CHAPTER 10 : MERASA BERBEDA

9 2 0
                                    


Bangun, mandi, sarapan, dan berangkat sekolah, Its normally students. Tidak dengan coollabille ini, Dirinya masih sempat untuk membuka hp dan kalau sempat bermain game. Tapi tidak banyak yang tahu, Dia sebenarnya rajin kalau dirumah. Bangun di waktu sepertiga malam. Jadi setelah sholat shubuh dia sudah mempersiapkan semua nya. Dari pakaian, perlengkapan sekolah, Dan untuk dirinya sendiri khusus nya si Black.

"Hmm masih jam segini, Gue ngapain ya? Males banget kalau berangkat cepat ke sekolah, Yang ada ketemu cewe sial."

Itulah yang ada di dalam benak Faris. Karena dia yang harus jajanin Putri selama 7 hari.

***

Tidak jauh beda dengan wanita cantik dari kampung ini. Tapi dengan segenap prestasi nya tidak heran kalau dia adalah seorang yang rajin. Mulai dari beres-beres rumah, mencuci, dan menyiapkan makanan dia handle semua.

"Sudah siap semua, Tunggu 5 menit lagi berangkat ahk..." Pikirnya yang sudah berseragam lengkap dengan hijab disertai bibir kemerahan yang membuat senyum nya begitu manis. Bang Agus setelah sholat shubuh ia tidur lagi, Putri tidak enak kalau mengganggu mimpi nya yang sedang di rajut. Dan tidak lama Putri memutuskan untuk berangkat.

Langkah demi langkah Putri lakukan dengan semangat, Sebelum sampai di sekolah nya Putri di haruskan naik angkot dan itu juga tidak jauh dari rumah Putri.

"Bismillah semoga hari ini lancar" Doa putri dalam hatinya.

Tidak sama dengan hari kemarin, Tidak di duga bang Aryo sudah menunggu Putri di tepi jalan. Putri tidak langsung beropini, Dia hanya menyapa nya.

Dooorrr...Tangan nya menepuk pundak bang Aryo dan membuat nya kaget. "Kok disini bang? Kenapa engga kerumah aja? Tapi bang Agus lagi tidur." Dengan senyum Putri.

"Ehk...Ngagetin aja. Gue bukan mau ketemu Agus, Tapi gue pengen ngantar lo sekolah." Reaksi nya dan langsung to the point.

Ada apa ini? Kenapa bang Aryo baik banget? Pikiran-pikiran itu menyerang otak Putri. "Putri bisa naik angkot kok bang, Engga terlalu jauh juga" Mencoba menepis tawaran nya. "Yah jadi gamau nih?" Sambil menatap dalam Putri, Seperti ada harapan yang akan hancur. Putri bingung, Dia berfikir engga enak juga kalau menolak. Bang Aryo udah baik dan pagi-pagi sudah mau kesini. Dengan menarik tidak enak hati dia akhirnya meng-iyakan tawaran bang Aryo.

"Hmm yaudah deh." Singkat Putri.

Akhirnya mereka berdua beranjak dari tepi jalan tersebut dan menuju sekolah.

***

"Faris, Berangkat sana sekarang. Sekalian anterin adik kamu!" Pinta bu Risha. Kebetulan Dinda dapat tugas yang membuat nya bergegas harus lebih pagi. Faris menghela napas karena malas sekali kalau mengantar adik nya itu. Ketika sampai di sekolah Faris seperti artis Korea.

"Ihh ganteng banget!"

"Din itu siapa kamu?? Kenalin dong!

"Ka boleh minta nomor nya engga?" (Boleh, Faris handphone nya dual sim!)

***

Setelah mengantar adik nya.
"Yaudah gue berangkat, Belajar yang benar lo ya. Biar seperti abang lo ini!" Sambil nyengir Faris berpesan kepada adik nya. Dinda mengangkat satu alis nya.

"Abang aku sarapan apa tadi pagi ya?"

Tidak ada fans-fans gelap nya Faris. Karena dia memakai helm Fullface sampe kedua lobang hidung nya pun tertutup rapat.

Dalam perjalanan Faris komat-kamit, Bersenandung tidak jelas. Entah apa yang keluar dari mulut nya itu.

"Ohh tuhaannn..."

DisplacementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang