👑20

28K 2.9K 442
                                    

Pagi ini benar-benar terasa berbeda untuk Somi.

Ada Mama yang membangunkannya dari tidur, menyiapkan pakaiannya, menata rambutnya, dan memasak sarapan pagi untuk keluarga.

Semua hal ini adalah sesuatu yang selalu Somi impikan sejak dulu. Memiliki keluarga yang lengkap dan harmonis, seperti Kakek dan Nenek yang menyambutnya dimeja makan, Papa yang memberikan kecupan selamat pagi, dan Mama yang menjadi seseorang yang pertama kali Somi lihat saat membuka mata.

Somi benar-benar tak menyangka jika Tuhan akan mengabulkan mimpinya, terutama dengan keberadaan sang Mama yang sungguh menyempurnakan hidupnya yang cenderung monoton selama ini.

“Biar aku yang mengantar Somi kesekolah.” Tawar Lisa pada Jungkook. Tangannya bergerak untuk menyampirkan tas pada pundak Somi. “Kau langsung berangkat saja ke kantor. Sekertarismu bilang akan ada meeting mendadak satu jam mendatang.”

Jungkook menghela napas pasrah. Diliriknya arloji mahal yang melingkari pergelangan tangannya—keluaran brand Rolex edisi terbaru yang baru saja diluncurkan dua minggu yang lalu. “Kau benar. Maaf tidak bisa mendampingi kalian, ya.” ujarnya, tampak menyesal. Padahal semalam ia telah berjanji akan mengantarkan Somi ke sekolah bersama Lisa.

“Tak apa, Papa.” ucap Somi. Ia memasang gummy smile-nya. “Biar Mama dan Mr. June saja yang mengantarku.”

Jungkook tersenyum memandang putrinya. Somi memang selalu mengerti betapa sibuknya Jungkook. Somi juga tak pernah menuntut banyak hal pada Papanya sendiri. Hal itu yang membuat Jungkook merasa sangat beruntung karena telah dianugerahi putri seperti Somi.

Setelah memberikan satu kecupan pada puncak kepala Somi, serta pipi kanan Lisa—Jungkook melempar senyum dan melambaikan tangannya sembari berjalan menuju mobil Audi putihnya. Beberapa sekon setelahnya, Jungkook melajukan mobil tersebut keluar dari pekarangan rumah besar ini.

“Sudah siap?” Lisa beralih pada Somi ketika mobil yang dikendarai Jungkook sudah menghilang dari jarak pandangnya.

Eum!” Somi mengangguk lucu. Poni tipisnya ikut terhentak seiring dengan kepalanya yang bergerak.

Lantas keduanya segera memasuki Lexus IS 350 yang telah terparkir apik dengan presensi Junhoe yang telah menanti didalam sana.

“Aku ingin menunjukkan pada teman-temanku bahwa aku memiliki seorang Mama.” ujar Somi, tampak antusias. Sejak mobil yang ditumpangi mereka berjalan sekitar sepuluh menit yang lalu, lengkungan senyum itu tak pernah kendur dari bibir ranumnya yang berwarna kemerahan.

Lisa terkikik. Ia membelai kepala Somi dengan penuh kasih. “Ya, tunjukkan pada mereka kalau disini ada seorang Mama yang menyayangi putrinya sepenuh hati.”

Somi mengangguk pelan. Ia memeluk sang Mama, menghirup dalam-dalam aroma manisnya vanilla yang berpadu dengan amber, benar-benar membuat Somi ingin berlama-lama berada dalam posisis seperti ini.

Lisa tersenyum hangat. Ia membalas pelukan itu dengan dekapan yang lebih erat. Sudah lama, lama sekali ia menginginkan hal ini terjadi dalam hidupnya. Mengingat tangannya yang melepaskan rengkuhan pada tubuh kecil Somi sepuluh tahun yang lalu, benar-benar mengiris hatinya kembali.

Lisa tak bisa menghapuskan memori buruk itu dari dalam kepalanya. Ia juga tak bisa melenyapkan rasa bersalahnya begitu saja pada Somi dan Jungkook. Yang bisa ia lakukan sekarang adalah menebus semua momen yang pernah ia tinggalkan dan menggantinya dengan semua waktu yang ia miliki untuk dihabiskan bersama dua orang terkasihnya tersebut.

sweetest daddy | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang