👑9

28.3K 3K 235
                                    

FLASHBACK
Bagian 3

Pernah mendengar istilah hidup tapi seperti mati?

Kiranya seperti itu yang dialami Jeon Jungkook. Sudah setahun berlalu sejak kepergian Lisa, selama itu pula Jungkook menderita. Diselubungi rasa sakit yang tak berkesudahan, digerogoti sepi yang tak berujung, disiksa oleh kerinduan yang mendalam, dan diterpa kebencian yang begitu menggelegak.

Pernah suatu waktu, Jungkook menyusul Lisa ke Los Angeles untuk meminta penjelasan. Namun yang ia dapatkan bukanlah kekasihnya yang selama ini ia cintai setengah mati, melainkan sosok lain dari Lalisa Hwang yang benar-benar tak ia kenali.

Jungkook tak tahu apa yang salah dengan dirinya. Jungkook juga tidak mengerti apa yang kurang dari dirinya. Tapi pada saat itu, Lisa hanya memandangnya datar dan berkata, 'Sebaiknya kau pulang, Jung. Keberadaanmu dan Somi hanya akan menghalangiku menuju popularitas.'

Nyatanya, deretan kalimat itu benar-benar membuat Jungkook seakan kehilangan nyawanya ditempat hanya dalam sekejap mata. Ia benar-benar tak pernah mengira bahwa Lisa akan melakukan hal seperti itu padanya.

Jungkook merasa terkhianati dan tertipu. Ia merasa hidupnya telah berhenti, tak berarti lagi tanpa Lisa.

Iya, Jungkook memang menggilai Lisa. Ia mencintai gadis itu dengan segenap rasa yang dimilikinya. Maka ketika Lisa memutuskan untuk pergi meninggalkannya, kalian dapat membayangkan sehancur apa hidup Jungkook saat ini.

Yang dilakukan pemuda itu selama setahun belakangan adalah merenung dikamarnya sendiri. Tatapannya begitu kosong, tak ada lagi binaran cahaya yang terpancar. Wajahnya kuyu, tubuhnya tak bertenaga.

"Jung.." Nyonya Jeon masuk ke dalam kamar Jungkook dengan Somi yang berada dalam rengkuhannya. "Somi membutuhkanmu. Ia merindukan Papanya." Ia menatap sendu pada punggung Jungkook, dimana putranya itu sedang terduduk disebuah kursi sembari menatap ke arah luar jendela besar.

Biar bagaimanapun, Nyonya Jeon sedikit-banyak merasa bersalah pada Jungkook. Ia tak mengira jika Jungkook mengalami depresi seperti itu hanya karena seorang gadis miskin seperti Lisa. Ia pikir, Jungkook akan segera melupakan gadis itu dan membangun hidupnya kembali. Namun semuanya salah besar.

Bahkan...

Jungkook tak mau melihat putrinya sendiri.

"Sudah kubilang untuk tidak membawa anak itu kemari, Ibu." ujar Jungkook dengan nada dingin kendati hatinya terasa perih bagai tersayat sembilu.

Somi benar-benar mengingatkannya pada Lisa. Mata bulatnya, bibir ranumnya, kulit cerahnya, tatapan berbinarnya--sebagian besar yang berada pada diri Somi merupakan cerminan dari presensi Lisa, dan itu sungguh terasa menyakitkan bagi Jungkook.

Nyonya Jeon menatap lara. Ia berjalan mendekati Jungkook, tak peduli dengan kalimat peringatan yang baru saja diucapkan oleh pemuda itu. "Lihatlah, nak. Somi adalah putrimu, darah dagingmu. Kau harus menata hidupmu kembali. Lupakanlah Lisa."

Jungkook hanya terdiam pada posisinya. Namun tatkala tangan mungil Somi mulai menampar-nampar kecil pipinya sembari bergumam 'Papapa~', Jungkook seakan tersadar bahwa selama ini ia sama sekali tidak mengetahui apapun perihal tumbuh kembang putrinya.

Jungkook terlalu fokus pada rasa sakitnya, menikmati setiap tusukan yang menghunus dada hingga membuang waktunya secara percuma hanya untuk meratapi nasibnya tanpa pernah sedikitpun meluangkan waktu untuk Somi.

sweetest daddy | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang