👑11

29.6K 3.2K 442
                                    

Lisa pikir, hari ini akan menjadi hari yang istimewa bagi dirinya, Jungkook, dan Somi.

Namun tidak seperti itu kenyataannya. Somi terus saja merengek pada Jungkook untuk membawanya pulang, dan pria itu meng-iyakan hingga keduanya telah berlalu sejak sepuluh menit yang lalu.

Lisa menarik nafas dalam. Tangannya tetap bergerak untuk mencuci piring-piring kotor itu kendati isi kepalanya mendadak dipenuhi oleh berbagai macam praduga mengenai sang Putri yang tiba-tiba saja bersikap aneh.

Apa mungkin Somi kecewa padanya setelah mengetahui bahwa ia memanglah Ibu kandung dari gadis itu? Tapi biar bagaimanapun, Lisa tetap tidak bisa memberitahu Somi mengenai alasan kepergiannya. Tidak untuk sekarang.

Somi masih terlalu kecil untuk mengetahui hal itu. Masalah ini terlalu rumit, bahkan kepala Lisa terasa mendadak pening bukan main jika mengingat hal itu.

Lisa dan Jungkook sudah berencana untuk memberitahu Somi pada waktu yang tepat. Namun sialnya, karena diserang oleh hasrat dan kerinduan yang menggebu, semalam mereka sama sekali tidak menyadari jika Somi telah terbangun dan mendengar pembicaraan mereka, bahkan hingga menyaksikan betapa panasnya tautan bibir mereka.

Somi hanya menangkap beberapa kalimat, yang langsung tersaring menuju otaknya, menegaskan bahwa Lisa memanglah Ibunya tanpa tahu sebab-sebab mengapa kedua orang tuanya tersebut berpisah dalam waktu yang cukup lama.

Kini Lisa benar-benar bingung harus mengambil tindakan seperti apa. Somi akan terjerat dalam kekecewaan jika ia tak membuka mulut. Namun disisi lain, Lisa benar-benar takut jika Somi akan semakin membencinya jika ia menjelaskan kebenarannya.

Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat. Lisa telah pergi dan meninggalkan dua orang terkasihnya, serta meninggalkan luka yang mendalam bagi mereka. Gadis sekecil Somi agaknya belum bisa memahami perihal segala yang terjadi.

Ketika isi kepalanya terasa penuh dengan berbagai kemungkinan yang ada, tiba-tiba seseorang menekan bel apartemennya, membuat Lisa tersadar dari lamunannya. Perempuan itu segera mematikan kran air, membuka sarung tangan karetnya, baru kemudian melangkah menuju pintu.

Senyumnya mulai terukir. Akankah Jungkook dan Somi kembali lagi?

Namun tatkala pintu itu terbuka dan menampilkan presensi seseorang, ekspresi berbinar Lisa berganti dengan raut wajah bingung plus dahi yang berkerut--penuh dengan tanda tanya.

"Jimin?"








°°








Jungkook hanya menghembuskan nafas lelah ketika Somi melangkahkan kakinya menuju kamar tanpa memberikan sepatah kata pun padanya.

Ia sangat mengerti apa penyebabnya. Jadi, haruskah ia menjelaskannya sekarang? Tapi lagi-lagi Jungkook menggeleng. Tidak. Ini bukan waktu yang tepat.

Maka Jungkook memutuskan untuk melangkah memasuki kamarnya sendiri.

Cahaya yang berada diruangan pribadinya itu tak begitu menyorot terang. Ia sempat mengerut bingung, bertanya-tanya mengapa asisten rumah tangganya belum membuka semua tirai yang menutupi kaca jendela tersebut meski matahari sudah menyambut diluar sana.

Namun karena terlalu lelah, Jungkook tak ingin ambil pusing hingga ia hanya berjalan menuju lemari besar yang berdiri tegak pada sisi dinding. Ia membuka celana jeansnya, menggantinya dengan celana santai--barulah kemudian menanggalkan kaus yang dipakainya.

Ada hasrat yang muncul kepermukaan. Ia menguap kecil. Sepertinya bercumbu kembali dengan alam mimpi tidak begitu buruk kendati saat ini baru menunjukkan pukul sepuluh pagi.

sweetest daddy | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang