1. Bertemu

939 80 11
                                    


🌟🌟🌟


'Aku merasa kesepian,, hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 7, sepertinya Eomma dan Appa akan terlambat lagi merayakan Hari ulang tahunku.'

'Mereka sibuk, Eomma, Appa, selalu sibuk. Aku ingin bermain bersama teman-teman diluar sana, tapi Eomma dan Appa melarangku. Penjaga rumah beserta para pembantu juga selalu mengawasiku.'

'Sejak aku sakit-sakitan, bahkan setiap seminggu sekali aku diharuskan cuci darah, Appa dan eomma memutuskan aku untuk tetap berdiam dirumah. Seharusnya aku sekolah di luar sana, seperti anak-anak yang lain, tetapi aku malah terkurung di rumah. Para guru yang datang kerumah. Benar, aku home schooling, sekarang aku sudah kelas 2 SD.'

'Ya Tuhan, kirimkan aku seorang teman. Aku sangat kesepian.'

"Nona Jeong? Ada apa?" salah satu pembantu yang mengasuhnya bertanya pada gadis mungil itu.

"Apakah Eomma dan Appa akan terlambat lagi?" tanyanya polos.

"Nona yang sabar dulu, tuan dan nyonya pasti akan segera pulang, sekarang kan hari yang special." ucap pembantu itu menenangkan nona mudanya.

"Aku ingin memakan kuenya. Sampai kapan aku menunggu?" ucap Sejeong kecil, mengalihkan kekecewaannya.

Sebuah mobil putih tampak memasuki kediaman rumah Sejeong, deruan bunyi mesin itu membuat seluruh penghuni rumah tersentak, ada kelegaan dibenak mereka semua.

"Nona.. Sepertinya Tuan dan Nyonya sudah pulang." Kata pengasuhnya tak kuasa menahan kelegaan.

"Iyah bi, walaupun mereka telat 2 jam." ucapnya sedih. Tapi Sejeong kecil, berusaha menutupi kesedihannya. Karena walaupun terlambat kedua orangtuanya tetap pulang. Setidaknya Sejeong tidak merayakan pesta ulang tahunnya bersama para pembantu-pembantunya lagi.

Tuan dan Nyonya Kim masuk, kemudian langsung menuju ke ruang makan dan disana terdapat segerumbulan pembantunya. Ditengah-tengah terlihat seorang gadis kecil berambut panjang yang sangat cantik dengan gaun peachnya, Kim Sejeong, putrinya yang sangat mereka cintai.

"Mian sayang.. Eomma dan Appa terlambat." Ucap Nyonya Kim penuh penyesalan.

"Tidak apa-apa Eomma, aku cukup bahagia dengan kehadiran Eomma dan Appa.." Sejeong kecil melirik ke arah gadis manis yang sedang di gandeng oleh Ibunya.

Dia anak perempuan yang terlihat lusuh, tatapannya sayu, bibir tipisnya nampak datar seperti garis lurus melintang. Tidak ada sinar kehidupan disana.

Kedua orang tua Sejeong nampak sadar dengan tatapan yang penuh tanya Sejeong.

"Aah.. Kali ini Appa dan Eomma punya kejutan buat Jeje." sekarang giliran Ayahnya yang angkat bicara.

Sejeong menatap lekat kedepan, sekarang gadis kecil itu tersenyum. Dia mengangguk antusias, menatap penuh harap pada Ayahnya.

"Kemarilah sayang." pinta Ibunya. Dan dituruti oleh Sejeong.

"Mulai sekarang, kamu tidak akan kesepian. Karena sekarang ada seseorang yang akan menemanimu." ucap Ibunya. Dia menuntun gadis disampingnya menuju kearah Sejeong.

"Apakah dia akan jadi temanku?" tanya Sejeong masih penuh tanya.

"Bukan hanya teman, dia akan menjadi eonnimu." Lanjut Ayahnya.

"Cheongmalyoo?" Sejeong kecil berlari memegang tangan gadis kecil itu. "Benarkah kamu akan menjadi eonniku?" tanyanya lagi tidak percaya.

Gadis itu mengangguk, tatapannya masih datar.

Love in Silence 💕 KSJ - KTH - OSH - KJYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang