8 | 1

2 3 0
                                    

Selamat membaca

~

Lany mendaratkan bokongnya ke atas sofa. Di kedua tangannya ada segelas air soda dingin dan brownis dingin kesukaanya.

Lany meletakkan makanan dan minnumannya di atas meja yang berada di hadapannya. Ia kemudian beralih mengambil remot televisi, hendak mencari acara favoritnya. Namun gerakkannya terhenti begitu sebuah berita ditagangkan.

"Kejadian pembunuhan terjadi di desa H. Korban-korban merupakan satu keluarga yang tinggal di satu rumah. Mereka ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Berdasarkan hasil forensik, terdapat luka sayatan di leher -"

Lany segera mematikan televisinya. Dengan berlahan menghela napasnya pelan dan menyandarkan tubuhnya pada sofa.

Walaupun sudah lama ia memiliki kemampuan itu, tapi tetap saja sering kali ia merasa ketakutan. Menilik sekitarnya Lany memilih segera beranjak dan membawa serta makanan dan minumannya keluar dari rumah.

~

Norish menghela napasnya. Ia baru saja selesai memakan bekal makan siangnya. Di sampingnua ada Yasmin dan Miki yang juga baru selesai makan.

Norish menatap sekitar. Kini ia dan teman-temannya berada di kantin, karena Miki mengeluh capek karena harus bolak balik hanya untuk makan bersama. Norish mengangkat sedikit ujung bibirnya, ia merasa tenang walaupun penglihatannya masih terhalang dengan mereka. Setidaknya tidak ada orang-orang yang menatapnya aneh seperti tempo hari.

"Oh ya, Mr. Joseph tidak masuk hari ini," ujar Miki setelah menengguk habis minuman miliknya.

Yasmin menatap ke arah Miki dengan mata yang bersinar. "Yang bener?!" pekiknya kegirangan. Mr. Joseph merupakan guru sejarah dan Yasmin sangat tidak menyukai pelajaran tersebut, karena ia pikir itu sangat sangat membosankan.

"Ya." Miki menganggukkan kepalanya. "Tadi aku bertemu Lauren dan dia mengatakan jika Mr. Joseph tidak masuk ke kelasnya."

Yasmin menepuk tangan girang. Tidak masuknya Mr. Josep merupakan hal yang langka karena ia merupakan guru yang sangat jarang absen.

"Terakhir kali aku lihat dia sehat-sehat saja," ujar Norish yang langsung membuat Yasmin menghentikan tingkahnya.

"Kau bukannya bersyukur!" gerutu Yasmin sambil membalingkan matanya. Ia meraih minumannya dengan tidak santai.

"Aku hanya heran saja."

"Kau tahu pembunuhan yang terjadi di desa H?" Miki menatap ke dua temannya. Norish menganggukkan kepalanya pelan sedang Yasmin mengangkat bahunya tidak peduli. "Keluarga Mr. Josep tinggal di sana."

"Jangan bilang jika-" Norish menyipitkan matanya, menatap Miki penuh selidik.

Miki menggelengkan kepalanya. "Tapi, jika tidak salah. Para korban memiliki hubungan kekerabatan dengan mr. Joseph."

"Darimana kau tahu semua itu?" tanya Yasmin.

"Lauren," jawab Miki santai.

"Gadis yang sedang kau dekati itu?" tanya Norish yang langsung dibalas pelototan dari Miki.

"Rahasia!" desis Miki pada Norish.

"Kau tidak memberitahu hal itu padaku," ujar Yasmin dengan wajah yang sudah ditekuk. "Aku memang bukan temanmu!"

"Ck! Kau lupa jika Yasmin adalah teman paling cemburu sedunia?" bisik Miki pada Norish.

Miki beranjak dari duduknya. Ia beralih duduk di samping Yasmin. Merangkul bahunya. "Come on! Aku hanya belum memberitahumu."

Yasmin membalingkan wajahnya. "Kau memang tidak pernah menganggapku sebagai teman."

"Aku harus apa agar kau tidak marah?"

Yasmin mengembangkan senyumnya, masih dalam posisi yang membelakangi Miki. "Pulang sekolah kita jalan-jalan!"

Miki terdiam sejenak. "Tapi aku ada janji mengantar Lauren pulang hari ini."

"Terserah, aku tidak peduli." Yasmin mengibaskan rambutnya dan pergi dari kantin. Meninggalkan Miki yang berdecak sebal.

"Wanita memang penuh perasaan," gumam Miki yang masih terdengar oleh Norish.

"Kau menyesal berteman denganku?" tanya Norish dengan wajah yang sudah berubah datar.

"TIDAK! Aargh, kenapa kalian ini?!" ujar Miki gemas sambil mengusap kasar wajahnya.

~

TBC

V & C

BY LILIA631

LOVE UR...

Ps :( unmood

DUNIA SETELAH 00.34 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang