9 | Meet Ratu

1 2 0
                                    

Selamat membaca

~

Lany duduk di halaman depan rumahnya. Menatap ke arah kiri dan kanan memeriksa keadaan sekitar yang mulai sepi karena hari semakin sore. Lany masih enggan untuk masuk ke dalam rumahnya setelah berita tadi.

Tak lama, nampak Norish berjalan ke arah rumah mereka dengan posisi kepala yang tertunduk atau lebih tepatnya menghindari pemandangan yang tidak diinginkan. Sebenarnya Lany sudah menyuruhnya untuk memesan ojol saja saat pulang, tetapi ia lupa jika ponselnya kehabisan daya karena ia simpan berhari-hari.

Lany segera menghampiri Norish. Memeluk anak semata wayangnya itu dengan wajah khawatirnya. "Sudah ibu bilang untuk memesan ojol saja!"

"Ponselku mati," gumam Norish lirih.

Lany segera menggiring Norish ke rumah mereka. Menyuruh Norish untuk duduk di kursi sementara dirinya membuka pintu.

"Ibu habis dari mana?" tanya Norish begitu mendengar suara kunci.

"Em ..." Lany kebingungan memberikan alasan. Jika ia berkata ia takut maka Norish akan jauh lebih ketakutan karena Norish masih beradaptasi dengan keadaan barunya. "Itu, em ... Ibu habis dari rumah tetangga baru kita."

"Kita punya tetangga baru?" tanya Norish dengan kening yang berkerut. Ia bingung, karena seingatnya tidak ada yang pindah ke daerah mereka.

"Beberapa hari lalu mereka pindah," ujar Lany sambil menunjukkan raut wajah yang meyakinkan. "Ayo, kita masuk."

Lany berjalan berlahan ke dalam rumah yang sudah sedikit gelap. Norish yang berada di belakangnya menatap ke arah rumahnya yang menurutnya menampilkan suasana yang berbeda. Entahlah seperti ada yang tidak beres.

"Bu..." lirih Norish begitu Lany meninggalkannya untuk menyalakan lampu.

"Tenanglah," ucap Lany sambil menekan saklar lampu utama rumahnya agar terlihat terang. Namun,

"IBU!!!"

~

Lany baru saja selesai menyalakan semua lampu di rumahnya dan menutup jendela serta gorden rumahnya, sebelum kembali pada Norish yang masih belum sadar dari pingsannya.

Tadi, saat ia menyalakan saklar lampu utama Norish berteriak memanggilnya. Saat ia membalikkan badan, Norish sudah pingsan. Dan saat menelusuri sekitarnya, ia menemukan sosok baru di rumahnya.

Lany duduk di samping Norish yang ia baringkan di atas sofa. Di hadapannya ada Cerry yang merupakan anak tetangga mereka. Ia dan orang tuanya datang kemari setelah mendengar teriakkan Norish.

"Terima kasih Cerry, kau boleh pulang dan ini untuk kalian." Lany mendorong sebuah kantung yang berisi makanan. "Sebagai tanda terima kasih."

"Aku akan tinggal di sini sampai Mr. Rio datang dan terima kasih untuk bingkisannya." Cerry tersenyum ke arah Lany, walaupun sebenarnya ia sudah sangat ketakutan. Mengingat tetangganya ia dapat melihat sosok tak kasat mata.

"Sekali lagi terima kasih,l ujar Lany yang dibalas anggukkan kepala dari Cerry. Ia meraih sebuah majalan dan mengipaskannya pada wajah Norish yang penuh dengan keringat dingin.

"Halo Lany."

Tubuh Lany tiba-tiba menegang begitu mendengar suara yang memanggil namanya. Menarik napasnya dalam, Lany mencaba menenangkan dirinya. Ia tidak ingin jika Cerry menjadi ketakutan.

Lany kembali mengipasi Norish dan merapihkan rambut anaknya tersebut, mengabaikan suara yang tadi memanggilnya.

"Lany."

Panggil suara itu lagi. Dan kini semakin dekat. Lany kembali mengabaikannya.

"Kau tahu? Aku sangat tidak suka di abaikan."

Tubuh Lany kembali menegang begitu suara itu sangat dekat dengannya. Menghela napasnya pelan, Lany mulai mengangkat wajahnya dan menemukan sesosok wanita yang sudah berdiri di hadapannya.

"Hai, aku Ratu."

~

TBC

V & C

BY LILIA631

LOVE UR...

Ps : Maaf ya guys jarang update :')

DUNIA SETELAH 00.34 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang