Pertemuan pertama

72 1 0
                                    


Cinta dan benci tidaklah jauh berbeda, kadang diri ini salah menafsirkan mana perasaan cinta, dan mana perasaan benci..
Karena keduanya sama-sama berasal dari sebuah rasa di hati..

____....____

Setelah praktek membuat kue selesai, zahra bersama dengan anna langsung pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan, meski jam istirahat masih 10 menit lagi, tapi tidak menyurutkan niat mereka. Rasa lelah pun mendera keduanya, belum lagi mereka harus mencuci sendiri peralatan yang digunakan untuk praktek, jadi hal itu cukup menguras energi mereka pagi ini.

---...---

"Assalamu'alaikum bu ririn" salam anna

"Wa'alaikumsalam, nona-nona yang cantik" jawab bu ririn

" Ihh ibu bisa aja, makasih lo bu, Alhamdulillah, kalau cantik mah dari lahir juga udah cantik bu.. Hhe" celetuk anna yang kemudian mendapat satu pukulan dibahunya dari zahra

"aww.." protes anna
Zahra hanya tersenyum kecut memandang sahabatnya

"Maaf ya bu, anna emang suka kepedean kalo dipuji, sombongnya suka kambuh" timpal zahra yang dibalas gelak tawa bu ririn

Mendengar kata-kata zahra membuat anna mengerucutkan bibir tipisnya, karena merasa sedikit kesal pada sahabatnya.

"Ya udah bu, pesen baksonya dua ya..!" kata zahra

"Ehh, tumben pesen bakso, biasanya mie ayam" timpal anna

"Iya, kemarin udah makan mie ayam bareng rivv.." zahra menghentikan kata-katanya, ia hampir saja keceplosan

"Rivv, rivan maksud kamu zah" anna terlihat kaget mendengar ucapan zahra "kamu jalan berdua sama dia..?, emang kamu ada hubungan apa..?!, jangan-jangan kamu udah jad..mm" lanjut anna yang dengan cepat langsung dibungkam mulutnya oleh tangan zahra

Zahra menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan atau lebih tepatnya introgasi dari sahabatnya itu

"Nna, aku rasa kamu itu cocok jadi wartawan, apalagi tingkat kebawelan kamu itu diatas rata-rata" kata zahra yang masih membungkam mulut anna

"Mmm..mmhh..mm" gerutu anna

"Kamu ngomong apa sih..??" kata zahra tak mengerti
"Emmm..!" mata anna melotot sembari jari telunjuknya menunjuk ke mulutnya yg masih dibungkam oleh zahra

"Ehh.. Lupa" kata zahra melepas bungkaman tangannya, dan terus tertawa geli melihat wajah anna yg memerah, karena kehabisan napas..
Ya ampun jahilnya zahra..:-D

"Jadi gimana, coba jelasin kenapa bisa kamu makan berdua sama rivan.." kata anna yg terus meminta jawaban dari sahabatnya itu

"Aku itu kemaren belanja bareng sama dia, karena kesorean, sementara cacing diperut aku udah minta jatah, jadi mau ngga mau aku makan berdua sama dia gitu, anti faham..!!" jawab zahra panjang lebar

Anna pun mengangguk-anggukan kepalanya seraya ber-Ohh

"Permisi, ini baksonya sudah siap" ucap bu ririn yang datang membawa 2 mangkuk bakso

"Makasih ya bu" timpal kedua wanita itu

Dan beberapa saat tidak ada lagi obrolan diantara keduanya, mereka sibuk menyantap bakso masing-masing", namun tak lama, terdengar lirih suara seorang perempuan memanggil nama rivan, sontak anna dan zahra pun langsung menengok ke sumber suara itu

RINTIK SENDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang