1 | Mereka

31 6 0
                                    

Terima kasih buat kalian yang udah mau nunggu cerita ini

~

Aku menyeka keringat dingin yang terus bercucuran dari keningku.

"Norish?" Aku mengangkat pandanganku. "Kau yakin tidak ingin aku mengantarmu pulang?" Tanya Miki sambil memutar-mutar kunci motor di jari telunjuknya.

Aku menganggukkan kepala. "Aku baik-baik saja, percayalah."

"Kau masih sama pucatnya seperti tadi pagi," Miki mengikuti langkahku menuju gerbang sekolah.

"Tidak apa-apa, Miki. Aku hanya merasa sedikit kedinginan," Tolakku kembali.

Miki menganggukkan kepalanya dan berlalu pergi ke arah parkiran sekolah. Aku berjalan menuju gerbang sekolah dan menunggu jemputanku di halte yang berada di seberang sekolah.

Saat aku sampai di sisi jalan dan hendak menyebrang, tubuhku langsung meremang. Suasana di sekitarku cukup sepi dan cuaca saat ini mendung, sangat mendukung untuk tubuhku bergidik ngeri.

Mereka ada di mana-mana. Aku melangkah mundur. Mungkin lebih baik aku pulang bersama dengan Miki dari pada harus menunggu dan ditemani oleh mereka.

Dan aku menghela napas lega saat menemukan Miki dan motornya baru saja keluar dari gerbang sekolah. Aku segera menghampirinya.

"Ada apa?" Tanyanya. Aku kebingungan menjawabnya, karena aku sudah menolak ajakannya tadi.

"Em," Aku meremas kedua tanganku yang berkeringat.

Norish...

Aku melirik ke belakang. Tubuhku semakin meremang saat menatap ke arah sekolah yang sudah sepi. Sebenarnya tidak sepi, karena mereka semua ada di sana.

Aku buru-buru menaiki motor Miki saat melihat beberapa di antara mereka berjalan, melayang, merangkak, dan apapun itu yang jelas mereka sedang mencoba menghampiriku. Aku segera merapatkan diri kepada Miki dan menyembunyikan wajahku pada punggung Miki.

"Pulang," Ucapku dengan suara bergetar.

Aku merasakan tubuh Miki yang menegang saat aku memeluknya dengan erat.

"Pulang," Ulangku saat Miki tidak kunjung menjalankan motornya.

"Norish, ada apa?" Tanya Miki sambil berusaha melihat keadaanku.

Norish...

"PULANG!!" Teriakku saat sesuatu menyentuh lenganku.

Miki yang mendengar teriakanku langsung menjalankan motornya meninggalkan sekolah.

~

Dengan tubuh bergetar hebat aku melangkah dibantu Miki menuju depan rumah. Aku sedikit merasa lega karena tak menemukan mereka di sekitar rumah. Miki mendudukkanku di kursi yang ada di teras rumah sedangkan dirinya beralih mengetuk pintu rumah.

Aku memeluk lututku dan menyembunyikan kepalaku. Aku benar-benar ketakutan, bagaimana mungkin aku bisa melihat mereka. Aku tidak pernah melakukan ritual apapun yang berakibat aku bisa melihat mereka.

"Aaa!!!" Teriakku saat sesuatu menyentuhku.

"Norish, ini ibu," Dengan sedikit ragu aku mengangkat pandanganku.

Aku langsung memeluk ibu dan menangis dengan keras. Ibu balas memelukku dan menyingkirkan rambutku yang menempel pada wajahku.

"Tenang sayang, di sini ada ibu," Ibu mengusap punggungku pelan. Aku mengeratkan pelukanku pada ibu.

"Sedari tadi Norish ketakutan," Ujar Miki. "Entah apa yang membuatnya takut."

Mereka yang membuatku takut, mereka. Aku meremas pakaian ibu saat mengingat bagaimana aku pertama kali melihat mereka.

"Kita masuk dulu," Ujar ibu seraya menarikku masuk ke dalam rumah.

Ibu mendudukkanku di salah satu kursi yang ada di ruang tamu. Miki duduk di sebelahku. "Ibu bawakan minum dulu. Miki tolong jaga Norish."

Miki menganggukkan kepalanya dan ibu melangkah menuju arah dapur. Aku kembali memeluk kakiku. Miki merapatkan tubuhnya padaku dan merangkulku dari samping.

"Tenanglah, Norish. Kau sudah aman," Ujar Miki yang mencoba menenangkanku.

Aku menggelengkan kepalaku, menolak ucapan Miki. Tidak akan ada lagi tempat aman bagiku. Karena mereka pastinya ada di mana-mana.

Miki menarikku ke dalam pelukkannya dan mengusap-usap pelan punggungku. Aku menutup mataku, menikmati kehangatan yang diberikannya. Menenangkan diriku sendiri dan melawan rasa takut itu, serta mencoba melupakan apa yang terjadi.

Walaupun aku tahu jika semuanya tidak akan lagi sama.

~

TBC

V & C

BY LILIA631

LOVE UR...

Ps : Isi kolom komentar jika ingin lanjut. Sumpah gak akan dilanjut kalo gak ada yang komen.

DUNIA SETELAH 00.34 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang