan Galen.

"Biarin aja" ucap Galen sebelum beranjak untuk memesan makanan, sementara itu Yeri memberi isyarat meminta maaf pada Wendy dan Joy yang masih memperhatikannya.
Tak lama Galen kembali dengan membawa segelas milkshake coklat untuk Yeri dan segelas coffe latte untuknya.
"Makasih kak" ucap Yeri meraih milkshake nya.

"Gue denger lo ngundurin diri dari cheers, kenapa?? " tanya Galen yang tidak bisa menahan rasa penasaran nya.

Yeri menaikkan alis heran, "kak Galen tau dari mana?" tanya gadis itu.

Galen menaikkan bahu acuh sebelum menjawab pertanyaan Yeri, "Riana yang bilang, dia minta gue bujuk lo biar balik lagi ke cheers" terang Galen. Mendengarnya Yeri justru tersenyum kecil.

"Lo keluar bukan karena Niken kan?" tanya Galen menatap Yeri penuh selidik.

"Ck, mulai deh Nethink nya" keluh Yeri berdecak pelan, "aku keluar karena ingin fokus aja buat latihan panahan, kan bentar lagi PON" lanjut Yeri menerangkan.

"Yakin cuman karena itu?" tanya Galen yang masih belum percaya.

"Iyaa, lagi pula di tim cheers kan masih banyak anggota yang lebih baik dari aku, sedangkan di tim panahan cuman beberapa aja, makannya gaa masalah kalau aku keluar"

"Yaudah kalau emang itu mau kamu, aku gaa mau maksain" ucap Galen disambut Yeri tersenyum lebar.

Yeri tersentak sesaat dan menatap Galen sambil menahan senyum, "jadi sekarang pakai aku kamu?" tanya Yeri menaik turunkan alisnya membuat Galen terkekeh pelan.

"Iyaa" balas Galen mengacak rambut Yeri pelan.

Pandangan itu tak luput dari perhatian seseorang yang duduk tak jauh dari tempat Galen dan Yeri kini. Entah kenapa ia merasa tak rela ketika gadis yang kini tengah diperhatikannya bisa tertawa begitu lebar bersama Galen. "Am i wrong?" gumam orang itu pelan.





#####





Yeri baru saja keluar dari kelas bersama Jino saat mendapati Sheryl didepan kelasnya.
Sempat terdiam sesaat sebelum Jino menarik lengan Yeri untuk melanjutkan langkahnya mengabaikan Sheryl yang menatap penuh salah pada Yeri.

"Yer, gue mau ngomong bentar" cegah Sheryl sontak membuat Yeri menahan lengan Jino untuk berhenti melangkah.

"Ya" balas Yeri menatap bingung ke arah Sheryl sedangkan Jino yang berdiri disampingnya berdecak pelan.

"Gue mau minta maaf" ucap Sheryl pelan sambil menunduk karena tak berani menatap Yeri.

"Minta maaf kenapa?"

"Soal perkataan gue kemarin, tanpa tau apapun gue udah berkata keterlaluan sama lo" sesal Sheryl meremat kedua tangannya untuk mengurangi rasa gugup. "Gue gaa tau kalau ternyata Jino sepupu lo, dan gue dengan seenaknya nuduh lo, gue bener-bener nyesel, lo mau kan maafin gue" lanjut Sheryl menatap Yeri penuh harap.

Dear Heart -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang