21 | Who?

0 1 0
                                    

Selamat membaca

~

"Kau mencurigai kami yang membunuh mereka?" tanya Yasmin dengan mata yang menatap tajam.

Miki tidak langsung menjawab. Ia memikirkan jawaban yang tidak membuat rencananya terbongkar. Yasmin memiliki aura yang cukup membuat lawannya merasa terintimidasi. Mungkin karena ia merupakan keturunan tunggal kerajaan vampir. Miki hanya menduganya dari apa yang Yasmin kenakan sekarang. Sebuah gaun antik yang Miki yakin tidak sembarang orang bisa memiliki atau menggunakannya. "Ya."

"Kau bahkan tidak memiliki bukti apapun. Bagaimana-" ucapan Yasmin terpotong oleh Miki.

"Semua korban pembunuhan memiliki luka dan kondisi yang sama. Kehabisan darah dengan luka sayatan di leher dan tidak ada darah yang berceceran." Miki menatap tajam ke arah Yasmin. Ia berjalan mendekati Yasmin.

"Dari mana kau tahu tempat kami?" tanya Yasmin sambil mengangkat sedikit dagunya. Ia tidak ingin Miki merasa menang atas dirinya.

Miki tersenyum miring. "Mudah saja."

"Kalian membuat garis lurus dari kempat kejadian satu dan lainnya. Dan mengarah pada hutan."

"Lalu Norish?"

"Beberapa kali Norish memanggil namamu dan ibunya bercerita perihal Ratu padaku. Semua mengarah dengan sendirinya. Kalian menginginkan Norish, maksudku Ratu."

Yasmin terdiam. Dugaan Miki benar. "Lalu kau memilih untuk menyerahkan Norish?"

Yasmin yakin jika Miki memiliki rencana selain itu. Miki tersenyum miring, jenis senyuman yang tidak pernah Yasmin lihat.

"Aku tidak menyerahnya, aku hanya ingin merahkan Ratu dan membuat kesepakatan."

~

"Yang Mulia, Anda yakin?" tanya salah seorang pengawal pada Ratu yang dengan semangat berjalan ke arah penjara bawah tanah.

Ratu mendorong pelan tubuh pengawal tersebut, walaupun tidak membuahkan hasil. "Sudah kubilang ingin menemuinya!"

"Tapi Anda bisa memanggil putri untung menghampiri Anda."

Ratu berdecak dan memutar bola matanya malas. "Aku hanya ingin memastikan jika dia melakukan hal-hal yang aneh."

Melihat pengawal yang menatapnya ragu, membuat Ratu memilih berjalan ke samping pengawal tersebut seraya berkata, "Lagi pula ada kau, apa yang mesti aku takutkan."

Ratu melanjutkan langkahnya hingga ia sampai di lantai dasar. Ia menoleh ke arah penjaga yang juga menatap bingung kehadiran Ratu di tempat mereka.

"Ada yang bisa saya bantu yang mulia?" tanya penjaga dengan hormat.

"Aku tahu jika putriku ada di dalam." Perkataan Ratu membuat kedua penjaga menegang. Pasalnya Yasmin meminta mereka untuk tutup mulut.

"Mungkin Anda salah-"

"Kau meragukan instingku?!!" tanya Ratu galak sambil bertolak pinggang.

"Maafkan kami, yang mulai." Akhirnya salah satu penjaga memimpin Ratu untuk bertemu dengan Yasmin.

Sepanjang perjalanan yang hanya ditemani cahaya temaram dari obor-obor yang dipajang sepanjang koridor, terdapat beberapa ruangan. Beberapa ruangan yang berada di area depan digunakan untuk tempat istirahat para penjaga, tempat berkas-berkas, dapur, tempat rapat, ruang medis, tempat kunjungan. Di bagian tengah terdapat aula luas dan merupakan ruangan paling terang dibanding lainnya. Di bagian ujung adalah penjara.

Saat Ratu berjalan dengan anggun melewati beberapa tawanan, yang tidak perlu ia repot-repot lihat, menatap heran padanya. Tentu saja mereka tidak bisa merasakan kehadiran sosok Ratu tetapi Norish yang notabennya adalah manusia. Akan tetapi pakaian mewah khas keluarga kerajaan melekat pada tubuhnya.

"Kau sangat peduli pada Norish, apa kau menyukainya?"

"Yasmin," ucap Ratu saat mendengar suara yang ia hafalkan. Kedua sudut bibirnya mengembang sempurna. Ia sudah tidak sabar bertemu dengan putrinya.

Setidaknya itu yang berusaha ia tunjukkan.

~

TBC

V&C

BY LILIA631

Ps : Maaf karena keluar dari jadwal tapi semoga kalian masih mau membacanya. :) thanks.

DUNIA SETELAH 00.34 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang