13 | Rahasia

1 2 0
                                    

Selamat membaca

~

"Apa yang mereka incar?"

"Aku tidak tahu, sudah lama aku tidak berhubungan dengan mereka."

"Tapi, semua ini keterlaluan."

"Ya, tapi aku yakin jika mereka menginginkan hal yang sangat besar atau penting bagi mereka."

"Aku berharap, mereka tidak menemukanmu."

Miki terdiam beberapa saat. Tangan yang tadinya ia gunakan untuk membuka pintu, ia urungkan. Tangannya yang lain menggenggam erat sebuah buku tua yang selama ini diam-diam ia baca.

Satu nama yang terlintas di pikirannya setelah mendengar percakapan kedua orang tuanya.

"Norish."

~

Lany mengusap pelan rambut Norish. Setelah mendengar jika Yasmin menghilang, Norish sempat mengamuk. Tentunya bukan Norish yang mengamuk, melainkan jiwa yang bersemayam di dalam dirinya. Setelahnya Norish tak sadarkan diri. Selama itu juga Miki membocorkan beberapa hal kepada Lany.

"Tante Lany udah tahu kalo Norish ..." Miki menggantungkan ucapannya sambil mengangkat tangannya, memberi isyarat.

Lany menganggukkan kepalanya. "Saya sudah bertemu dengannya sekali, sebelum kejadian itu."

Miki terdiam dan memilih menatap Norish yang begitu damai di atas pangkuan Lany.

"Dia berbeda." Lany kembali berbicara. Ia menatap kosong ke arah dinding di hadapannya. Menerawang ingatannya beberapa hari lalu, saat dirinya bertemu dengan ratu.

Miki diam di tempatnya. Ia sudah tahu jika ada hal berbeda pada diri Norish. Ia memang tidak bisa melihat 'mereka'. Tapi berkat darah unik yang mengalir dalam dirinya, Miki mampu merasakan hal tersebut.

"Norish harus bisa mengendalikan pikirannya." Lany menatap Miki yang sekarang jauh lebih tenang dari terakhir kali melihat Norish kerasukan. Bahkan Miki menatap lama Norish alih-alih menjauh dan ketakutan seperti sebelumnya.

"Bagaimana dengan Yasmin?" tanya Lany mengalihkan pembicaraan mereka.

"Semenjak kejadian pembunuhan di perumahan itu, Yasmin tidak bisa dihubungi," jelas Miki. "Terakhir kami hanya membahas tentang tugas sejarah. Setelahnya dia menghilang. Bahkan saat aku mencoba menghubunginya, nomornya sudah tidak aktif. Dan aku pikir Norish tahu." Miki menghela napasnya pelan. Ia mengusap wajahnya kasar.

"Aku permisi pulang lebih dahulu, maaf tidak bisa menemani hingga Norish sadar." Miki beranjak berdiri.

Lany menganggukkan kepalanya. "Tidak apa-apa, terima kasih sudah berkunjung."

Miki menganggukkan kepalanya. "Sampaikan salamku pada Norish juga."

Miki melenggang keluar dari kamar hotel Norish. Begitu daun pintu tertutup rapat, Miki menghela napasnya. Ia menyeka keringat dingin di dahinya. Bohong jika dirinya tidak ketakutan.

"Semuanya sudah jelas. Tinggal menunggu waktu." batin Miki

Miki segera melangkah pergi. Hari mulai malam dan kedua orang tuanya akan tahu jika dia pergi secara diam-diam.

~

Satu-satunya jalan yang bisa memperbaharui dunia adalah dengan mempersembahkan tiga darah berbeda dengan salah satunya sebagai darah campuran. Dunia akan kembali seperti semula dalam kondisi berbeda. Tapi jika salah satu di antara mereka dilenyapkan. Maka di dunia yang baru, mereka tidak akan pernah hadir.

Semua itu bisa dilakukan di sebuah danau yang sudah terbentuk ratusan tahun. Kau tidak bisa melihatnya jika tidak memiliki niat yang kuat. Tidak juga akan terlihat jika kau hanya berada di antara pepohonan. Tapi, banyak juga orang yang melupakan hal penting dari danau itu. Keberadaan mermaid di dalamnya.

Miki segera menutup buku yang tengah dibacanya begitu mendengar seruan dari sang ibu yang menyuruhnya untuk makan malam. "Iya! Sebentar lagi aku keluar!"

~

TBC

V&C

BY LILIA631

Ps : Jadi, sekarang dah tahu makhluk apa aja yang aku maksud?

DUNIA SETELAH 00.34 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang