Kevan Patah Hati

19 8 3
                                    


Ketika kamu sedang sedih karena dia,
Janganlah kamu menampakannya.
Tunjukkan bahwa kamu itu kuat
Dan kamu tetap bisa hidup tanpa dia

Maureen
*

Malam hari ini, Kevan pergi bersama kedua sahabatnya ke caffe untuk sekedar nongkrong-nongkrong disana. Kevan dan kedua sahabatnya yang bernama Davino dan Argha itu tampak tertawa girang membicarakan cerita-cerita lucu dari sekolah mereka masing-masing. Karena Ke lvan dan kedua sahabatnya itu berbeda sekolah, Davino bersekolah di SMA Duta Bangsa, sementara Argha bersekolah di SMA Kartika.

Sedikit gambaran tentang kedua sahabatnya. Yang pertama Davino, atau lebih lengkapnya Davino Anggara Prasetya, cowok ganteng bertubuh tinggi tegap, berhidung mancung, beralis tebal dan memiliki senyum yang begitu manis. Davino ini orang yang sangat gila olahraga, setiap hari tak pernah terlewat sedikit pun ia berlatih basket di sekitar komplek bersama teman-teman satu club-nya. Tak heran jika pria itu menjadi kapten basket terkenal yang memiliki postur tubuh yang tegap dan juga tinggi.

Dan yang kedua, Argha Jeremy. Cowok berkulit sawo matang ini merupakan seorang drummer di sekolahnya, SMA Kartika. Wajahnya memang tidak terlalu tampan, hanya saja pria ini terkenal dengan Band-nya yang sudah meluas di kalangan remaja berkat aplikasi Instagram dan juga Youtube. Bahkan kini, video klip-nya di youtube sudah di tonton lebih dari 1 juta penonton.

"Eh ada cewek cakep woy!" Argha mengejutkan Davino dan Kevan yang sedang tertawa mentertawakan cerita Davino tentang mantannya.

"Apaan sih lo?!" bentak Davino dan Kevan kompak, "kaget tau!"

Argha nyengir. Kemudian Argha bersiul menggoda dua orang gadis yang menurutnya cantik ketika kedua gadis itu melewati meja yang ditempatinya. "Boleh minta nomor telponnya gak?" goda Argha.

Kedua gadis itu langsung menoleh dan melayangkan tatapan mata tajam ke arah Argha. Dan salah satu dari kedua gadis itu mengumpat kesal. "Dasar orang gila, sok kenal sok deket!" ketusnya.

Mendapat respon ketus, Argha langsung cengo. Sementara Kevan dan Davino langsung tertawa kencang mentertawakan sahabatnya.

"Makanya, jangan genit jadi orang," ledek Davino.

"Bacot!" umpat Argha kesal. Lalu Kevan dan Davino tertawa lagi.

Suara dentingan pintu caffe tanda seseorang memasuki caffe, membuat ketiganya menengok ke arah pintu. Ketiganya terkejut ketika mendapati Anindita masuk ke dalam caffe dengan dirangkul oleh seorang pria. Hati Kevan langsung merasa panas, ia mengepalkan tangannya, menahan emosinya supaya tidak meledak.

Argha dan Davino kompak berpandangan, lalu menatap Kevan prihatin. "Sabar ya bro, jangan negatif thinking dulu. Barang kali dia sodaranya," kata Davino menenangkan Kevan dengan menepuk-nepuk bahunya.

"Eh siapa tau aja dia selingkuhannya Kev. Kan lo kemarin cerita, udah berapa hari ini si Anin gak ada kabar. Jangan-jangan dia pindah hati," sahut Argha, malah membuat suasana hati Kevan semakin panas. Mungkin jika di dalam kartun atau serial film dongeng, Davino sebagai malaikat kanan, dan Argha sebagai iblis kiri.

Kevan semakin emosi, ia hendak melabrak kekasihnya, namun tangannya langsung dicekal oleh Davino. "Main cantik dong, gak boleh langsung gini. Sekarang mending kita pindah meja kesana, nguping apa yang diomongin sama mereka."

Kevan tersenyum samar menyetujui ide Davino. Meskipun hatinya rapuh saat ini, ia mencoba menguatkan hati sementara dulu. "Pinter juga lo."

Kemudian ketiga pria tampan ini berjalan pelan menuju meja kosong yang ada didekat Anindita dan selingkuhannya yang Kevan ketahui adalah Kak Ghandi, mantan ketua ekskul Photograpy. Sambil membawa makanan serta minuman dengan langkah mengendap-ngendap, membuat ketiganya menjadi pusat perhatian. Mereka pun duduk santai dan menaruh makanan dan minuman mereka ke meja.

MAUREEN-NOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang