👑1

42.5K 3.8K 572
                                    

"Somi.. Naikkan pandanganmu. Seorang Jeon tidak boleh menatap kebawah."

Gadis kecil berusia sepuluh tahunan itu hanya bisa mempoutkan bibirnya. Padahal ia hanya mencoba memperhatikan deretan semut rang-rang yang tengah berbaris rapih dibawah sana--sejenak merasa bingung mengapa hewan-hewan kecil itu nampak saling menyapa satu sama lain--namun sang Nenek tetap teguh pada ketetapannya.

Menyandang marga Jeon memang berat, terutama pada keturunan keluarga Jeon yang satu ini sejak beberapa dekade yang lalu.

Keluarga mereka memang tidak memimpin sebuah negara. Keluarga mereka juga bukan merupakan keturunan raja pada dinasti Joseon.

Keluarga mereka hanya memiliki berbagai perusahaan ternama yang tersebar hampir diseluruh dunia, beserta pemilik dari aset-aset senilai ratusan juta dollar.

Namun yang membuat Somi tak dapat bertingkah sebebas anak-anak seusianya adalah didikan manner yang kuat dan standar hidup tinggi yang ditetapkan oleh sang Nenek--Jeon Nara.

"Apa Papa akan pulang hari ini?" gadis bermata bulat itu bertanya, mendongakkan kepala untuk menatap Nyonya Jeon.

Wanita berusia lima puluh tahunan yang masih tampak awet muda itu menarik segaris senyum tipis. "Apa kau begitu merindukan Papamu?" tanyanya sembari terus melangkahkan kaki menuju kelas Somi. Hari ini ia memang menyempatkan diri untuk mengantarkan cucu kesayangannya ini.

Somi mengangguk kecil. Sorot matanya terlihat sendu, sarat akan kesepian dan kerinduan yang luar biasa. "Aku sangat merindukan Papa."

Nyonya Jeon hanya bisa menarik nafas dalam. Tak ada yang bisa ia lakukan untuk menghentikan Jeon Jungkook. Putra bungsunya itu menjadi super sibuk dan gila bekerja sejak beberapa tahun yang lalu. Tak peduli selelah apapun raganya, tak peduli seletih apapun pikirannya--ia hanya akan bekerja untuk mengalihkan rasa sakit pada hatinya yang telah mengendap sekian lama.








°°








Lalisa Hwang berjalan dengan angkuh, mengetuk high heels setinggi sepuluh senti pada lantai International Airport kota Rothenbelle.

Ia mengulum senyum tipis. Bola matanya berbinar dibalik kacamata hitam yang ia kenakan. Ini adalah kali pertama ia menginjakkan kaki di Korea Selatan setelah sepuluh tahun lamanya.

'Apa kau yakin akan kembali lagi?'

Sekelumit pertanyaan yang dilontarkan Park Chaeyoung semalam benar-benar masih menempel kuat di dalam kepalanya kendati jawaban yang diberikannya tak juga berubah.

Ya. Ia yakin. Seribu persen yakin.

Ini sudah waktunya untuk kembali. Meski ia masih memiliki sedikit keraguan mengenai banyak hal, nyatanya hal itu tak urung membuatnya kembali berbalik dan kembali terbang ke Los Angeles.

Ada banyak hal yang belum terselesaikan disini. Ada banyak persoalan yang ia biarkan menggantung begitu saja di kota ini.

Jadi setelah menemukan sebuah sedan hitam metalik yang memang sengaja dipersiapkan untuknya, Lisa tak berpikir dua kali untuk segera masuk dan melaju ke suatu tempat.








°°








Tepat pada pukul satu siang, bel International Elementary School kota Rothenbelle berbunyi nyaring. Dalam beberapa sekon selanjutnya, para siswa-siswi berbondong-bondong keluar dari dalam kelas masing-masing dengan tas yang tersampir apik dipunggung.

Jam pulang sekolah adalah waktu terbaik setelah beberapa jam belakangan memeras otak dengan berbagai macam pelajaran.

Somi berjalan beriringan dengan Jeon Jinsol--sepupunya yang merupakan putri dari Seokjin dan Jisoo.

sweetest daddy | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang